Lingkungan

Andrew Kalaweit, Konten Kreator 21 Tahun Asal Kalimantan Masuk 30 Under 30 Forbes Asia

2 Mins read

IBTimes.ID – Andrew Ananda Brule, atau yang lebih dikenal sebagai Andrew Kalaweit, masuk ke dalam 30 Under 30 Forbes Asia 2025. Ia adalah anak muda yang menjadi konten kreator dengan isu konservasi hutan. Ia merupakan putra dari Chanee Kalaweit, pria Prancis yang menikah dengan perempuan Dayak, Nur Pradawati.

Andrew lahir di Palangka Raya, Kalimantan Tengah pada 30 Januari 2024. Chanee memang dikenal sebagai aktivis lingkungan. Ia ia tiba di Indonesia pada tahun 1998 dan menetap di Kalimantan. Di sana, ia mendirikan Yayasan Kalaweit, yang didedikasikan untuk melindungi hewan yang diusir dari habitat aslinya. Pemerintah Indonesia memberinya izin untuk membuat tempat penampungan di Kalimantan untuk owa-owa yang telah diperdagangkan.

Pada tahun 2003, ia melakukan hal yang sama di pulau Sumatra. Yayasan ini dibiayai oleh donasi yang memungkinkan dua pusat penerimaan dan perawatan untuk menampung beberapa ratus hewan dalam kondisi terbaik, terutama owa dan siamang, tetapi juga spesies lain seperti beruang, buaya, kera, dan lain-lain. Sejak tahun 2011, Kalaweit telah membeli sebidang hutan di Kalimantan dan Sumatera untuk diubah menjadi cagar alam dan menawarkan habitat yang aman bagi satwa liar.

Dengan latar belakang orang tua seperti di atas, Andrew Kalaweit lahir. Dengan demikian, ia sama sekali tidak asing dengan hutan dan habitat di dalamnya. Sejak kecil, ia menyaksikan ayahnya melakukan berbagai aktivitas untuk menyelamatkan satwa-satwa di hutan. Saat kelas 4 SD, ia pernah menyaksikan ayahnya mengevakuasi buaya sebesar satu ton dari sebuah kebun binatang yang sudah ditutup.

Ketika berusia 13 tahun, ia bersama keluarganya pindah ke hutan di Dusun Pararawen, Barito Utara, Kalimantan Tengah. Kepindahan tersebut terkait dengan pekerjaan ayahnya. Orang tua Andrew mendirikan rumah panggung tak jauh dari pusat rehabilitasi Yayasan Kalaweit. Andrew bersama adiknya, Enzo, menjalani homeschooling secara daring.

Baca Juga  Menjawab Krisis Iklim: Bagaimana Komunitas Muslim Lokal Menggerakkan Inovasi Lingkungan

Pada tahun 2018, ia mulai membuat konten tentang kehidupannya di hutan. Awalnya, ia menggunakan video Bahasa Inggris karena ingin menggaet penonton dari luar negeri. Namun, ternyata hal tersebut tidak mudah dilakukan. Setelah beberapa video tidak banyak ditonton, ia beralih ke Bahasa Indonesia. Video-video berbahasa Indonesia itu justru meledak.

Dalam berbagai kontennya, ia kerap menyampaikan edukasi tentang lingkungan dan kerusakan alam. Ia pernah membuat konten tentang banjir Kalimantan yang ditonton lebih dari 8 juta orang di Instagram dan 24 juta di TikTok. Dalam video tersebut, ia menyampaikan bahwa biasanya banjir hanya terjadi satu kali dalam setahun. Namun sekarang bisa terjadi hingga dua sampai tiga kali. Ia mengajak masyarakat untuk memiliki kesadaran lingkungan agar bencana alam tidak semakin sering terjadi.

Iqbal Fanati, Manajer Program Yayasan Kalaweit dan Yayasan ANUA menyebut bahwa Andrew Kalaweit mewarisi sikap dan integritas ayahnya. Menurutnya, Andrew bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengamati gerak-gerik owa yang berada di dalam suaka Yayasan Kalaweit. Ia juga disebut memiliki insting yang tajam dalam melihat keadaan satwa liar.

Tak hanya mengedukasi masyarakat di media sosial, Andrew juga kerap mengajarkan masyarakat Dayak dan staff Kalaaweit tentang cara menangani satwa yang benar. Ia kerap memberi penyuluhan tentang cara memasang kamera jebak, kamera yang digunakan untuk memetakan satwa di hutan.

“Dia punya pendirian kuat, seperti Pak Chanee. Ada tindakan staf yang kurang mengenakkan ke satwa, dia bisa tahu,” ujar Iqbal sebagaimana dilansir dari Tempo.

(FI)

Related posts
Lingkungan

BMKG Peringatkan 11 Daerah Rawan Bibit Siklon Tropis di Desember 2025

1 Mins read
IBTimes.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem yang berpotensi melanda berbagai wilayah Indonesia sepanjang Desember 2025….
Lingkungan

Presiden Prabowo Tinjau Korban Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah: “Warga Masih Trauma Berat”

1 Mins read
IBTimes.ID – Presiden Prabowo Subianto mengunjungi langsung warga terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada Senin…
Lingkungan

Asrama Pesantren di Aceh Ambruk Akibat Longsor

2 Mins read
IBTimes.ID – Deru air sungai yang meninggi dan hujan tanpa jeda selama sepekan terakhir menjadi meruntuhkan sebuah bangunan pendidikan agama di Aceh….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *