AfkarunaFikih

Islam Enteng-entengan (5): Bolehkan Berdo’a Menggunakan Bahasa Daerah?

1 Mins read

Oleh: Pak AR

Seorang hamba Allah (tidak bersedia disebut namanya) dari Kecamatan Gondomanan bertanya kepada Pak AR tentang bolehkan berdoa menggunakan bahasa daerah. Pertanyaan tersebut disampaikan dalam Kuliah Subuh yang disiarkan RRI Nusantara II Yogyakarta.

Pertanyaannya sebagai berikut: “Apakah kalau dalam shalat tidak boleh berdo’a dengan bahasa daerah? Apakah harus dengan bahasa Arab?”

Pak AR menjawab: “Sampai saat ini saya belum berani menentukan, berdo’a di dalam shalat dengan bahasa daerah atau bahasa Indonesia. Saya berpendapat bahwa shalat itu suatu ibadah khusus, yang cara-caranya, juga bahasanya harus mengikuti contoh yang dituntunkan oleh Rasulullah. Demikian itu bukan karena saya fanatik kepada bahasa Arab, tetapi semata-mata mencontoh perbuatan Rasulullah SAW.”

Itulah jawaban ringan dari pertanyaan seputar praktik kehidupan beragama sehari-hari yang diasuh oleh Pak AR. Soal jawab yang ringan ini oleh Pak AR disebut dengan istilah “Islam enteng-entengan.” Berisi materi pengajian yang pernah Pak AR sampaikan dalam Kuliah Subuh RRI Nusantara II Yogyakarta. Disampaikan secara singkat, padat, dan juga lugas.

Meskipun demikian, bukan berarti jawaban dari Pak AR tidak dapat dikritik. Dengan menyadari model jawaban yang singkat, padat, dan lugas, Pak AR mempersilahkan kepada para jamaah yang bertanya agar bersikap kritis. Pak AR menegaskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para jamaah merujuk pada kitab-kitab seperti: Bulughul Marom, Fiqhus Sunnah, Madyur-Rasul, Zadul Ma’ad, Riyadlush Sholihin, dan lain-lain. Apabila terdapat jawaban yang masih samar atau meragukan, Pak AR menyarankan agar penanya bisa merujuk secara langsung ke kitab-kitab tersebut.    

Sumber: buku Tanya Jawab Enteng-entengan karya Pak AR. Pemuatan kembali di www.ibtimes.id lewat penyuntingan

Editor: Arif

Baca Juga  Doa Niat Puasa Hari Asyura Beserta Artinya
Avatar
1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
Fikih

Mana yang Lebih Dulu: Puasa Syawal atau Qadha’ Puasa Ramadhan?

3 Mins read
Ramadhan telah usai, hari-hari lebaran juga telah kita lalui dengan bermaaf-maafan satu sama lain. Para pemudik juga sudah mulai berbondong meninggalkan kampung…
Fikih

Apakah Fakir Miskin Tetap Mengeluarkan Zakat Fitrah?

4 Mins read
Sudah mafhum, bahwa zakat fitrah adalah kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai puncak dari kewajiban puasa selama sebulan. Meskipun demikian, kaum muslim yang…
Fikih

Bolehkah Mengucapkan Salam kepada Non-Muslim?

3 Mins read
Konflik antar umat beragama yang terus bergelora di Indonesia masih merupakan ancaman serius terhadap kerukunan bangsa. Tragedi semacam ini seringkali meninggalkan luka…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *