Tafsir

Pola Hidup Sehat Perspektif Al-Qur’an

3 Mins read

Tubuh manusia dikatakan sehat berarti memiliki makna yang sangat luas yakni mencakup kesehatan jiwa dan raga serta sehat secara sosial. Hal ini tertera dalam Q.S. al-A’la ayat 14:

قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ

Artinya:“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman)”.

Ayat di atas menjelaskan bahwasanya Allah memberikan pengetahuan termasuk gerak langkah serta detak detik hati manusia akan mengantar manusia menghindari kedurhakaan penganiayaan, karena pasti yang maha kuasa itu akan menegakkan keadilan dengan memberi balasan dan ganjaran.

Sebagaimana keterangan tersebut, Allah membekali ilmu dan akal pada manusia, supaya manusia mampu berfikir dan bertindak dengan benar sesuai dengan hukum yang Allah tetapkan. Berfikir dengan keadaan yang ada yang didasarkan atas ilmu pengetahuan akan memberikan pengaruh baik pada diri seseorang, salah satunya adalah tetap menjaga kebersihan dan kesucian hatinya sehingga terhindar dari perbuatan tercela.

Surah Al-A’la ayat 14 menerangkan bahwasanya dalam kehidupan manusia juga harus melakukan olah tubuh atau olah raga agar kesehatan dan kebugaran tubuhnya tetap terjaga sebagai wujud menjaga kesehatan secara rohani. Pemahaman tentang pola hidup sehat menjadi dasar seseorang dalam menjalani kehidupan ini, menyangkut berbagai kebiasaan yang sering dilakukan oleh manusia di dunia ini, mencakup kebiasaan hidup maupun dalam berperilaku dengan sesama yang harus dijalankan dan dilaksanakan dengan baik.

Sehat Secara Jasmani dan Rohani

Nabi Muhammad juga menerangkan dalam Hadis bahwa:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ

Artinya:Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , beliau berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah”. Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2664).

Baca Juga  Tafsir Al-Qur’an Tidak Cocok dengan Konsep Hermeneutika

Hadis ini memberikan keterangan bahwa Allah sangat menyukai hambanya yang kuat, kuat secara jasmani maupun rohani. Kuat secara jasmani berarti memiliki tubuh yang sehat, sedangkan secara rohani seseorang tersebut memiliki jiwa dan hati yang bersih. Dan sebagaimana yang dikemukakan oleh Quraish Shihab bahwa ibarat mata yang sehat, berarti mata yang dapat melihat dan membaca tanpa menggunakan kacamata. Sedangkan mata yang afiat berarti mata yang mengalihkan pandangan dari objek-objek yang terlarang.

Sebagaimana anggota badan, bahwa anggota badan yang sehat berarti terbebas dan terhindar dari berbagai penyakit. Begitu juga sebaliknya badan yang afiat berarti badan yang melakukan perbuatan hal positif dan menghindari hal negatif yang dilarang Allah. Oleh karena itu, sehat wal afiat merupakan sehat baik jasmani maupun rohani.

Kesehatan secara jasmani tersebut diterangkan pada Q. S. at-Taubah ayat 108:

لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُطَّهِّرِينَ

Artinya:“Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih”.

Ayat ini memberikan penjelasan bahwa Allah memerintahkan untuk mensucikan diri. Bersuci tersebut dapat dilakukan dengan tetap menjaga kebersihan tempat ibadah serta lingkungan ataupun dengan cara mensucikan diri seperti mengerjakan sholat, dzikir untuk tetap mendekatkan diri kepada-Nya, karena Allah mencintai hambanya yang bertaqwa. Oleh karena itu, bersuci baik tempat maupun hati akan memberikan dampak positif bagi kesehatan.

Baca Juga  Allah Tidak Pernah Medot Janji

Membersihkan Diri Secara Rohani

Pola hidup sehat juga diterangkan melalui sebab turunnya surah At-Taubah ayat 108 yang diriwayatkan dari Jabir bahwa Rasulullah Saw. Bersabda, “wahai orang anshar, sesungguhnya Allah telah memuji kalian karena kesucian kalian. Apakah kesucian kalian itu?”, Mereka menjawab, “berwudhu sebelum shalat, mandi setelah junub dan beristinjak dengan air.” Rasullah bersabda, “itulah kesucian kalian. Jaga dan laksanakanlah selalu oleh kalian”.

Dalam hal ini, Allah sangat menyukai hambanya yang membersihkan diri atau bersuci secara rohani. Dengan bukti bahwa dengan adanya air untuk bersuci, masjid yang dijadikan tempat untuk sholat, berdzikir dan membersihkan diri untuk mendekat kepada Allah. Perintah bersuci menjadikan tubuh tetap sehat dan terjaga kebersihannya sehingga dalam melakukan ibadah kepada Allah dapat dilakukan dengan khusyuk.

Dari berbagai ayat yang telah disebutkan memiliki penjelasan bahwa adanya perintah menjaga kesehatan baik secara jasmani maupun rohani. Perintah menjaga kesehatan secara jasmani, dapat dilakukan dengan cara olah raga, menjaga pola makan, serta pola hidup sehari-hari. Sedangkan perintah untuk melakukan pembersihan diri secara rohani, dapat diwujudkan dengan mendirikan sholat. Juga berdzikir untuk mendekatkan diri dengan Allah dan berpuasa.

Oleh karena itu, jika mengamalkan perintah Allah, hidupnya tertata dengan baik dan akan mendapatkan hidup sehat secara jasmani dan rohani. Dalam pola hidup sehat menurut Al-Qur’an juga telah dicontohkan oleh baginda Rasulullah SAW. Diantaranya beristirahat, sholat, menjaga kebersihan, melaksanakan puasa baik puasa wajib maupun puasa sunnah, dan lain sebagainya.

Meniru gaya hidup Rasulullah dan melakukan perintah syariat Islam berarti kita telah mengamalkan beberapa hal tentang pola hidup sehat. Jika hidup seseorang dilaksanakan dengan baik dan teratur sebagaimana syariat agama Islam. Maka dapat dipastikan bahwa orang tersebut akan memperoleh hidup sehat secara jasmani maupun rohani dengan baik.

Baca Juga  Sukidi: Tidak Ada Makna di Dalam Alquran
***

Maka, wujud korelasi pola hidup sehat dengan kualitas hidup, berarti jasmani mampu menjaga kebersihan, kesehatan dengan pola hidup yang teratur sehingga tubuh mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Sedangkan rohani berarti jiwa yang selalu ‘auf (takut kepada Allah), menjalankan perintah-Nya dan menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya, serta mendekatkan diri pada Allah.

Kebahagiaan jasmani dan rohani tidak hanya memiliki tubuh yang sehat dan bugar akan tetapi juga memiliki iman yang berkualitas, bersandar pada Allah, bahagia menjalankan perintah agama, senang melakukan kebaikan, berperilaku baik, kaya dan sukses, yang semuanya dibekali dengan ilmu. Dengan demikian kualitas hidup seseorang ialah dengan kebahagiaan, kesuksesan serta berlomba-lomba dalam kebaikan. Sehingga rahmat dan karunia Allah selalu tercurahkan baik keselamatan, kebahagiaan dan keberkahan lahir batin di dunia dan akhirat. Wallahu ‘alam.

Editor: Dhima Wahyu Sejati

Avatar
1 posts

About author
Mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir IAIN Samarinda
Articles
Related posts
Tafsir

Tafsir at-Tanwir: Relasi Antar Umat Beragama

4 Mins read
Relasi antar umat beragama merupakan diskursus yang selalu menarik untuk dikaji. Khususnya di negara kita, hubungan antar umat beragama mengalami pasang surut….
Tafsir

Puasa itu Alamiah bagi Manusia: Menilik Kembali Kata Kutiba pada Surah Al-Baqarah 183

3 Mins read
Salah satu ayat yang amat ikonik tatkala Ramadhan tiba adalah Surah Al-Baqarah ayat 183. Kendati pernyataan itu terbilang asumtif, sebab saya pribadi…
Tafsir

Surah Al-Alaq Ayat 1-5: Perintah Tuhan untuk Membaca

2 Mins read
Dewasa ini, masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, tampaknya memiliki minat baca yang sangat rendah. Tidak mengherankan jika banyak orang terpengaruh oleh banyak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *