IBTimes.ID – Butrus Al-Bustani, seorang misionaris Kristen di dunia Arab mengenalkan slogan hubbul wathan minal iman (cinta tanah air adalah bagian dari iman). Menurut Syafiq Mughni, hubbul wathan minal iman dianggap oleh banyak orang sebagai sebuah hadis. Padahal, slogan tersebut berasal dari non muslim untuk kepentingan Bangsa Arab.
“Tanpa harus mengklaim bahwa itu adalah hadis nabi, cinta tanah air adalah hal yang natural. Kita butuh tempat untuk tinggal butuh tetangga untuk bergaul, butuh sahabat sebangsa dan setanah air untuk memperjuangkan nasib bersama melawan segala penjajahan dan kezaliman sehingga tidak perlu dipertentangkan dengan ajaran Islam,” ujarnya dalam Pengajian Umum PP Muhammadiyah, Jumat (15/10).
Bangsa dalam Bahasa Arab disebut dengan “syu’uban” dan “qabaila”. Awalnya, kata tersebut memiliki arti suku bangsa. Namun, di era modern, makna tersebut mengalami perluasan menjadi bangsa yang tidak hanya diikat oleh darah namun oleh kepentingan bersama. Pada abad-abad sebelumnya, cinta tanah air dikampanyekan agar menjadi spirit bagi bangsa-bangsa yang ingin merdeka.
Menurutnya, konsep darul ‘ahdi was syahadah yang dilahirkan oleh Muhammadiyah sudah sangat pas untuk mempertemukan antara Islam dengan nasionalisme. Hal tersebut adalah rumusan terbaik yang menyelesaikan perdebatan seputar relasi dua hal tersebut.
Pada tahun 1930 an sudah terjadi perdebatan sekitar agama, Islam, dan nasionalisme. Saat itu, tokoh-tokoh muda seperti M Natsir dan Bung Karno secara tajam dan intelektual memperdebatkan hal tersebut di media masa untuk mencari rumusan terbaik bagi Indonesia yang tengah dicita-citakan.
“Itu adalah suatu proses yang mencerdaskan. Membuat kita lebih dewasa dalam mengarungi kehidupan sebagai seorang muslim dan sebagai warga negara Indonesia. Sejarah telah mencatat bahwa pikiran-pikiran kaum muda sangat cerdas dan bermanfaat,” imbuhnya.
Maka, Syafiq berharap agar anak-anak muda bisa terus tampil untuk memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara.
Reporter: Yusuf