News

Dirjen PHU: Tiga Desain Penyelenggaraan Haji yang Perlu Diperbaiki

2 Mins read

IBTimes.ID Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief menyampaikan, bahwa dirinya telah mempelajari banyak hal teknis untuk mendesain ulang penyelenggaraan haji di tahun mendatang agar menjadi lebih baik. Ada tiga model desain atau skenario penyelenggaraan haji yang perlu dikaji dan diperbaiki kedepannya.

Hal ini disampaikan oleh Dirjen PHU Hilman Latief di Bandara Jeddah pada Selasa (18/7/23).

“Alhamdulillah, saat ini kita sudah di tahap akhir untuk pengiriman jemaah haji melalui Bandara Jeddah. Kami mempelajari banyak hal terkait skenario untuk penataan dan perbaikan penyelenggaraan haji tahun-tahun berikutnya,” terang Hilman.

Diinformasikan bahwa tahap pemulangan jemaah haji gelombang pertama ke Indonesia dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah berakhir pada 19 Juli 2023. Bersamaan dengan itu, segera dimulai tahap pemulangan jemaah haji gelombang kedua melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Hilman mengatakan, ada sejumlah desain/ teknis penyelenggaraan haji yang akan dikaji dan didesain ulang. Di antara tiga desain itu;

Pertama, desain keberangkatan dan kepulangan jemaah. menurutnya, hal tersebut erat kaitannya dengan peraturan ritme jadwal penerbangan pesawat.

“Desain kepulangan dan keberangkatan, saat ini tim kami sedang mereka-reka jadwal pesawat dan ritmenya, mau bagaimana? landai di awal, tinggi di tengah, landai di belakang, rata, ataukah naik turun itu ritmenya? sedang kita pelajari,” terang Hilman.

Kedua, desain durasi waktu jemaah tinggal di Makkah dan Madinah. Terkait hal ini, pihaknya mengaku mendapat amanah khusus dari Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholis Qoumas, untuk melakukan kajian ulang. Hilman menyebut, Menag berharap lama tinggal jemaah di Saudi Arabia bisa diperpendek, tentunya dengan tetap mempertimbangkan regulasi yang berlaku di Saudi.

Baca Juga  Muhammadiyah Pelopor Penyelenggaraan Haji di Indonesia

“Sebagaimana amanah dari bapak Menag, kami Ditjen PHU, diminta mendesain ulang tentang lama masa tinggal jemaah di Madinah dan di Makkah. Syukur-syukur bisa diperpendek. Tapi semua itu tergantung dengan regulasi yang ada di Saudi Arabia,” jelas Hilman.

Ketiga, desain pelayanan jemaah haji di masa puncak haji atau Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) yang menurutnya menjadi layanan pokok yang harus didesain ulang agar lebih baik. Untuk mewujudkan hal itu, pihaknya akan membentuk tim khusus dan akan terus berkomunikasi dengan pemerintah Arab Saudi.

“Ketiga, yang paling penting, yaitu menangani selama prosesi Armina atau Masyair. Itu juga sedang kita desian. Dan ini adalah special force yang akan ditangani tim khusus. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik,” ungkap Hilman.

“Kita juga mengkomunikasikan hal ini dengan pemerintah Saudi Arabia, karena apa pun yang kita lakukan nanti terkait dengan regulasi yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi,” tambahnya.

Adapun disinggung hasil investigasi bersama pemerintah Indonesia dan Arab Saudi terkait kinerja Mashariq yang tidak optimal memberikan layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, Hilman Latief mengatakan, sampai saat ini laporan yang diterimanya hanya sebatas keterlambatan penjemputan di Muzdalifah selama 3 jam. Hasil menyeluruh, masih menunggu laporan resmi.

“Untuk yang lain, masih dalam dikaji oleh Pemerintah Arab Saudi, karena banyak faktor, sebab bagaimana ketidakoptimalan itu terjadi, dan kita masih menunggu secara resmi,” tandasnya.

Sumber: MCH 2023

Editor: Soleh

Avatar
1446 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
News

Haul ke-15 Gus Dur: Refleksi Pemikiran dan Keteladan untuk Bangsa

2 Mins read
IBTimes.ID – Jaringan GUSDURian menggelar peringatan Haul ke-15 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Laboratorium Agama Masjid Universitas Islam Negeri (UIN)…
News

Inilah 9 Rekomendasi Simposium Beda Setara 2024

2 Mins read
IBTimes.ID – Simposium Best atau Beda Setara telah selesai digelar. Acara ini berlangsung selama dua hari, yakni Kamis-Jumat (15-16/11/2024) di Convention Hall…
News

Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia Masih Jauh dari Semangat Bhinneka Tunggal Ika

1 Mins read
IBTimes.ID – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Qotrunnada Wahid atau Alissa Wahid mengkritisi realitas kebebasan beragama di Indonesia, yang menurutnya masih jauh dari…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds