“Aduh lapar perut hamba ini ya Tuhan”
Mandi di kali jambu merah terhanyut-hanyut
Tanpa bismillah kusahut
Lahap habis dua pertiga masuk ke perut
Kenyang di badan segar di jiwa
Tanpa tahu asal halal-haramnya
Hai mulut kenapa kau lancang
Dasar buta
Tidakkah kau lihat jambu itu berulat api
Memberangus moncong, bibir, gigi, dan lidahmu
Mengabukan usus dan lambungmu
Gelegak api neraka yang dikirim Tuhan
Karena kecorobohan dan kerakusan makanmu
Itu jambu siapa
Dari mana
Halalkah ia
Berjuta kunang menghias angkasa
Berjuta yatim mengharapkan citanya
Aku menyusur sungai kehidupan
Pohon jambu pohon jambu di manakah kau?
Pohon jambu pohon jambu siapa punya?
Panas gelegak perut berhamil panas api Jahanam
Anak muda anak muda
Aku halalkan buah jambu di rahim perutmu
Tapi siapakah yang lebih buta selain matamu?
Menikahlah dengan anakku yang buta, lumpuh, bisu, dan tuli
Di sana kau dapati dinginnya air kehidupan
Dan nikmatnya jambu sejati
Buta, lumpuh, tuli, dan bisu?
Ya! Biar habiskan duniamu
Lalu apa lagi?
Ya biar habiskan dunia hamba
Lalu apa lagi?
Menikahlah dengan anakku yang buta, lumpuh, bisu, dan tuli
Ya
Asal tak abukan hamba
Allahu Akbar!
Editor: Yahya FR