Tanya:
Apakah diciptakan Iblis yang kemudian menjadi penggoda manusia dijuluki kafir sampai hari kiamat itu diketahui oleh Allah? Dan kalau demikian, mengapa Setan atau Iblis dan manusia itu disiksa sebagai makhluk yang harus menanggung bebannya?(Penanya: Muh. Imron Eff. Jalan Dr. Subandi No. 208, Tunggal, Jember).
Jawab:
Iblis disiksa karena membangkang dan takabur (QS. Al-Baqarah ayat 34). Manusia sebagai makhluk Allah telah mendapat tawaran dan menyanggupi untuk memegang amanat, yang tidak disanggupi oleh makhluk-makhluk lainnya. Demikian tersebut dalam ayat 72 dan 73 surat Al-Ahzab. Karenanya, Allah akan meminta tanggung jawab atas kesanggupan manusia itu.
Sesuatu yang perlu diketahui oleh manusia dalam perjalanan hidupnya dan dalam melaksanakan serta menunaikan amanat itu bahwa manusia harus mempunyai keyakinan yang disebut akidah yang menjadi keyakinan kita manusia bahwa apa yang diperbuat Allah atas kehendak dan kekuasaan-Nya. Atau dengan istilah yang telah kita ketahui adalah iradah dan qudrah-Nya, yang untuk menggambarkan dengan mudah itu antara lain hak prerogatif-Nya untuk mengatur alam dengan seisinya, termasuk makhluk yang ada di dalam ruang lingkupnya. Sesuai firman Allah dalam ayat 16 surat Al-Anbiya, bahwa Allah tidak menjadikan langit dan bumi serta apa yang berada di dalamnya itu main-main. Serta lebih tegas lagi disebutkan dalam Surat Al-Anbiya ayat 23: “Dia (Allah) tidak boleh ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, dan merekalah (manusia) akan ditanyai.”
Dalam pengertian luas ayat tersebut, tidaklah perlu kita mempertanyakan mengapa Allah menciptakan langit dan bumi serta seisinya yang kemudian nanti merusak dengan datangnya hari kiamat dan sebagainya. Termasuk mengapa Setan diciptakan dan diizinkan menggoda manusia, serta mengapa Setan itu nanti disiksa, dan sebagainya.
Sumber: Tim Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Fatwa-fatwa Tarjih: Tanya Jawab Agama 1.
Editor: Arif