Manusia diciptakan oleh Allah SWT secara sunnatullah berbeda secara suku, ras, agama dan juga bangsa, sebagaimana yang termaktub dalam surat Al Hujurat ayat 11. Multikulturalisme tersebut terkadang tidak dimaknai sebuah karunia yang mulia dari Allah ta’ala, justru oleh beberapa oknum untuk memecah belah persatuan. Akibatnya, terjadi perselisihan dan permusuhan yang terjadi di antara umat dan juga masyarakat. Hal ini yang kemudian menimbulkan perselisihan dan permusuhan. Adapun usaha doa yang dapat dipanjatkan agar dijauhkan dari perselisihan dan permusuhan di bawah ini:
Doa Dijauhkan dari Perselisihan dan Permusuhan
Doa dibawah ini ialah doa diucapkan oleh Ibnu Mas’ud agar dijauhkan dari perselisihan dan permusuhan:
رَبَّنَا أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ الْإِسْلَامِ، وَأَخْرِجْنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَاصْرِفْ عَنَّا الْفَوَاحِشَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا وَعَلَيْهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا لِأَنْعُمِكَ شَاكِرِينَ مُثْنِينَ بِهَا قَائِلِينَ بِهَا وَأَتِمَّهَا عَلَيْنَا
Robbanaa ashlih dzaata baininaa wahdinaa subulal islaami wa akhrijnaa minadz dzulumaati ilan nuur. Washrif ‘anaal fawaahisya maa dzahara minhaa wa maa bathona wa baarik lanaa fii asmaa-‘inaa wa abshoorinaa wa quluubinaa wa azwaajinaa wa dzurriyyaatina wa tub ‘alainaa wa ‘alaihim innaka antat tawwaabur rohiim. Waj’alanaa li an’umika syaakiriina mutsniina bihaa qoo-iliina bihaa wa atimmahaa ‘alainaa
Artinya: “Ya Tuhan kami, damaikanlan perselisihan di antara kami. Tunjukkan kami pada jalan islam. Keluarkan kami dari kegelapan menuju cahaya. Palingkan dari kami semua keburukan, yang lahir maupun yang batin, berkahilah pendengaran kami, penglihatan kami, hati kami, pasangan kami, anak cucu kami, dan ampunilah kami dan mereka sesungguhnya Engkau maha pengampun dan maha pengasih. Jadikan kami orang-orang yang bersyukur atas nikmat-nikmat-Mu, memuji dan mengatakan nikmat-nikmat-Mu, dan sempurnakan nikmat-Mu pada kami”
Penutup Doa
Kita sebagai hamba muslim yang beriman dan bertakwa atas kuasa Allah. Kita senantiasa harus percaya bahwa doa yang kita panjatkan, akan dikabulkan oleh Allah SWT. Termasuk dalam hal ini doa yang dicontohkan Nabi agar dijauhkan dari permusuhan dan perselisihan. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam FirmanNya yang berbunyi:
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Artinya: “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Rad: 11).
Demikian tadi amalan doa agar dijauhkan dari permusuhan dan perselisihan. Doa-doa yang lain bisa juga diakses dengan mudah di website IBTimes.ID. Semoga bermanfaat.
Editor: Faiz Arwi