News

Festival Moderasi Keindonesiaan: Menyemai Moderasi Beragama di Kalangan Milenial dan Gen-Z

2 Mins read

IBTimes.ID, Yogyakarta (15/12/24) — Yayasan Pegiat Pendidikan Indonesia (PUNDI) bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan acara Festival Moderasi Keindonesiaan yang berlangsung di Forriz Hotel Yogyakarta, dihadiri oleh lebih dari 100 peserta. Acara ini mengangkat tema “Moderasi Beragama untuk Generasi Milenial dan Gen-Z” yang menjadi fokus utama diskusi dari para narasumber yang hadir.

Acara ini dibuka oleh Ari Susanto, Direktur Eksekutif PUNDI yang menekankan pentingnya pendidikan moderasi beragama bagi generasi muda. “Program yang dilaksanakan oleh PUNDI ini memang memfokuskan pada penyemaian moderasi beragama di kalangan kaum muda, khususnya generasi milenial dan gen-z. Mereka adalah generasi yang sangat dekat dengan media sosial, yang sering kali terpengaruh oleh pemahaman keagamaan yang parsial. Oleh karena itu, kita perlu memperkenalkan moderasi beragama melalui platform yang mereka akses setiap hari,” ujarnya.

Sementara itu, Nadhif, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, dalam keynote speech-nya mengungkapkan bahwa meskipun program moderasi sudah berjalan, upaya untuk menjangkau mahasiswa dan generasi muda perlu ditingkatkan.

“Moderasi bukan hanya masalah agama, tetapi juga merupakan bagian dari karakter bangsa dan budaya kita. Melalui program moderasi beragama, kita mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

Nadhif menambahkan bahwa ekonomi menjadi tantangan utama dalam menerapkan moderasi beragama, karena perubahan mindset perlu didorong agar nilai-nilai moderasi bisa tertanam dalam diri generasi muda.

Senada dengan itu, Zuly Qodir, Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, menekankan pentingnya pemahaman yang tepat tentang moderasi. “Banyak orang menganggap moderasi sebagai sikap yang tidak tegas atau plin-plan, padahal moderasi beragama adalah sikap yang mencintai keberagaman. Ini adalah bagian dari moderasi keindonesiaan yang harus dipahami oleh generasi muda, dengan melihat kemakmuran dan kesejahteraan sebagai tujuan bersama,” paparnya.

Baca Juga  Jokowi Bangga dengan Kiprah Madrasah Mu'allimin dan Mu'allimaat

Begitupun Sunanto, Tenaga Ahli dan Juru Bicara Kementerian Agama Republik Indonesia, yang menyoroti peran organisasi kemasyarakatan (ormas) dalam mempromosikan moderasi beragama. “Peran ormas sangat penting dalam membentuk cara pandang masyarakat terhadap kebhinekaan, yang seringkali dikaitkan dengan politik. Kita harus memahami bahwa moderasi bukan hanya antaragama, tetapi juga antar aliran dalam agama. Dialog yang terbuka menjadi kunci untuk mewujudkan moderasi beragama yang inklusif,” ujarnya.

Memperlengkap penjelasan yang ada, Hatib Rachmawan, Dosen Universitas Ahmad Dahlan, memaparkan tentang pentingnya pendidikan inklusif dalam moderasi beragama. “Pendidikan keagamaan harus disesuaikan dengan tahap perkembangan anak, dan bagi generasi muda, cara berpikir moderasi haruslah luas dan mendalam. Kita perlu menanamkan benih-benih pemikiran kritis terhadap ekstremisme yang masih tumbuh di sekitar kita,” kata Hatib.

Acara Festival Moderasi Keindonesiaan ini menegaskan bahwa moderasi beragama bukan hanya tentang toleransi antaragama, tetapi juga antar aliran dalam agama yang memerlukan dialog, pemahaman, dan sikap saling menghargai. Generasi milenial dan Gen-Z, yang telah terpapar pada berbagai informasi melalui media sosial, memiliki peran strategis dalam menerapkan dan menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama untuk menghadapi tantangan global di masa depan. Dengan pendidikan yang inklusif dan pendekatan yang berbasis pada kesadaran akan keberagaman, diharapkan mereka dapat menjadi pelopor dalam mewujudkan Indonesia yang lebih damai dan sejahtera.

(Soleh/Faiz)

Avatar
1518 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
News

Peran Media Strategis untuk Cegah Konflik Beragama

5 Mins read
IBTimes.ID – Moderasi beragama menjadi agenda penting dalam menjaga harmoni sosial, kebinekaan, dan perdamaian di masyarakat Indonesia yang multikultural dan multireligius. Peraturan…
News

Ninin Karlina, Aktivis Perempuan Muhammadiyah Jadi Fasilitator di Acara Internasional ICRS UGM

1 Mins read
IBTimes.ID – Aktivis perempuan Muhammadiyah yang menjabat sebagai Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Sukoharjo, Ninin Karlina, menjadi salah satu fasilitator dalam kegiatan…
News

Wakaf Hutan jadi Upaya Kolaborasi Strategis Kemenag, BWI, dan MOSAIC untuk Aksi Pelestarian Bumi

3 Mins read
IBTimes.ID – Potensi umat dan institusi keagamaan untuk pelestarian lingkungan berkelanjutan terus dioptimalkan pemerintah melalui salah satu Asta Program Prioritas Kementerian Agama…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *