Tafsir

As-Samii

1 Mins read

As-Samii atau Yang Maha Mendengar merupakan asma Allah yang memuat banyak makna. Makna as-Samii selaras dengan model penghormatan kepada sesama hidup. Dengan memahami as-Samii kehidupan akan dipenuhi dengan tanda keadaban. Pasalnya, manusia sebagai khalifah dapat saling menghargai satu sama lain dengan spirit as-Samii.

Allah Yang Maha Mendengar menjadi bukti pengajaran Sang Khalik kepada umat manusia. Pengajaran itu setidaknya bermula saat Allah menciptakan panca indera.  Pendengaran merupakan panca indera yang pertama kali diciptakan oleh Allah. Sebagaimana dalam surat an-Nahl (16: 78).

Penciptaan pendengar yang terlebih dahulu daripada penglihatan dan hati menunjukkan betapa pendengaran merupakan hal vital dalam kehidupan. Melalui pendengaran seseorang dapat mengetahui banyak hal.

Seorang bayi dapat berbicara karena ia mendapatkan rangsangan dari indera telinga. Telinga pun menjadi pintu masuk kepekaan. Artinya, melalui proses mendengar seseorang dapat mengetahui banyak hal.

Namun seringkali manusia melupakan fitrah itu. Masih sangat sedikit manusia yang bersyukur atas nikmat Allah itu (Q.S. al-Mulk, 67: 23). Padahal semua nikmat itu termasuk pendengaran akan diminta pertanggungjawaban (Q.S. al-Isra, 17: 36).

Allah Yang Maha Mendengar pun menjadi Dzat Yang Maha Mengabulkan setiap doa. Sebagaimana Allah menjawab doa Nabi Yusuf yang termaktub dalam Surat Yusuf (12: 34).

Setiap doa yang kita panjatkan pada dasarnya adalah tabungan. Allah akan mengabulkan setiap permintaan hambaNya. Allah Maha Mendengar setiap doa yang dipanjatkan. Maka memohon bantuan dari Allah atas segala apa yang telah kita upayakan menjadi sebuah keniscayaan. Keniscayaan itu akan berbuah pada massanya nanti. Karena Allah mendengar setiap keluh kesah umatnya.

Karena Allah Maha Mendengar maka kita diminta untuk memanjatkan doa langsung kepada Allah tanpa perantara (Q.S. Ghafir, 40: 60; al-Baqarah, 2: 186). Dua ayat tersebut menjadi penanda bahwa Allah Maha Mendengar. Allah sangat dekat dengan hambaNya. Allah mengabulkan setiap permohonan yang disampaikan kepadaNya.

Baca Juga  QS Yunus Ayat 62-64: Konsep Waliyullah dalam Al-Qur’an

As-Samii dengan demikian menjadi modal bagi manusia untuk tidak pernah takut dan khawatir dalam kehidupan. Pasalnya, Allah akan menjadi penolong dalam setiap langkah manusia, karena Dia Maha Mendengar apa yang manusia harapkan.

Saat Allah Maha Mendengar setiap keinginan hambaNya. Tugas keumatan kita adalah mau mendengar dengan baik apa yang diucapkan dan dikatakan oleh orang lain.

Saat orang lain berbicara hendaklah kita mendengarkan dengan saksama. Mendengarkan orang lain sedang berbicara merupakan salah satu manifestasinya keimanan kita kepada asmaul husna dalam hal ini adalah as-Samii. Wallahu a’lam.

Editor: Yahya FR
Related posts
Tafsir

Apakah Allah Bisa Tertawa?

4 Mins read
Sebagaimana menangis, tawa juga merupakan fitrah bagi manusia. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah dalam QS. al-Najm [53]: 43 mengenai kehendak-Nya menjadikan…
Tafsir

Kontroversi Tafsir Ayat Pernikahan Anak dalam Qur’an

4 Mins read
Pernikahan, yang seharusnya menjadi lambang cinta dan komitmen, kerap kali terjebak dalam kontroversi. Salah satu kasus terbaru yang menarik perhatian publik adalah…
Tafsir

Sepintas Sejarah Gagasan Tafsir Modern di Indonesia

4 Mins read
Pada subbab yang ditulis oleh Abdullah Saeed berjudul “The Qur’an, Interpretation, and the Indonesian Context” merupakan bagian dari bukunya Saeed sendiri, yaitu…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds