Buku Islam yang Saya Pahami merupakan buku kedua dari trilogi Islam yang Saya Anut, dan Islam yang Disalahpahami. Buku ini merupakan lanjutan dari karya Quraish Shihab sebelumnya, yakni Islam yang Saya Anut.
Dalam buku pertama, M. Quraish Shihab memfokuskan isi pembahasannya pada dasar-dasar ajaran Islam. Buku pertamanya berusaha untuk menguraikan persoalan-persoalan yang ia anggap penting untuk diketahui dalam rangka melaksanakan ajaran Islam.
Tentang Buku Islam yang Saya Anut
M. Quraish Shihab sendiri menggunakan kata “anut” untuk jadi judul buku. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata anut diartikan dengan ikuti. Sedangkan kata menganut mempunyai arti mengikuti.
Ini karena dalam buku tersebut, terang Quraish Shibab, “…terdapat uraian-uraian tentang keimanan yang tidak terjangkau oleh nalar manusia. Namun, kendati demikian, sebagai muslim, penulis tetap menerima dan mengikutinya” (hal.2).
Ia mengambil contoh salat. Ia tidak tahu mengapa dalam salat ada yang berjumlah dua tiga, atau empat rakaat. Kendati demikian, toh, ia, dan kita semua pun tetap mengikuti dan melaksanakannya.
Tentang Buku Islam yang Saya Pahami
Sedangkan dalam buku kedua dalam triloginya, Quraish Shihab menggunakan kata “Paham” sebagai judul. Menurutnya, “memahami sesuatu” berarti “mengerti/mengetahuinya dengan baik. Setidaknya, menurut sosok yang paham, dan belum tentu berlaku untuk orang lain.
Buku Islam yang Saya Pahami memang membahas tentang pokok-pokok penting dari ajaran Islam yang perlu masyarakat pahami. Setidaknya menurut kacamata penulis, buku ini meyajikan beragam uraian dalam Islam yang menurut Quraish Shihab penting untuk kita mengerti, dari tentang Tuhan, alam, manusia, hingga soal Islam dan seni.
Semua topik dalam buku ini ditulis oleh Quraish Shihab berdasarkan pemahamannya akan ajaran agama Islam. Ia berkali-kali mengingatkan pada pembaca bila apa yang ia hidangkan dalam buku Islam yang Saya Pahami bisa saja berbeda dari pemahaman yang dimiliki oleh pembaca.
Sebab, apa yang ia pahami berasal dari apa yang ia baca, pikirkan dan berdasarkan apa yang diajarkan oleh guru-gurunya, yang mana, bisa saja berbeda dengan apa yang pembaca ketahui dan juga pelajari.
Sebuah Pandangan Baru
Ada 16 topik yang dibahas dalam buku ini. Beragam topik merentang dari mulai hubungan Tuhan dan manusia, Islam dan seni, jihad, serta kewarganegaraan dan yang lainnya. Semuanya dibahas dengan asyik dan ringan oleh Quraish Shihab. Bahasa yang digunakan pun sederhana, mudah dipahami oleh awam sekalipun.
Mayoritas orang sadar bahwa dalam agama Islam terdapat begitu banyak aliran pemahaman. Pendapat seorang ulama terhadap suatu persoalan mungkin saja berbeda dengan ulama lain. Perbedaan ini diakibatkan oleh adanya interpretasi yang berbeda terhadap sumber utama agama Islam, yakni Al-Qur’an dan sunah.
M. Quraish Shihab menyadari betul adanya perbedaan ini. Menurutnya, perbedaan pendapat terjadi akibat adanya ketidaksamaan dalam cara memahami kedua sumber tersebut. Dan selama tidak terjadi perpecahan, maka perbedaan pendapat sifatnya boleh-boleh saja.
“Ada ulama yang berpandangan bahwa syari’at ummiyah, dalam arti Islam harus dipahami sebagaimana pemahaman masyarakat yang ditemuinya – masyarakat Mekkah dan Madinah 1.400 tahun lalu. Ada pula ulama yang menegaskan bahwa Al Qur’an itu berdialog dengan seluruh umat manusia” (hal.7).
Pendapat kedua dari penyataan di atas menegaskan bila Al-Qur’an, sebagaimana wajib dipahami oleh generasi terdahulu, juga perlu dipahami oleh generasi sekarang. Menurut dia, kita, sebagai generasi sekarang juga perlu memahami Al-Qur’an. Terlepas dari segala kemajuan yang sudah kita raih.
Dengan kata lain, meski budaya dan ciri masyarakat berkembang dari satu waktu ke waktu yang lain, ketika datang sebuah persoalan baru, untuk menyelesaikannya kita tidak bisa melihatnya dengan pandangan lama, tetapi dengan cara pandang baru, dan dengan memperhatikan cara berpikir para pendahulu.
Hal ini disetujui betul oleh Quraish Shihab. Menurutnya, meski prinsip-prinsip dasar Islam telah diletakan pendahulu dengan sangat baik, tetapi tetap saja kita perlu membuka lembaran-lembaran baru ketika melihat persoalan baru dan sembari menghubungkannya dengan lembaran-lembaran lama.
Isi Buku
Adapun untuk alasan tersebut, maka Quraish Shihab menulis buku ini. Ia mencoba menguraikan topik-topik dalam ajaran Islam yang menurutnya penting untuk diketahui masyarakat. Fokusnya adalah untuk memberikan pemahaman terkait persoalan umum dari sudut pandang ajaran Islam.
Maka dari itu, tema/topik yang diangkat pun adalah tema-tema yang dekat dengan kehidupan manusia. Keenambelas tema yang diangkat antara lain: Tuhan, alam, dan manusia, dunia, hidup di dunia, jasmani dan rohani.
Kemudian, terdapat pembahasan mengenai akal dan syahwat, lelaki dan perempuan, membina keluarga, masyarakat, kewarganegaraan, jihad, harta, kebebasan, Islam dan seni, damai, politik dan islam, serta keragaman kelompok umat Islam.
Meski beberapa tema mempunyai pokok bahasan yang berat, namun Quraish Shihab mampu membungkusnya dengan ringan dan bahasa yang mudah dipahami. Hal ini tercermin terutama lewat struktur yang membingkai tulisannya.
Misalnya, ketika membahas tema kenegaraan, ia dengan cukup jelas membingkai tulisannya lewat pendahuluan yang berisi pandangan terhadap kenegaraan secara umum. Lalu berlanjut pada aspek kenegaraan menurut pandangan agama. Dalam kacamata penulis, penulisan struktur semacam ini mempermudah awam untuk memahami isi dari tema yang diangkat.
Selain itu, salah satu hal yang penulis senangi ketika membaca buku ini adalah bahasanya. Quraish Shihab menulis buku Islam yang Saya Pahami dengan bahasa yang enak dibaca. Amat sedikit dirinya menggunakan jargon yang jarang didengar, malahan lebih banyak memakai pilihan kata yang lazim diketahui orang.
Buku ini layak (untuk tidak berkata harus) dibaca oleh siapapun yang ingin mengetahui pandangan Islam terkait beragam topik bahasan duniawi maupun ukhrawi. Topiknya beragam, disampaikan lewat bahasa yang ringan, dan dengan pembahasan yang mendalam, buku ini amat layak untuk dibaca.
Judul Buku : Islam yang Saya Pahami, Penulis : M. Quraish Shihab, Penerbit : Lentera Hati, Tebal : 344 halaman, Terbit : Agustus 2020 (Cetakan ketiga), ISBN : 978-623-7713-09-8.
Editor: Yahya FR