Perspektif

Kesalahan Logika Iblis

3 Mins read

Oleh : Ilham Sopu

Ketika Tuhan akan menciptakan makhluk yang namanya manusia, tiba tiba malaikat merasa tidak puas, dengan rencana Tuhan tersebut. Karena malaikat selama ini sudah melakukan penyembahan tanpa henti.

Kenapa Tuhan akan menjadikan lagi makhluk yang lain di luar malaikat. Apakah Tuhan tidak puas dengan adanya malaikat, makhluk yang tidak pernah membantah selama ini?. Seluruh perintah perintah Tuhan dia jalankan dengan sami’na wa ata’na,  bukan dengan sami’na wa asaina?

Malaikat agak protes dengan rencana Tuhan tersebut. Karena dalam persepsi malaikat bahwa manusia ini akan membuat berbagai permasalahan-permasalahan kemanusiaan seperti saling membunuh, perang, melakukan pembunuhan lewat bom bunuh diri dan sebagainya.

Rupanya kacamata yang dipakai malaikat adalah kacamata rabun, tidak bisa melihat jauh kedepan. Mereka membayangkan manusia dari sisi negatifnya saja. Malaikat belum memahami manusia yang akan diciptakan oleh Tuhan.

***

Penglihatan malaikat masih sangat parsial, tidak bisa mendeteksi kelebihan-kelebihan yang dimiliki manusia. Jawaban Tuhan sangat singkat dan jelas, “Sesungguhnya aku tahu apa yang kamu tidak tahu”, Tuhan juga tidak langsung menyalahkan  malaikat, karena ada sisi-sisi kebenaran di balik pernyataan malaikat.

Bahwa kedepan sesuai dengan prediksi malaikat, akan terjadi-tragedi tragedi kemanusiaan yang dilakukan oleh manusia. Namun pandangan Tuhan tidak terbatas, bahwa dibalik penciptaan manusia ada hal yang sangat substantif yakni proses perkembangan ilmu kedepan, yang akan mengawal eksistensi kehidupan dan kemajuan peradaban.

Inilah yang tidak terbaca dalam benak malaikat, malaikat memang makhluk yang sudah terinstall dengan tugas tugas yang sudah baku. Sehingga tidak bisa berkreasi atau menciptakan bentuk bentuk peradaban yang unggul.

Dan ketika Tuhan menguji malaikat dengan pertanyaan pertanyaan dengan menyuruh menyebutkan nama-nama yang berkaitan dengan langit dan bumi, malaikat tidak bisa menjawabnya, dan memohon ampun kepada Tuhan.

Baca Juga  Benarkah Gerakan Mahasiswa Islam Hari Ini Sudah Mati?

Dan manusia disuruh untuk menjawab pertanyaan tersebut dan menjawabnya dengan baik. Disinilah malaikat mengakui bahwa ternyata manusia memiliki keunggulan yang sangat luar biasa dibanding makhluk-makhluk Tuhan lainnya.

***

Mungkin karena Tuhan menggunakan kata “Kullaha” seluruhnya, ini adalah bentuk pengajaran dari Tuhan yang bersifat sempurna untuk manusia, dibanding dengan makhluk-makhluk yang lain.

Lalu dengan keunggulan tersebut Adam mendapat kehormatan dari Tuhan. Di mana Tuhan menyuruh seluruh makhluknya untuk bersujud kepada adam. Sebagai bentuk penghormatan kepadanya atas keberhasilan menjawab pertanyaan-pertanyaan keilmuan dari Tuhan.

Keilmuan inilah yang  diwariskan oleh Adam kepada anak cucunya, untuk bisa terangkat derajatnya dihadapan Tuhan. Perangkat ilmu inilah sehingga seluruh makhluk Tuhan bersujud kepada Adam. Manusia sebagai ahli waris dari Adam, hendaklah menjaga dengan baik warisan yang sangat berharga dari Adam. Yakni mengimplementasikan proses keilmuan untuk membangun peradaban umat. 

Ada yang menarik ketika Tuhan memerintahkan seluruh makhluknya untuk bersujud kepada adam, dan semuanya bersujud kecuali iblis. Iblis ini salah satu makhluk Tuhun yang dulunya sangat taat beribadah kepada Tuhan, namun ketika ada perintah untuk bersujud kepada adam, dia langsung terperanjat karena perintah itu sangat bertentangan dengan logika kesenioran.

Iblis ini makhluk sangat lama mengabdi kepada Tuhan, kontribusinya sudah sedemikian besar, dan tingkat kesenioran berbeda jauh dari Adam. Sehingga perintah itu dia tidak laksanakan. Ada persamaan antara malaikat dan iblis, sama sama meragukan perintah Tuhan. Malaikat ragu ketika akan diciptakannya manusia, tapi dia bertobat kepada Tuhan, ketika Tuhan memberikan ujian kepada Adam, dan berhasil melewati ujian tersebut.

***

Sedangkan iblis membantah perintah untuk bersujud kepada adam,  dan tidak melakukan pertobatan seperti yang dilakukan oleh malaikat. Bahkan iblis berjanji akan menyesatkan seluruh keturunan Adam.

Baca Juga  اللغة العربية ضرورة للفهم الصحيح للدين

Disinilah kesalahan fatal yang dilakukan oleh iblis, karena disamping tidak mau bersujud kepada Adam yang merupakan perintah dari Tuhan. Iblis juga punya dendam yang sangat panjang, sepanjang kehidupan manusia dimuka bumi. Itulah yang menyebabkan Tuhan sangat marah terhadap Iblis, Sekalipun juga Tuhan tetap memberikan tempo kepada iblis sampai hari akhir kelak.

Disamping dua kesalahan iblis di atas yakni membangkang terhadap perintah dan juga rasa dendam yang sangat panjang, iblis juga punya kesalahan berfikir atau kesalahan dalam berlogika. Ketika diaudit oleh Tuhan, kenapa tidak mau bersujud kepada Adam, Iblis memberikan alasan primordialis, bahwa dia diciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan dari tanah.

Unsur api lebih mulia dari tanah. Disinilah kerancuan berfikir yang dilakukan oleh Iblis. Dia memberikan argumentasi bahwa sumbernya itu dari api dan sumber adam dari tanah, apa betul sumber api lebih mulia dari tanah. Inilah yang perlu kita kritisi dari logika berfikir iblis.

Iblis merasa unggul karena bersumber dari api. Kalau kita menggunakan logika kealaman, jelas tanah itu lebih kuat dari api. Ketika ada angin kencang mungkin api akan tertiup, sedangkan tanah akan tetap berada pada posisinya, dan tidak terpengaruh dengan angin kencang. Api itu bisa mati dengan siraman air.

Sedangkan tanah, akan semakin kuat ketika disiram dengan air. Dalam pandangan fiqh islam, tanah itu punya kekuatan atau alat pembersih untuk menghilangkan najis yang melengket ke tubuh.  Dan masih banyak yang bisa dijadikan berbandingan antar keduanya.

Disinilah kita bisa membantah  kesalahan logika dari Iblis, karena menjadikan api yang merupakan asal muasal dari iblis, lebih diatas dari pada sumber kejadian manusia yaitu tanah.

Ini harus menjadi pelajaran buat manusia, kadang kita terperangkap dalam logika seperti iblis, yang merasa bangga dengan sumber kebesarannya, padahal sumber kejadian manusia lebih mulia atau lebih berman

Baca Juga  Syu’ûbiyah dan ’Ashabiyyah: Embrio Nasionalisme Islam
Avatar
1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
Perspektif

Bulan Puasa dan Gairah Kepedulian Sosial Kita

3 Mins read
Tidak terasa kita telah berada di bulan puasa, bulan yang menurut kepercayaan umat Islam adalah bulan penuh rahmat. Bulan yang memiliki banyak…
Perspektif

Hisab ma’a al-Jami’iyyin: Tanggung Jawab Akademisi Muslim Menurut Al-Faruqi

4 Mins read
Prof. Dr. Ismail Raji Al-Faruqi merupakan guru besar studi Islam di Temple University, Amerika Serikat. Beliau dikenal sebagai cendekiawan muslim dengan ide-idenya…
Perspektif

Rashdul Kiblat Global, Momentum Meluruskan Arah Kiblat

2 Mins read
Menghadap kiblat merupakan salah satu sarat sah salat. Tentu, hal ini berlaku dalam keadaan normal. Karena terdapat keadaan di mana menghadap kiblat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *