Bangsa Indonesia telah banyak melahirkan para tokoh bangsa. Dari rahim ibu pertiwi juga, orang-orang ini mampu membawa perubahan yang signifikan bagi tanah air. Tak jarang pula yang namanya begitu masyhur di kancah internasional.
Tanpa kita sadari, ternyata banyak tokoh bangsa tersebut yang dilahirkan ke dunia di bulan Juni. Diantaranya adalah “Bapak Proklamataor” Ir. Soekarno, “Bapak Pembangunan” Jendral Soeharto, bapak Prof. Bahcarudin Jusuf Habibie dan bapak Ir. Joko Widodo.
Ir. Soekarno
Nama presiden pertama Republik Indonesia ini sangat masyhur bukan hanya di penjuru Indonesia saja, melainkan juga di mata dunia. Contohnya di Mesir, bapak proklamator kita ternyata dulunya sudah membangun hubungan baik dengan negara ini. Sampai akhirnya mempelopori sebuah konferensi yang sangat spektakuler yang dikenal dengan Konferensi Asia Afrika pada 18 April 1955.
Soekarno juga sangat disanjung di negara Maroko. Beliau menjadi pelopor kemerdekaan negara itu tepat setahun setelah Konferensi Asia Afrika digelar. .Untuk mengenang jasa beliau, dibuatlah sebuah jalan dengan nama jalan “Rue Soekarno”.
Sungguh, beliau menjadi teladan yang baik untuk generasi emas berikutnya. Dengan begitu, bapak proklamator kita sudah menanam benih-benih kebaikan untuk negara Indonesia. Orang-orang luar negeri pun takkan memandang remeh Indonesia karena para pendahulunya adalah tokoh revolusioner. Dan ternyata putra Raden Soekemi dan Nyai Ida Ayu ini dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901.
Jendral Soeharto
Soeharto lahir di Kemusuk, Bantul pada 8 Juni 1921. Ayahnya, Kertosudiro seorang petani sekaligus pembantu lurah. Sedangkan ibunya bernama Sukirah. Sepak terjang beliau di mulai menjadi sersan tentara KNIL (Koninklijke Nederlandsch Indische Leger). Sebuah satuan militer yang misi utamanya adalah membubarkan tentara Hindia Belanda dari Indonesia.
Kemudian Soeharto juga pernah menjadi komandan PETA (Pembela Tanah Air) yang merupakan tentara sukarelawan bentukan pemerintah Jepang pada 1943. PETA memiliki peran penting dalam menjaga kedaulatan negara Indonesia. Soeharto juga pernah menjadi pengawal Panglima Besar Jendral Soedirman.
Prof. Bacharudin Jusuf Habibie
Bapak BJ. Habibie merupakan presiden Indonesia yang berasal dari wilayah bagian timur. Putra Sulawesi ini lahir di Pare-Pare pada 25 Juni 1936. Beliau dikenal dengan julukan “Mr. Crack” sebab menemukan teori keretakan pada pesawat. Jebolan ITB ini nekat sekolah ke Jerman lantaran mengikuti kebanyakan teman-temannya.
Berbekal kata kata Soekarno akan pentingnya Dirgantara dan Penerbangan Indonesia. Maka beliau mengambil jurusan teknik penerbangan dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang. Sejak kecil beliau memang anak yang cerdas, bahkan sewaktu sekolah dasar kerap kali Habibie manyabet juara di kelasnya.
Pada tahun 1960, beliau lulus dan meraih gelar Diploma Engineering dari Technische Hochschule Jerman dengan gelar Cumlaude. Tidak sampai disitu, dehidrasi beliau akan ilmu membuatnya lanjut untuk gelar Doktor pada Technische Hochschule die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.
Habibie menikah pada 1962 dengan Ibu Hasri Ainun Besari, anak keempat dari pasangan R. Mohamad Besari dan Sadarmi. Sosok Habibie menjadi pribadi yang banyak dikagumi oleh kalangan dalam dan luar negeri. Seorang yang visioner dan sangat nasionalis.
Ir. Joko Widodo
Bapak Jokowi adalah presiden ketujuh Republik Indonesia yang saat ini sedang menjabat. Sama halnya dengan orang-orang nomor satu sebelumnya. Beliau juga lahir di bulan Juni. Tepatnya pada tanggal 21 Juni 1961.
Presiden lulusan Universitas Gadjah Mada ini memulai karir politiknya di tahun 2005 menjadi walikota Solo. Dalam tempo yang cukup singkat, Jokowi mampu menyulap kota ini menjadi kota pariwisata dan memperkenalkan batik khas Solo di kancahnNasional. Oleh karena itu, nama beliau mulai dikenal di masyarakat.
Lalu pada tahun 2012 beliau mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta menggandeng Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Hingga pada 2014 beliau mencoba keberuntungannya bersama Jusuf Kalla untuk maju di Pilpres dan memenangkan kompetisi.
Kita Penerus Mereka
Kesemua putra bangsa di atas memiliki ciri khas masing-masing. Mereka mampu mengelola bakat yang mereka punya untuk dapat dikembangkan.
Soekarno dengan bakat korespondensinya mampu membangun hubungan dengan negara-negara sekitar. Soeharto dengan karir militernya bisa menumpas antek-antek PKI yang mendalangi tragedi G30S/PKI yang mengorbankan 9 nyawa jendral Indonesia.
Habibie yang mampu mengembangkan ilmu konstruksi pesawat terbang sehingga memotivasi anak bangsa lainnya untuk dapat berkarya dengan inovasi yang lebih maju lagi. Serta Jokowi, seorang dari keluarga sederhana, pekerja keras sejak kecil dan sekarang dikenal dengan bapak Infrastruktur melanjutkan harapan presiden-presiden terdahulu.
Kita para generasi milenial harus mampu menyerap energi spektakuler dari para pendahulu bangsa ini. Supaya kita tetap eksis dan terus berbenah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat, adil dan makmur.
Dengan begitu, tetesan keringat dan peluh darah mereka yang mati matian memerdekakan dan membangun Indonesia tidak akan sia-sia. Juga arwah mereka akan dengan bangga menyaksikan Indonesia menjadi negara yang kuat serta digdaya dalam semua lini. Baik ekonomi, politik, pariwisata, budaya dan sosial masyarakat. Selamat Berjuang dengan Karya!
Editor : Rifqy N.A.