IBTimes.ID – Ayat yang berbunyi “Shirotolladziina an’amta ‘alaihim…” dalam surat Al-Fatihah menunjukkan bahwa salah satu pilar yang ada dalam surat Al-Fatihah adalah kisah. Ayat ini menjelaskan bahwa pada zaman dahulu ada umat-umat yang mendahului. Allah telah mewajibkan berbagai macam syariat sebagai hidayah bagi umat-umat terdahulu tersebut.
Sebagian orang memberikan nasehat kepada kita agar mereka melakukan refleksi pada persoalan-persoalan yang telah mereka alami. Kita diminta untuk mengambil pelajaran dari umat-umat terdahulu. Hal tersebut sesuai dengan perintah Allah kepada Muhammad untuk mengikuti nabi-nabi sebelumnya.
Menurut Tafsir Al-Manar sebagaimana dikaji oleh Kang Boy, kisah-kisah itu sesungguhnya merupakan contoh dan pelajaran. Hal ini ia sampaikan dalam Ngaji Kitab Bareng Kang Boy #6 di kanal YouTube IBTimes.ID.
Dalam ayat “ghoiril maghdubi ‘alaihim wa laa adz-dzolliin” itu, imbuh Kang Boy, terdapat penjelasan bahwa orang-orang yang tidak diberikan nikmat oleh Allah itu ada 2 kelompok. Kelompok pertama, tersesat dari jalan Allah. Kelompok kedua, menerobos batas dan mengingkari kebenaran, sementara mereka mengetahui kebenaran. Mereka membantah orang-orang yang mengingatkannya.
“Mereka itu dikelilingi dengan kemarahan Tuhan dan kesengsaraan di dunia,” ujar Kang Boy sambil membaca Tafsir Al-Manar.
Menurutnya, keseluruhan isi Alquran selain Al-Fatihah itu memberikan penjelasan yang rinci tentang kisah-kisah terdahulu. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelajaran kepada umat Muhammad, menggambarkan keadaan orang-orang dzolim yang mengingkari kebenaran dengan arogan, dan menggambarkan orang-orang yang tersesat.
Sebaliknya, kisah tersebut juga berfungsi untuk mengabarkan cerita orang-orang yang menegakkan kebenaran, dan bersabar dalam menegakkan kebenaran itu. Surat Al-Fatihah bersifat global atas apa yang akan dijelaskan secara rinci dalam 113 surat yang lain.
Kang Boy menyebut bahwa Rasyid Ridha tidak menyebutkan perkataan Muhammad Abduh terkait ayat dan i’robnya. Apakah basmallah termasuk ayat di dalam Al-Fatihah atau bukan. Perselisihan di kalangan ulama terkait hal itu cukup masyhur.
“Muhammad Abduh telah meringkas berkaitan dengan hal ini. Di atas segala hal, basmallah itu berasal dari Alquran. Menurut Ridha, umat Islam telah besepakat bahwa basmallah berasal dari Alquran. Basmallah termasuk ayat di Surat An-Naml. Sedangkan dalam surat lain, para ulama berbeda pendapat,” imbuh Kang Boy.
Ibnu Katsir berpendapat bahwa basmallah termasuk ayat dari seluruh surat yang ada di dalam Alquran. Sementara itu, sarjana-sarjana Kuffah seperti ‘Ashim dan Isya’i bersepakat dengan hal tersebut.
Reporter : Yusuf
Simak Video Selengkapnya Disini:
