Report

Abdul Mu’ti: Lima Modal Indonesia Jadi Pusat Peradaban Islam Dunia

2 Mins read

IBTimes.ID – Profesor Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyebut ada lima modal Indonesia untuk menjadi pusat peradaban Islam dunia.

Mengutip Ziauddin Sardar, Intelektual Muslim asal Inggris, Abdul Mu’ti mengatakan, bahwa ke depan pusat Islam tidak lagi di Timur Tengah. Tetapi bisa jadi di Eropa (Inggris atau Prancis) dan Asia (Indonesia).

Namun untuk mewujudkan itu, ujar Sekrektaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, umat Islam Indonesia baik Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan ormas keagamaan yang lain harus bersinergi dan lebih percaya diri.

Abdul Mu’ti sembari meminjam istilah dari Tariq Ramadan, Intelektual Muslim Eropa menyebut bahwa umat Islam Indonesia sekarang ini mengalami double inferiority. Pertama, dalam hal-hal agama, umat Islam Indonesia itu tidak cukup percaya diri dibanding dengan muslim di negara-negara Arab. Kedua, dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, muslim di Indonesia ini tidak cukup percaya diri dengan dibanding negara-negara Barat. Ini yang harus kita atasi, sambungnya, umat Islam Indonesia harus lebih percaya diri.

Hal ini disampaikan oleh Abdul Mu’ti dalam “Podcast Mitra Umat Islam: Aset Muhammadiyah Melimpah, Kok Bisa?” pada Rabu (26/6/24).

Menurut Abdul Mu’ti, paling tidak Indonesia punya lima modal untuk menjadi pusat peradaban Islam dunia. Pertama, jumlah penduduk muslim di Indonesia. Modal pertama adalah jumlah.

Kedua, modal komposisi demografi. Komposisi penduduk Indonesia mayoritas adalah kelompok muda. Jumlah terbesar penduduk Indonesia adalah kelompok milenial yang hampir 72% dari total penduduk Indonesia.

Ketiga, Indonesia mempunyai tradisi Islam yang sangat kuat. Kita tidak menemukan tradisi Islam yang sekuat Indonesia. Indonesia berhasil melakukan fernakulisasi Islam, dimana nilai-nilai Islam diterjemahkan menjadi sebuah budaya, kemudian budaya itu menjadi milik semua. Salah satunya contohnya adalah budaya mudik.

Baca Juga  Haedar Nashir: Dalam Konflik Rusia-Ukraina, Resolusi PBB Tidak Efektif

“Mudik itu nilainya kan dari Islam; memaafkan dan silaturrahim, tapi itu milik semuanya. Termasuk buka bersama menjadi tradisi yang sudah diakui UNESCO. Dan beberapa tradisi yang lainnya yang ada di Indonesia,” paparnya.

Keempat, umat Islam Indonesia memiliki ketaatan yang tinggi dalam menjalankan ajaran agama. Beberapa survei menyebut Indonesia sebagai negara yang muslimnya paling taat sedunia. Dan juga termasuk negara yang paling dermawan dibandingkan negara manapun.

Kelima, modal politik. Politik Indonesia itu stabil. Para pendiri bangsa Indonesia sudah menjadikan Pancasila menjadi dasar negara, yang membuat semua kelompok di Indonesia merasa memiliki bangsa ini.

“Dari situ, Indonesia menjadi negara yang paling kaya dari sisi pengalaman berinteraksi dengan kelompok yang majemuk,” imbuhnya.

Abdul Mu’ti menambahkan, dalam beberapa forum internasional negara-negara lain begitu mengagumi Indonesia dengan kerukunan umat beragama yang luar biasa. Mereka juga mengagumi simbol Bhinneka Tunggal Ika.

“Sempat saya dalam forum konferensi di Roma, ada tiga peserta yang minta supaya Pancasila jangan diganti. Dan menariknya, salah satu yang minta adalah peserta dari Timur Leste. Pancasila itu dijaga dan jangan diganti ucap ketiganya,” tuturnya.

Jadi, tambah Abdul Mu’ti, beberapa negara lain banyak belajar dari Indonesia. Sebab secara politik, bangsa ini sudah pas sebagai negara Pancasila. Ia juga menegaskan bahwa Indonesia juga negara dengan penduduk mayoritas muslim yang demokrasinya berjalan sehat. Sehingga Indonesia sering disebut sebagai thirds largest democratic count in the word setelah Amerika dan India.

“Artinya dengan lima modal itu, Indonesia harusnya lebih percaya diri. Umat muslim Indonesia harus punya rasa percaya diri dan yakin bahwa Indonesia itu bisa menjadi pusat peradaban Islam dunia,” tandas Abdul Mu’ti.

Baca Juga  Agus Taufiqurrahman: Vaksin sebagaiIktiar untuk Mengakhiri Pandemi

(Soleh)

Avatar
1447 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Anak Ideologis itu Amal Jariyah

1 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Pendakwah muda Habib Husein Ja’far Al Hadar menyebut anak ideologis lebih baik daripada anak biologis. Alasannya, karena perjuangan dengan…
Report

Alissa Wahid: Gus Dur Teladan Kesetaraan dan Keadilan

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Wahid memberikan tausiyah pada peringatan Haul Gus Dur ke-15 yang bertempat di Laboratorium Agama UIN…
Report

Alissa Wahid: Empat Faktor Penyebab Meningkatnya Kasus Intoleransi di Indonesia

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Qotrunnada Wahid atau Alissa Wahid menyampaikan bahwa ada empat faktor utama yang menyebabkan tren peningkatan…

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds