IBTimes.ID – Islam adalah agama yang turun untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Tidak hanya rahmat untuk orang Islam sendiri, namun juga umat non-muslim bahkan hewan dan tumbuhan yang ada di atas muka bumi. Menurut Ustadz Hamim Ilyas, ada lima komitmen yang harus dipenuhi oleh seorang muslim agar keislamannya menjadi rahmat bagi seluruh alam. Lima komitmen tersebut antara lain:
Allahu Ghayatuna
Allah adalah titik tolak dalam menjalani kehidupan. Untuk mencapai tujuan hidup, memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat (tujuan etis), mendapat ridha-Nya (tujuan spiritual) dan diterima-Nya ketika kami kembali kepada-Nya di akhirat (tujuan eskatologis).
Hal ini senada dengan salah satu doa yang sering diucapkan oleh umat Islam dalam Surat Al Baqoroh ayat 201, yaitu:
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”.
Rasulullah Qudwatuna
Menurut Ustadz Hamim, Rasulullah adalah teladan umat Islam dalam menjalankan peran-peran sebagai hamba dan khalifah Allah untuk memakmurkan bumi. Cara memakmurkan bumi adalah dengan menyelenggarakan kehidupan berperadaban tinggi. Ini adalah makna dari meneladani nabi yang difirmankan Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 21. Ayat tersebut berbunyi:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah .”
Al-Qur’an Dusturuna
Ustadz Hamim berpendapat bahwa Al-Qur’an adalah undang-undang bagi umat Islam yang menunjukkan kepada shirat mustaqim menuju keadaan baik (ni’mah) dalam semua bidang kehidupan. Al-Quran adalah petunjuk sebagaimana dijelaskan oleh ayat-ayat di Al-Quran itu sendiri.
Aljihadu Sabiluna
Jihad adalah jalan perjuangan umat Islam. Perjuangan mewujudkan keunggulan pribadi, umat, masyarakat, bangsa dan negara sehingga terwujud baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Jihad untuk meninggikan kalimat Allah adalah jihad yang mewujudkan keunggulan peradaban.
Al-Anfa’u Linnasi Asna Amanina
Memberi mafaat sebanyak-banyaknya kepada sebanyak mungkin orang, imbuh Ustadz Hamim, adalah cita-cita seorang muslim yang tertinggi dengan meraih prestasi setinggi mungkin dalam mewujudkan hayah thayyibah (hidup baik). Adapun parameter hidup baik adalah sejahtera sesejahtera-sejahteranya, damai sedamai-damainya dan bahagia sebahagia-bahagianya).
Ini adalah makna dari hadis yang berbunyi khoirun nas anfa’uhum linnas (sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain.)
“Lima komitmen itu menjadi kredo gerakan-gerakan Islam kontemporer. FPI menyebutnya sebagai semboyan. No 1- 4 kalimatnya sama, tapi maknanya berbeda. Gerakan-gerakan Islam memberi makna ideologis, saya memberi makna peradaban. No 5 kalimatnya beda. Saya berharap pemaknaan saya bisa membuat sadar bahwa ada makna lain yang harus direnungkan,” tutup Ustadz Hamim.
Reporter: Yusuf