Akhlak

Kebaikan Bukanlah Komoditas yang Diperjualbelikan

1 Mins read

Beliau seorang tokoh besar. Kebesarannya tidak hanya diakui di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Bahkan, oleh para pengikutnya, beliau diyakini salah satu orang suci. Kini, makamnya menjadi salah satu tujuan peziarahan yang tak pernah sepi.

Yang ingin saya bagi di sini adalah, penghayatan beliau atas kebaikan dan penghormatan kepada sesama. Kisah ini saya dengar dari salah seorang anaknya.

Suatu hari, beliau hendak berkunjung ke rumah seseorang. Begitulah yang biasa beliau lakukan setiap lebaran. Sekalipun ketokohan dan kedudukannya selayaknya beliaulah yang dikunjungi.

Ketika beliau sudah di dalam mobil dan bersiap untuk berangkat, si istri agak sedikit lama mempersiapkan diri. Ketika si istri masuk ke dalam mobil, sang tokoh ini menegurnya. Si istri menjawab, “Tidak apa-apa, Pak, orang dia sebetulnya selama ini toh tidak terlalu menghormati kita”.

Dengan nada seperti biasanya, beliau berucap, “Bu, kita berbuat baik ke orang bukan karena dia berbuat baik ke kita. Kita menghormati orang juga bukan karena dia menghormati kita. Kita berbuat baik dan menghormati orang lain karena memang begitulah yang seharusnya kita lakukan pada orang lain”.

Ketika saya mendengar kisah ini, saya merasa sayalah si istri itu. Sayalah orang yang sedang dinasehati beliau.

Betapa sering kita melakukan kebaikan kepada orang lain dan kemudian menghentikannya karena orang tersebut tak membalas kebaikan kita. Akhlak mulia seringkali mudah diucapkan dan dituliskan. Tapi, tak mudah untuk dilakukan, terutama ketika kita mendapat balasan kebaikan.

Berbuat baik dan menghormati orang lain itu bukan jual beli dengan perhitungan untung rugi. Perbuatan baik harus dilakukan karena itulah yang membawa kita menemukan makna keikhlasan.

Baca Juga  Tiga Kandungan Pokok Alquran: Tujuan, Cara, dan Bukti

Mengapa mudah sekali kita temukan perkelahian bahkan karena hal-hal sepele? Itu karena hilangnya keikhlasan dalam hidup bersama, karena bahkan kebaikan dan penghormatan pun diperlakukan seperti barang yang diperdagangkan.

Editor: Yahya FR

Ahmad Zainul Hamdi
27 posts

About author
Pimpinan Umum Arrahim.id; Direktur Moderate Muslim Institute; Senior Advisor Jaringan GUSDURian Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI
Articles
Related posts
Akhlak

Mentalitas Orang yang Beriman

3 Mins read
Hampir semua orang ingin menjadi pribadi yang merdeka dan berdaulat. Mereka ingin memegang kendali penuh atas diri, tanpa intervensi dan ketakutan atas…
Akhlak

Solusi Islam untuk Atasi FOPO

2 Mins read
Pernahkan kalian merasa khawatir atau muncul perasaan takut karena kehilangan atau ketinggalan sesuatu yang penting dan menyenangkan yang sedang tren? Jika iya,…
Akhlak

Akhlak dan Adab Kepada Tetangga dalam Islam

3 Mins read
Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadis berikut ini: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds