Internasional

Konferensi Asia–Pasifik Tegaskan Komitmen Global Bela Palestina

2 Mins read

IBTimes.ID – Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerja sama dengan Global Coalition for Al-Quds and Palestine (GCQP), BKSAP DPR RI, dan berbagai lembaga filantropi sukses menyelenggarakan Asia–Pacific Conference for Palestine (APCP) pada 7–8 November 2025 di Jakarta. Konferensi ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat diplomasi kemanusiaan, solidaritas global, dan komitmen negara-negara Asia–Pasifik terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.

Kegiatan dimulai pada Jumat, 7 November 2025, dengan “MUI Gathering and Luncheon” di Gedung MUI, Jakarta Pusat, dipimpin oleh Ambassador Bunyan Saptomo, M.A., dan dilanjutkan dengan jamuan makan malam penyambutan di UHAMKA. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, M.A., menekankan pentingnya sinergi dan diplomasi umat membela Palestina. Sementara itu, Prof. Dr. Gunawan Suryoputro, M.Hum., yang diwakili oleh Prof. Ai Fatimah Nur Fuad, menyambut para delegasi dengan semangat solidaritas.

Hari kedua, Sabtu, 8 November 2025, berlangsung di Gedung Nusantara III, Kompleks DPR/MPR RI. Sesi pembukaan di Abdul Muis Hall diwarnai peluncuran simbolik buku “Diplomasi Bela Palestina (Diplomacy to Defend Palestine)” dan “Free Free Palestina” yang disunting oleh Prof. Sudarnoto Abdul Hakim dan diserahkan kepada tokoh-tokoh seperti Dr. Mardani Ali Sera, M.P., Mr. Ziyad Boumukhla, dan Dr. Hidayat Nur Wahid. Dalam sambutannya, Prof. Sudarnoto menegaskan konsistensi Indonesia membela Palestina, sementara Dr. Mardani menekankan pentingnya diplomasi parlemen dan solidaritas lintas negara.

Sesi pleno pertama bertajuk “Geopolitik dan Palestina, Solidaritas Global, Dampak Masalah Palestina terhadap Asia–Pasifik, dan Prospek Perdamaian” menghadirkan Dr. Hidayat Nur Wahid, Prof. Dr. Din Syamsuddin, Ambassador Prof. Dr. Makarim Wibisono, dan Mr. Ahmed Atawnah, dimoderatori oleh RM. Michael Tene, M.A. Diskusi menyoroti bahwa konflik Palestina adalah isu moralitas global dan keamanan kawasan.

Baca Juga  Habib Husein: Perlu Kanalisasi dan Advokasi Isu Palestina

Selain pleno, Palestine Research Center (PRC) mengadakan diskusi paralel bertema “Penelitian dan Diplomasi Palestina.” Sesi lainnya membahas diplomasi Asia–Pasifik, aksi kemanusiaan, peran lintas agama, perempuan, seniman, dan masyarakat sipil dengan pembicara dari Indonesia, Malaysia, Jepang, Australia, Filipina, dan Selandia Baru.

Pada sore hari, pleno kedua mengesahkan “Asia–Pacific Declaration for Palestine 2025”, dipimpin Prof. Sudarnoto dan dimoderatori Ambassador Bunyan Saptomo. Deklarasi tersebut menyuarakan keprihatinan atas genosida di Gaza, menyerukan penghentian blokade, pembukaan akses kemanusiaan, dan penarikan pasukan Israel dari wilayah Palestina. Peserta juga menyerukan pengerahan pasukan multinasional yang dipimpin Indonesia, Turki, dan Malaysia, serta mendorong pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel dan pengusiran Israel dari PBB.

Sesi pleno pertama bertajuk “Geopolitik dan Palestina, Solidaritas Global, Dampak Masalah Palestina terhadap Asia–Pasifik, dan Prospek Perdamaian” menghadirkan Dr. Hidayat Nur Wahid, Prof. Dr. Din Syamsuddin, Ambassador Prof. Dr. Makarim Wibisono, dan Mr. Ahmed Atawnah, dimoderatori oleh RM. Michael Tene, M.A. Diskusi menyoroti bahwa konflik Palestina adalah isu moralitas global dan keamanan kawasan.

Selain pleno, Palestine Research Center (PRC) mengadakan diskusi paralel bertema “Penelitian dan Diplomasi Palestina.” Sesi lainnya membahas diplomasi Asia–Pasifik, aksi kemanusiaan, peran lintas agama, perempuan, seniman, dan masyarakat sipil dengan pembicara dari berbagai negara.

Pleno kedua mengesahkan “Asia–Pacific Declaration for Palestine 2025”, dipimpin Prof. Sudarnoto dan dimoderatori Ambassador Bunyan Saptomo. Deklarasi tersebut menyuarakan keprihatinan atas genosida di Gaza, menyerukan penghentian blokade, pembukaan akses kemanusiaan, dan penarikan pasukan Israel dari wilayah Palestina.

Salah satu usulan penting dalam deklarasi adalah desakan untuk pengerahan pasukan multinasional yang dipimpin oleh Indonesia, Turki, dan Malaysia guna menegakkan gencatan senjata dan resolusi PBB. Deklarasi juga menyerukan agar negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) serta negara-negara pendukung Palestina memutus hubungan diplomatik dengan Israel dan mendesak pengusiran Israel dari keanggotaan PBB.

Baca Juga  WHO: Butuh Rp116 Triliun untuk Bangun Kembali Layanan Kesehatan di Gaza

Deklarasi menegaskan dukungan penuh terhadap hak rakyat Palestina untuk kembali ke tanah air, meraih kemerdekaan dengan Yerusalem sebagai ibu kota, serta mendorong Mahkamah Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mempercepat proses hukum atas kejahatan Israel. Para peserta juga menyepakati langkah konkret seperti penguatan diplomasi di forum internasional, bantuan kemanusiaan, pembentukan Dana Abadi untuk Palestina (Endowment Fund for Palestine), dan dukungan terhadap Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS).

Momen penting lainnya adalah penetapan Indonesia sebagai markas besar GCQP kawasan Asia–Pasifik, menegaskan peran Indonesia sebagai pusat diplomasi dan solidaritas global. Kesuksesan konferensi ini didukung oleh berbagai lembaga filantropi seperti Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, IZI, DT Peduli, YBM PLN, dan BSI Maslahat.

(NS)

Related posts
Internasional

Konflik Thailand-Kamboja Reda, Ribuan Pengungsi Pulang ke Rumah

1 Mins read
IBTimes.ID – Perlahan-lahan, kehidupan mulai bergerak kembali di Thailand bagian timur. Pada Selasa, 30 Desember, ribuan warga yang sebelumnya mengungsi akibat ketegangan…
Internasional

Donald Trump Berharap Segera Capai Tahap Kedua Rencana Perdamaian Gaza

1 Mins read
IBTimes.ID – Presiden Amerika Serikat Donald Trump berharap dapat segera mencapai fase kedua rencana perdamaian Gaza. Ia memberi peringatan pada Hamas untuk…
Internasional

Polri Masuk Lima Besar Kontributor Pasukan Perdamaian PBB Dunia

1 Mins read
IBTimes.ID – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terus memperkuat kontribusi Indonesia dalam menjaga stabilitas dan perdamaian global. Hingga akhir 2025, Polri tercatat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *