Tajdida

Empat Solusi Permasalahan Palestina dan Israel Menurut Azra

3 Mins read

Beberapa waktu yang lalu, Azyumardi Azra dalam kolom Resonansi di Republika, menulis mengenai solusi permasalahan Palestina dan Israel (19/11/2020). Sebagai orang yang aktif menulis tentang khazanah pemikiran Islam, sudah seharusnya cendekiawan yang satu ini menawarkan sebuah solusi bagi perdamaian di Timur Tengah, khususnya permasalahan Palestina dan Israel. Pasalnya, kedua negara tersebut tak henti-hentinya berseteru, yang akhirnya menimbulkan ketegangan dunia dan banyak merenggut nyawa para warganya.

Kita tahu bahwa Palestina merupakan negara dengan populasi Muslim yang besar. Selain itu, Palestina punya historisitas terkait agama-agama besar dunia yang terhimpun dalam rumpun agama Abrahamik yaitu Islam, Kristen dan Yahudi. Banyak tempat yang dianggap suci dan menjadi simbol-simbol penting ketiga agama tersebut. Tak heran bila tanah para Nabi ini banyak diburu dan diperebutkan, baik secara geografi, politik, budaya dan ekonomi.

Negara seterunya yaitu Israel hingga kini selalu menekan Palestina dari sisi politik dan geografis terutama di jalur Gaza. Negara yang satu ini terkenal sebagai sahabat karib negara Paman Sam, Amerika Serikat dalam mengatur strategi dan kontrol Amerika di Timur Tengah. Kedekatan Israel dan Amerika tersebut mampu menjadi benteng pertahanan Israel dari berbagai tekanan dunia Internasional terkait kebijakan-kebijakannya yang merugikan Palestina.

Menyikapi perseteruan yang belum juga mencair tersebut, berbagai tokoh lintas agama dan negara banyak melibatkan dirinya untuk menjadi bagian dari solidaritas bersama agar perdamaian di kedua negeri tersebut segera terwujud. Tak terkecuali satu nama dari kalangan pemikir Islam abad ini yaitu Azyumardi Azra. Mantan rektor UIN Syarief Hidayatullah Jakarta ini sangat aktif menulis tentang keislaman dan keprihatinannya pada kasus-kasus kekerasan atas nama agama.

Solusi Azyumardi Azra untuk Permasalahan Palestina dan Israel

Terkait isu permasalahan Palestina dan Israel, Azra menawarkan beberapa solusi dari permasalahan tersebut. Pertama, menggalang momentum dengan terpilihnya Joe Biden sebagai presiden baru AS untuk kembali mengusahakan penyelesaian masalah Palestina. Menurutnya, Trump sebagai presiden sebelumnya telah merusak citra Islam dan semakin memperburuk permasalahan Palestina dan Israel. Joe Biden dalam beberapa kesempatan kampanyenya pernah mengutip hadis Nabi serta mempunyai niatan untuk merangkul kelompok minoritas yang ada di AS. Hal tersebut menjadi harapan baru bagi keberadaan komunitas-komunitas minoritas, termasuk Islam di sana.

Baca Juga  Narasi Muhammadiyah dalam Sejarah Sosial Indonesia

Kedua, membangun perdamaian dan persatuan berkelanjutan di antara dua faksi bangsa Palestina, yaitu Fatah di Tepi Barat dan Hamas di Jalur Gaza. Solusi ini sangat penting untuk menyatukan kekuatan bangsa Palestina yang terbagi menjadi dua kutub kekuatan yang berbeda tersebut.  Ketiga, menggalang kesepahaman di antara kekuatan besar di Timur Tengah (Arab Saudi, Mesir, Syria, Yordania, Qatar, UEA, dan Turki) untuk serius membantu bangsa-Negara Palestina.

Beberapa pendapat mengenai stabilitas politik di Timur Tengah mengatakan bahwa peran Amerika sejak dulu sangatlah kuat. Amerika kerap mengintervensi negara-negara di Timur Tengah seperti dikatakan Fawaz Gerges (2002) dalam Amerika dan Islam Politik. Fenomena ini seperti kasus intervensi ke Al-Jazair, Tunisia, Mesir, dan Libya yang menjadikan Timur Tengah terfragmentasi.

Sehingga, ketika Amerika di bawah presiden terpilih Joe Biden berniat akomodatif terhadap berbagai golongan termasuk Islam, negara-negara besar di Timur Tengah bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk bersatu menuju kesepahaman dalam menyelesaikan permasalahan Palestina dan Israel.

Keempat, jaringan dengan warga Palestina yang menjadi warga Negara Israel. Azra mengatakan bahwa jumlah mereka cukup banyak, sekitar 1.900.000 jiwa atau 21 persen dari sekitar 9.230.000 total warga Negara Israel. Di antara mereka ada yang duduk di Parlemen dan aktif memperjuangkan Palestina. Jika Hamas dan Fatah bersatu dan mampu memanfaatkan jaringan tersebut, maka perdamaian Palestina-Israel bisa saja dapat terwujud.

Solusi yang ditawarkan Azra tersebut patut dipertimbangkan untuk mengusahakan perdamaian di Palestina. Konflik berdarah-darah dengan Israel berimplikasi pada banyaknya warga Palestina yang harus meregang nyawa. Selain itu, perseteruan tersebut talah menjadi pemantik dalam memanasnya konstelasi politik di Timur Tengah khususnya, dan di belahan dunia Muslim pada umumnya.

Baca Juga  Khutbah Jumat: Jihad Kita untuk Palestina

Islam Garis Keras Akibat Konflik

Akibat konflik tersebut, tak jarang munculnya kelompok-kelompok Islam garis keras yang menyerukan jihad atas nama Palestina. Mereka banyak melakukan teror terhadap banyak orang yang justru tidak masuk dalam lingkaran konflik permasalahan Palestina dan Israel. Kondisi seperti itu sangat terbalik dengan citra ajaran Islam yang menyerukan perdamaian dan persaudaraan. Dalam istilah Buya Syafii Ma’arif, mereka itu penganut paham ‘teologi maut’.

Bukan hanya kekerasan dan korban nyawa, tentu permasalahan Palestina dan Israel menyebabkan Palestina terpuruk secara ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya. Israel sebagai negara yang superior dalam kasus ini semakin diuntungkan dengan banyaknya wilayah Palestina yang direbut dan dijadikan pemukiman. Karenanya, umat Islam di Timur Tengah dan khususnya bangsa Palestina tidak salah bila solusi dari Ayumardi Azra segera untuk diusahakan.

Editor: Shidqi Mukhtasor
10 posts

About author
Penulis adalah Ketua Bidang Riset Pengembangan Keilmuan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Bandung Timur dan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Sains Fisika (HIMASAIFI) UIN Bandung.
Articles
Related posts
Tajdida

Islam Berkemajuan: Agar Umat Bangkit dari Kemunduran

7 Mins read
Islam Indonesia: Berkemajuan tapi Pinggiran Pada 2015 terjadi dua Muktamar mahapenting: (1) Muktamar Islam Nusantara milik Nahdlatul Ulama, (2) Muktamar Islam Berkemajuan…
Tajdida

Ketika Muhammadiyah Berbicara Ekologi

4 Mins read
Apabila dicermati secara mendalam, telah terjadi degradasi nilai-nilai manusia, nampakyna fungsi utama manusia sebagai khalifah fil ardh penjaga bumi ini tidak nampak…
Tajdida

Siapa Generasi Z Muhammadiyah Itu?

3 Mins read
Dari semua rangkaian kajian dan dialog mengenai Muhammadiyah di masa depan, agaknya masih minim yang membahas mengenai masa depan generasi Z Muhammadiyah….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds