News

Ashoka dan Kok Bisa Ajak Masyarakat Memitigasi Krisis Iklim Melalui Gaharu Bumi Innovation Challenge

2 Mins read

IBTimes.ID – Pada tanggal 1 Oktober 2023, Ashoka bersama Kok Bisa meluncurkan Gaharu Bumi Innovation Challenge, yang mencari inisiatif-inisiatif keluarga, orang muda (13 – 24 tahun), dan komunitas (umum) yang paling efektif dalam memperlambat serta memitigasi krisis iklim. Tantangan atau challenge ini terbuka sampai tanggal 15 Desember 2023.

Terdapat 10 finalis dari masing- masing kategori (keluarga, orang muda, dan komunitas) yang akan diundang untuk panel final di Jakarta pada tanggal 2-3 Maret 2024 sehingga dapat berjejaring dan memperluas dampak yang dihasilkan. Hadiah total enampuluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah akan diperebutkan oleh masing-masing peserta dari ketiga kategori. Calon peserta dapat mendaftar dengan masuk ke bit.ly/gaharubumi.

PBB telah mendeklarasikan bahwa dua pertiga kota besar di dunia terdapat di pesisir dengan beresiko tenggelam karena kenaikan tingkat air laut akibat krisis iklim. Situasi ini dapat terjadi bila tidak ada aksi signifikan untuk mengurangi emisi karbon, mengubah gaya hidup dan sistem hidup yang bergantung pada perusakan sumber daya alam. Sebagai negara kepulauan dan memiliki

penduduk pesisir 161 juta, Indonesia amat rentan terdampak krisis iklim. Meskipun demikian, Sekjen PBB António Guteres menegaskan bahwa cerita kekalahan ini bisa diubah menjadi cerita kemenangan, bila kita segera dan serempak bertindak.

Ashoka meluncurkan Gaharu Bumi Innovation Challenge sebagai ajakan bagi setiap orang untuk melakukan perubahan, yang dapat membantu memitigasi krisis iklim, serta dapat menginspirasi banyak orang lain bahwa membuat perubahan yang berdampak lingkungan itu mungkin, menyenangkan, dan dapat dilakukan siapa saja. Mitigasi krisis iklim adalah salah satu fokus kerja Ashoka di berbagai negara; termasuk di Amerika Serikat, Inggris, Brazil, dan banyak negara tempat Ashoka beroperasi, meskipun bentuknya berbeda-beda.

Baca Juga  Hujan Itu Rahmat atau Sunnatullah?

“Di Indonesia kami memilih penyelenggaraan ‘challenge’ yang memungkinkan para penggerak perubahan dari sektor-sektor yang dulunya tidak dilihat sebagai penggerak perubahan; seperti keluarga, anak muda, dan komunitas,” papar Nani Zulminarni, Direktur Ashoka Asia Tenggara.

Dalam sepuluh tahun terakhir Ashoka telah membangun gerakan Everyone a Changemaker (setiap orang bisa jadi pembaharu) di mana Ashoka mengajak jaringan pendidikan, jaringan organisasi perempuan, dan jaringan pemimpin agama dan kepercayaan untuk menggerakkan komunitas yang mereka pimpin untuk membentuk generasi muda yang berani membuat perubahan sosialuntuk memecahkan masalah-masalah di sekitar mereka.

Mitra-mitra Ashoka seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Konferensi Waligereja Indonesia, Eco- Bhinneka, PEKKA, Ibu Profesional, SEJIWA, PESADA, dan banyak lagi yang lain telah bersama-sama memimpin gerakan Semua Bisa Jadi Pembaharu dan tersebar ke lebih dari 20 kota di Indonesia.

Kok Bisa, sebagai media edukasi kreatif untuk anak-anak dan kaum muda bergabung bersama Ashoka untuk menyelenggarakan Gaharu Bumi Innovation Challenge untuk memperluas pengetahuan kaum muda mengenai sains, krisis iklim, serta inspirasi para pembaharu. Media yang berbasis ekosistem Youtube dan memiliki lebih dari 4 juta pengikut ini juga menyelenggarakan Gaharu Bumi Creator Academy untuk melatih para kreator yang ingin lebih mendorongisu lingkungan dan pentingnya memitigasi krisis iklim. Gaharu Bumi Innovation Challenge juga didukung oleh Ford Foundation dan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

(Yusuf)

Avatar
1446 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
News

Haul ke-15 Gus Dur: Refleksi Pemikiran dan Keteladan untuk Bangsa

2 Mins read
IBTimes.ID – Jaringan GUSDURian menggelar peringatan Haul ke-15 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Laboratorium Agama Masjid Universitas Islam Negeri (UIN)…
News

Inilah 9 Rekomendasi Simposium Beda Setara 2024

2 Mins read
IBTimes.ID – Simposium Best atau Beda Setara telah selesai digelar. Acara ini berlangsung selama dua hari, yakni Kamis-Jumat (15-16/11/2024) di Convention Hall…
News

Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia Masih Jauh dari Semangat Bhinneka Tunggal Ika

1 Mins read
IBTimes.ID – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Qotrunnada Wahid atau Alissa Wahid mengkritisi realitas kebebasan beragama di Indonesia, yang menurutnya masih jauh dari…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds