IBTimes.ID – Sepekan terakhir, beberapa daerah mengeluhkan harga kedelai meroket dan stoknya yang langka. Kelangkaan dan kenaikan harga tempe adalah imbas dari tak terpenuhinya pasokan impor bahan baku kedelai.
Di tengah keterbatasan itu tujuh siswa SMA Muhammadiyah 1 Gresik (SMAM 1 Gresik) melakukan aksi yang sangat berkemajuan dengan melakukan riset pembuatan tempe dengan bahan baku kacang merah.
“Produksi tempe kacang merah untuk memutus ketergantungan dengan kedelai impor,” kata Atiq Anggraini Nusyabani, salah satu siswa anggota tim penelitian pada Kamis (7/1).
Ditemani guru pembimbing, siswa-siswi SMA Muhammadiyah 1 Gresik ini berhasil membuat tempe berbahan baku kacang merah. Menurut mereka, proses pembuatan tempe kacang merah sama dengan tempe kedelai.
Proses pembuatan diawali dengan merendam kacang merah. Setelah itu, kacang direbus hingga matang dan ditiriskan hingga benar-benar tiris. Setelahnya, kacang hasil rebusan itu ditaburi ragi hingga rata, dimasukkan ke dalam kantong plastik yang dilubangi dengan tusuk gigi, dan ditutup dengan kain selama 2-3 hari.
Menurut Atiq, kacang merah selain pasokanya yang memadai oleh petani lokal dibandingkan dengan kedelai yang harus diimpor. Selain itu, kacang merah juga memiliki kandungan gizi tak kalah lengkah seperti kedelai.
Tempe selama ini dikenal sebagai makanan semua kalangan. Saat harga kedelai meroket, pengaruh tempe pun dirasakan segenap lapisan masyarakat. Karena itu, berkat inovasi yang dilakukan, tujuh siswa tersebut mendapatkan apresiasi dari guru dan masyarakat pada umumnya.
*) Artikel asli telah diterbitkan pada website Muhammadiyah.id dengan judul ‘Tempe Langka, Siswa Muhammadiyah Tawarkan Tempe Dari Kacang Merah’.
Reporter: Nabhan