Khutbah

Kultum Ramadan: Ancaman dan Hikmah Puasa Ramadhan

2 Mins read

Bulan Ramadhan bulan yang mulia lagi suci, setiap perbuatan kebaikan anak adam mengandung berlipat-lipat pahala. Sepatunya kita seorang hamba memanfaatkan semaksimal mungkin bulan Ramadhan ini, alangkah baiknya kita bersyukur begitu banyak saudara kita yang terbaring di rumah sakit hingga tidak bisa merasakan vibesnya bulan Ramadhan, bahkan yang sudah meninggal pun meminta diberikan kesempatan untuk kembali ke dunia sebagaimana ungkapan Ibnu Jauzi “Demi Allah, jika dikatakan kepada orang mati di kuburan mereka, mintalah suatu hal, maka mereka ingin menyaksikan satu hari (lagi) dari Ramadhan” (Kitab at-Tabsirah, 2/75).

Ancaman Ramadhan

Hadirin Jamah Shalat Tarawih dan Witir Rahimakumullah

Ramadhan tidak melulu tentang kemuliaan, tapi ada juga ancaman yang ditujukan bagi segelintir orang. Dikisahkan ketika Nabi menaiki mimbar, pada tangga pertama beliau berucap amin. Pada tangga kedua dan ketiga beliau juga berucap amin.

Para sahabat akhirnya bertanya: Ya Rasulullah, kami mendengar engkau mengucapkan amin tiga kali. Nabi menjelaskan: Pada tangga pertama tadi, Jibril mendatangiku dan mengatakan:

شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ رَمَضَانَ، فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ

Artinya: “Celaka orang yang menjumpai Ramadhan dan melewatinya tapi dosa-dosanya tidak diampuni. Maka aku mengucapkan amin,”

Pada tangga kedua Jibril berkata:

شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ

Artinya: “Celaka orang yang menjumpai kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya tapi hal itu tidak bisa memasukkannya ke surga. Maka aku mengucapkan amin,”

Pada tangga ketiga Jibril berkata:

شَقِيَ عَبْدٌ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ

Artinya: “Celaka orang yang ketika namamu disebut di dekatnya, tapi ia tidak bershalawat padamu. Maka aku mengucapkan amin,” (diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Al-Adabu-l Mufrad, bab Man Dzukira ‘Indahu an-Nabiyyu Falam Yushalli ‘Alaihi).

Baca Juga  Gunakan Konsep Moderasi Beragama untuk Wujudkan Pemilu 2024 yang Kondusif dan Damai

Doa tersebut disampaikan oleh malaikat terbaik dan diaminkan oleh manusia sekaligus makhluk terbaik. Maka sungguh rugi orang beriman yang dosanya tidak diampuni oleh Allah setelah berlalunya Ramadhan. Nau’udzubillahi min dzalik.

Rasulullah Saw berikut ini:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ اِلَّا الْجُوْعُ وَالْعَطَشُ

Artinya: Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapat secuil apapun dari puasanya kecuali hanya lapar dan haus. (Imam al-Ghazali, Bidayatu-l Hidayah, bab Adabu-sh Shiyam).

Penjelasan Hadits

Maka alangkah baiknya kita sukseskan bersama bulan Ramadhan 2024 ini dengan penuh khidmat dan kesungguhan, sebab dalam kewajiban bulan Ramadhan yang bersumber dari ijmak (kesepakatan) ini dikalangan mufasir tidak ada yang mengingkarinya sehingga dianggap al-malum min ad-din bi al-darurah konsekuensi apabila seseorang mengingkarinya secara sadar tanpa udzur atau sengaja maka ia telah kafir atau terang-terangan keluar Islam hal ini sebagaimana pendapat dari Abd al-Rahman al-Jazairi, dalam kitab Al-Fiqh ala Al-Mazahib Al-Arba’ah: 294 dan pendapat Yusuf Al-Qaradawi dalam kitab Fiqh As-Siyam halaman 20-21.

Landasan Hukum Puasa Ramadhan

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa (QS: Al-Baqarah: 183).

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur. (QS: Al-Baqarah:185).

Baca Juga  Pancasila: Hadiah Umat Islam untuk Indonesia

Hikmah Puasa

Dari Abu Hurairah, bahwasannya Rasulullah ﷺ bersabda;

وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ

“Puasa itu adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah mengucapkan ucapan kotor, dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Al-Bukhari no.1904)

Rasulullah Saw bersabda: “Awal bulan Ramadhan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah dan akhirnya Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka),”


مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barang siapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Maka demikian kita perlu mengintrospeksi diri lagi apakah puasa kita sudah membekas di hati kita ? Apakah bacaan Al-Qur’an kita sudah membekas di hati kita ? Apakah sholat wajib maupun sunah kita sudah membekas di hati kita?

Demikian uraian kultum Ramadhan, mari kita sukseskan dan luruskan niat kita kembali bahwa ibadah kita hanya mencari ridho Allah Swt. Semoga Allah Swt menerima amalan kita dan semoga Allah memasukkan kita ke dalam surganya. Aamiin.

Editor: Soleh

Avatar
12 posts

About author
Mahasiswa IAIN Surakarta Hukum Keluarga Islam
Articles
Related posts
Khutbah

Khutbah Idul Adha 1445H: Kurban dan Pengorbanan

5 Mins read
ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُ إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ…
Khutbah

Teks Khutbah Idul Adha: Falsafah Ibadah Kurban

6 Mins read
أَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَاكَاتُهُ اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ  يَهْدِهِ اللَّهُ…
Khutbah

Khutbah Idul Adha 1445H: Idul Kurban Tonggak Peradaban Berkemajuan

7 Mins read
أَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَاكَاتُهُ إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ  يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَمُضِلَ…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds