Mungkin di antara kita, ada yang belum melihat dan merasakan rasanya minum air zam-zam. Namun, kita seringsekali mendengar di pengajian-pengajian atau majelis ilmu bahkan khutbah jumat yang membahas betapa banyaknya keistimewaan dari air-zam-zam. Menyembuhkan penyakit, menyehatkan badan, dan lain-lain.
Apabila sewaktu-waktu kita bisa merasakan rasanya air zam-zam, Islam mengajarkan adab dan sebuah doa yang bisa dipanjatkan ketika minum air zam-zam. Bagaimana bunyi doanya?
Doa Minum Air Zam-Zam
Ketika kita meminum air zam-zam, inilah doa yang bisa kita panjatkan:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ
Artinya: “Ya Allah aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang luas, dan kesembuhan dari segala macam penyakit“.
Doa di atas adalah doa yang diucapkan dari Ibnu Abbas yang diriwayatkan dari Ad Daruquthniy saat beliau meminum air zam-zam. Jadi, tidak ada doa khusus dari Rasulullah Saw saat meminum air zam-zam.
Adapun orang-orang yang meminum air zam-zam, tentu mereka memiliki hajat dan tujuan tersendiri, dengan segala keutamaan dan keistimewaan daripada air zam-zam tersebut. Artinya, orang yang berdoa saat meminum air zam-zam, ia bisa berdoa sesuai hajat atau permohonannya kepada Allah.
Sebagaimana dalam hadits ini:
مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ
Artinya: “Air zam-zam tergantung orang yang meminumnya.”
Penutup Doa
Adapun hajat ataupun permohonan yang kita inginkan dalam doa ketika minum air zam-zam, tentu harus selalu disertai dengan usaha dan ikhtiar.
Renungkanlah firman Allah Swt berikut ini:
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Artinya: “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.
Wallahu A’lam Bisshawab
Editor: Soleh