Perspektif

Menguasai Bahasa Arab itu Penting!

3 Mins read

Bahasa Arab Bahasa Umat Islam

Pertanyaan ini sebenarnya cukup menggelitik. Kita tahu bahwa bahasa Arab adalah bahasa umat Islam di seluruh dunia. Bahasa Arab juga adalah bahasa Al-Qur’an, kitab suci umat Islam.

Lantas jika kitab suci kita saja berbahasa Arab, maka bisa dipastikan bahasa Arab adalah bahasa yang super penting bagi kita. Kalau ditanya penting atau tidak, jelas sekali bahwa kita akan mengatakan bahasa Arab adalah bahasa yang sangat penting.

Sebanyak 1,5 miliar umat Islam di dunia mendengarkan suara azan 5 kali sehari dalam berbahasa Arab. Pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha menggema takbir di setiap rumah umat Islam di Indonesia, dan sekali lagi, dalam bahasa Arab. Di setiap salat, mereka pula melantunkan doa-doa dalam bahasa Arab.

Sungguh naif bila kita mengatakan kegiatan sakral seperti itu adalah budaya kearab-araban, arogan, dan segala macam istilah negatif lainnya. Kearab-araban ini kemudian dianggap menggeser peran kebudayaan Indonesia sebab hampir dalam ritual ibadah kita di setiap detiknya menggunakan bahasa Arab.

Tidaklah ini suatu yang perlu dikhawatirkan karena semuanya ini dilakukan dalam rangka mencintai Rasulullah SAW sebagai orang Arab. Saya hanya menegaskan posisi penting bahasa Arab, tidak lebih.

Bahasa Arab Memiliki Dimensi Spiritual

Sedangkan dalam kebudayaan kita, sesungguhnya spiritualitas tidak bisa dipisahkan dengan kebudayaan Nusantara. Bahasa Arab memiliki dimensi spiritualnya sendiri bagi umat Islam. Sekali lagi, anda tidak perlu khawatir, ini hanya bentuk kecintaan atas Rasulullah SAW dan agama Islam.

Selain Al-Qur’an, hadis, dan kitab-kitab para ulama salaf terdahulu didominasi oleh bahasa Arab.  Para santri di pesantren ataupun para mahasiswa di universitas yang fokus mengkaji seluk beluk ulumuddin atau ilmu-ilmu agama, maka akan menjawab lantang bahwa bahasa Arab bukanlah bahasa asing biasa.

Baca Juga  Atta Halilintar, Suara Suami Bukan dari Tuhan!

Bahasa Arab itu Penting!

Karangan kitab para ulama Salaf diyakini masih relevan hingga saat ini. Karenanya, di pesantren-pesantren masih dipelajari.

Sebutlah karangan dalam bidang Fiqh oleh empat Imam, yaitu Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Hambali.

Dalam Ilmu tafsir, ada Ibnu Katsir yang menulis kitab tafsir masyhur Tafsir Ibnu Katsir. Ada pula kitab tafsir yang dikarang oleh Zamakhsyari, Al-Kasysyaf.

Walaupun kitab-kitab di atas sudah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, tidak menghilangkan urgensitas mempelajari bahasa Arab. Sebab, mempelajarinya langsung dengan bahasa aslinya akan lebih bagus. Apalagi bisa secara langsung menikmati keindahan bahasanya.

Selanjutnya, ada ulama multitalenta dan multidisiplin, Imam Al-Ghazali, yang karya-karyanya sangat terkenal. Salah satunya Ihya Ulumuddin. Kitab ini banyak mendapat komentar dari berbagai ulama karena kompleksitas pembahasan yang ada di dalamnya. Imam Al-Ghazali sebagai multidisipliner terlihat jelas dalam karangan berbahasa Arab ini.

Yang membuat nama Al-Ghazali dijuluki sebagai Hujjatul Islam adalah penguasaannya dalam berbagai disiplin ilmu yang sangat jarang dikuasai sekaligus, yaitu ilmu Kalam, Ilmu Akhlaq, Ilmu Fiqh, Ilmu Tasawwuf, Ilmu Filsafat-Logika, Ilmu Kesusasteraan, dll. 

Sangat jelas bahwa seluruh umat Islam yang ingin memahami Islam secara mendalam, maka wajib atasnya menguasai bahasa Arab dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya.

Begitupun kitab-kitab pemikiran Arab kontemporer yang ditulis oleh tokoh-tokoh yang berasal dari Arab seperti Hasan Al-Banna, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Jamaluddin Al-Afghani, Hasan Hanafi, Jasser Auda, Muhammad El-Jabiri, dll.

Walaupun pemikir yang saya sebutkan di atas juga banyak menulis buku dalam bahasa Inggris dan Prancis. Eksistensi bahasa Arab di tengah derasnya arus Ghazwul Fikri tidak kalah penting.

Bahasa Arab, Bahasa Internasional

Menguasai bahasa Arab sama dengan menguasai hampir separuh dunia. Sebab wawasan-wawasan pemikir Arab tidak kalah luas dibanding cendekiawan Eropa.

Baca Juga  Mengapa Partai Ummat Banyak Mudharatnya?

Bahkan, bagi Santri maupun Mahasiswa spesialisasi studi bahasa Arab, mungkin saja menganggap bahasa Arab lebih penting dari bahasa ibunya sendiri, bahasa Indonesia. Ini tentu saja didorong oleh nilai-nilai keagamaan yang sarat disimbolkan oleh bahasa Arab.

Pertanyaan selanjutnya, apakah bahasa Arab ini hanya dilekatkan dengan agama saja? Apakah hanya sebatas bahasa yang dipergunakan untuk keperluan keagamaan? Tidak.

PBB pada tanggal 18 Desember 1973 mengeluarkan resolusi 3190 yang meresmikan bahasa Arab sebagai bahasa internasional dan semua organisasi di bawah PBB wajib menggunakannya. PBB mengeluarkan resolusi ini atas proposal yang diajukan Kerajaan Maroko dan Arab Saudi Dewan Eksekutif UNESCO pada tahun yang sama.

Diakuinya bahasa Arab sebagai bahasa internasional disebabkan pengaruhnya yang tidak kecil atas kemajuan peradaban hari ini. Bahasa Arab adalah bahasa yang pernah menjadi bahasa resmi separuh dunia atas ekspansi dinasti-dinasti Islam serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masanya.

Untuk itu, kita bertanya kembali kepada diri kita sendiri, seberapa penting bahasa Arab? Menjawabnya bukan dengan cara mengiyakannya saja melainkan dengan mempelajari dan menguasainya.

Editor: Yahya FR

7 posts

About author
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UAD. Alumni PP Shohwatul Is'ad Padanglampe' dan MBS Muhiba Bantul. Aktif juga di PK IMM FAI UAD.
Articles
Related posts
Perspektif

KHGT: Menyatukan Umat dalam Bingkai Ilmu dan Waktu

3 Mins read
Dalam Risalah Islam Berkemajuan hasil Muktamar ke-48 Tahun 1443/2022 di Surakarta, ditegaskan bahwa risalah tersebut merupakan penguatan kembali terhadap gagasan dan gerakan…
Perspektif

Muhammadiyah Hadir untuk Masa Depan Dunia

3 Mins read
Sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar dan terkaya di dunia, Muhammadiyah menempati posisi strategis dalam membentuk arah peradaban Islam kontemporer. Dengan status…
Perspektif

Musim Kemarau adalah Sunnatullah

3 Mins read
Musim adalah waktu tertentu.yang berjalan dengan keadaan iklim. Demikian salah satu definisi musim dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Di Indonesia terdapat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *