Masa pandemi Covid-19 telah berlangsung sejak awal bulan Maret 2020. Sampai saat ini, banyak kebijakan pemerintah dalam merespons Covid-19, misalnya penerapan PSBB, dan pemberian status zona tertentu pada suatu kawasan. Situasi ini membutuhkan respon yang cepat oleh para pengelola lembaga pendidikan (sekolah) di semua jenjang pendidikan. Tentunya respons dengan pola pikir baru (new mindset) dan tingkat adaptasi yang tinggi, sekolah akan tetap eksis dan menjalankan fungsinya dengan baik.
Memperhatikan surat Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah, Nomor: 108/I.4/F/2020,Tertanggal 15 Agustus 2020, tentang Pembelajaran Dalam Masa Pandemi Covid-19, yang berisi antara lain, bahwa selama masa Pandemi Covid-19 belum dinyatakan aman, maka proses pembelajaran dilakukan melalui Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang efektif dengan menjaga kualitas pembelajarannya dan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat.
Konsekuensinya layanan pendidikan di sekolah pun berubah dengan menyediakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang dibagi menjadi 2, yaitu dalam jaringan (daring) atau online maupun luar jaringan (luring). Pembelajaran melalui daring dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi antara lain: zoom, google classroom, moodle, Whatsapp (video call dan group), youtube. Sedangkan pembelajaran luring meliputi antara lain, televisi, radio, materi terjadwal yang diambil oleh siswa atau orang tua/wali siswa di sekolah.
Setidaknya terdapat enam faktor kunci agar PJJ berlangsung efektif dan fun, yaitu: (1) layanan pendidikan excellent; (2) kompetensi SDM yang tangguh; (3) sumber dana sekolah yang kuat dan mandiri; (4) fasilitas dan kualitas jaringan internet; (5) budaya inovasi pembelajaran di sekolah; dan (6) tingkat partisipasi siswa yang tinggi.
Layanan Pendidikan yang Excellent
Dalam melaksanakan PJJ selama masa pandemi covid-19 ini sekolah harus fokus pada service excellent dan creative learning. Sekolah harus mampu mengoptimalkan media pembelajaran berbasis teknologi dan mudah diserap oleh peserta didik dalam pembelajaran secara daring maupun luring.
Dalam melaksanaan PJJ dapat dilakukan di bidang akademik, pengembangan diri serta pembiasaan dan pembinaan karakter. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara daring dan luring secara terjadwal dan terstruktur dalam kurikulum sekolah yang fleksibel. Misalnya jadwal yang diatur secara shift dan pemberian tugas yang variatif dan tidak membuat siswa jenuh atau bosan, menghindari tugas yang banyak dan menumpuk.
Selain itu, materi yang diberikan lebih variatif dan menarik, namun untuk pembelajaran bersifat praktikal, tentu perlu dicarikan solusi tersendiri, atau kombinasi PJJ dan PBM “tatap muka” secara proporsional dan terbatas. Akan tetapi yang perlu dicatat adalah edukasi dalam pelaksanaannya wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin adalah wajib.
Kompetensi SDM yang Tangguh
Kata kunci SDM yang tangguh adalah SDM yang pembelajar. Untuk itu menjadikan guru dan karyawan sebagai SDM Pembelajar, penerapan manajemen talenta, (talent management), fokus pada Learning and growth. Di lingkungan sekolah adalah bersifat mandatory dan harus dilakukan secara sinergis dan berkelanjutan.
Sebagai contoh di Muhammadiyah GKB Gresik mempunyai 4 (empat) sekolah. Melalui tim sinergi Human resources Development (HRD) dan tim Sekretaris eksekutif Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik, mereka telah merancang dan melaksanakan pelatihan pengembangan SDM.
Kegiatan ini dilakukan dengan webinar dan diklat terbatas dengan berbagai topik antara lain: penggunaan software pembelajaran, IT literate, inovasi pendidikan, pentingnya standar protokol kesehatan, Outlook Education tentang masa depan pendidikan di masa pandemi maupun New Normal Era) Selain topik tersebut, juga standart kualitas layanan pendidikan berbasisi EOMS ISO 21001 : 2019, termasuk menyiapkan sikap mental positif dalam menghadapi tantangan perubahan , Virtual Class Management, dan lain-lain.
Sumber Dana Sekolah yang Kuat dan Mandiri
Dalam mengelola sekolah, Majelis Dikdasmen bersama kepala sekolah maupun wakil kepala sekolah di Empat Sekolah Muhammadiyah GKB Gresik juga selalu berfikir dan berusaha untuk memperkuat dan menyehatkan kondisi keuangan sekolah. Dengan jalan menerapkan prinsip-prinsip manajemen keuangan yang terencana, akuntabel, dan transparan. Penting juga untuk selalu mengoptimalkan sumber pendanaan yang ada melalui collection yang baik seperti uang SPP, uang pangkal dan kegiatan dari siswa.
Menurut hemat saya, majelis Dikdasmen dan sekolah perlu menciptakan income generative dengan memaksimalkan peluang yang ada terkait aktivitas ekonomi, misalnya pengadaan seragam siswa, alat tulis kantor, catering, dan lain-lain melalui pendirian koperasi Mentari Cendikia Sejahtera (MCS) untuk guru karyawan, dan juga berkolaborasi dengan Majelis Ekonomi untuk pengelolaan bangunan dan prasarana sekolah.
Manajemen keuangan yang terintergrasi untuk empat sekolah maka akan selalu bisa saling mendukung, mensubsidi dan memperkuat cash flow sekolah sehingga dapat memenuhi kebutuhan fasilitas dan kapasits jaringan .
Fasilitas dan Kapasitas Jaringan yang Handal
Untuk mendukung pelaksanaan PJJ yang efektif, makaharus ada asilitas pendukung yang lengkap di bidang broadcasting. Seperti ruang studio khusus dan jaringan internet dengan kapasitas 40 MPBS, kapasitas partisipan webinar lebih dari 500 partisipan, juga dukungan teknologi media pembelajaran lainnya.
Media pembelajaran multimedia didesain dengan menggabungkan beberapa unsur media yang berupa foto, video, gambar, audio, animasi secara berkesinambungan (Cucus and Aprilinda, 2016). Disamping itu juga ketersediaan hardware maupun software pembelajaran canggih yang memiliki daya jangkauan yang cukup luas, dan multimedia pembelajaran akan meningkatkan daya tarik PJJ.
Budaya Inovasi Pembelajaran yang baik
Guru dan karyawan sekolah didorong untuk selalu dapat berkreatifitas dan berinovasi dalam melaksanakan layanan pendidikan kepada siswa. Manajemen sekolah memfasilitasi kreatifitas SDM yang ada dengan memberikan fasilitas, apresiasi dan iklim yang mendukung munculnya kreatifitas. Supaya dapat menghasilkan media pembelajaran baru, menarik, serta inovasi multimedia pembelajaran yang kreatif. Sehingga siswa atau peserta didik merasa senang (fun) dan selalu bersemangat (antuasm) dalam mengikuti PJJ yang diselenggarakan sekolah.
Tingkat partisipasi siswa yang tinggi (Involvement student).
Program PJJ yang diselenggarakan sekolah dapat dilaksanakan dengan baik dan efektif apabila ada keterlibatan yang maksimal dari sekolah. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan monitoring. Termasuk adanya umpan balik dari pelanggan atau siswa. Oleh karena itu manajemen sekolah perlu melaksanakan prinsip manajemen modern dan professional terutama evaluasi kinerja dari setiap program. Mulai dari materi, waktu, kompetensi SDM, sistem jaringan yang dilakukan secara continual improvement.
Sehingga partisipasi siswa terus meningkat dan secara aktif bisa berinteraksi langsung dengan sekolah melalui guru mapel atau wali kelas. Efektifitas pelaksanaanakan dapat lebih dirasakan manfaatnya dan terukur dengan indikator yang yang telah ditetapkan oleh tim kurikulum sekolah masing-masing. Dan pada gilirannya akan menjadi Virtual Class. Tingkat keterlibatan dan interaksi yang tinggi menjadi salah satu indikator bahwa pelaksanaan PJJ dapat diterima dan memberikan solusi atas maslah pembelajaran yang diberikan kepada siswa.
***
Keenam faktor tersebut di atas baik secara tersendiri maupun bersamaan perlu terus dievaluasi secara periodik dan terus disempurnakan, sehingga pada akhirnya PJJ dapat dilaksanakan secara optimal (do able), menarik dan menyenangkan (Fun), sehingga interaksi sekolah dengan peserta didik atau siswa tidak menjadi mudah bosan atau jenuh.
Akan tetapi, pelaksanaan PJJ ini membutuhkan tingkat kreatifitas dan inovasi baru dari Sumberdaya manusia (SDM) sekolah dan dukungan jaringan internet yang handal. Karenanya sekolah Muhammadiyah dituntut untuk menyiapkan piranti atau software yang handal untuk pelaksanaan PJJ.
Selain itu juga diharapkan dapat meningkatkan layanan pendidikan, agar pendidikan bisa terus berjalan dengan baik tanpa ada hambatan keterbatasan sinyal yang tersedia, terutama pada saat PJJ dilakukan secara daring dalam waktu yang bersamaan pada semua level kelas yang ada. Ketersediaan teknologi yang handal dan ruang khusus atau studio pembelajaran daring akan sangat membantu proses interaksi antara guru dengan siswa dalam PJJ.
Memang pada kenyataannya PJJ sudah menjadi kebutuhan dan pilihan yang wajib dilaksanakan dan sekaligus menjadi tantangan tersendiri dalam Sistem pendidikan modern saat ini. Untuk itu PJJ harus terus dikembangkan. Walaupun nantinya masa pandemi Covid-19 telah berakhir, pada saatnya nanti akan menjadi embrio atau mewujud menjadi Virtual Class. Hal ini akanmembuat layanan pendidikan semakin variatif, tidak kaku, statis, melainkan dinamis. Dan ini merupakan tantangan (Chalenge) bagi sekolah yang ingin terus bertahan dan berkembang di masa depan.
Editor: Yusuf