IBTimes.ID – Azyumardi Azra adalah sosok yang penting di balik transformasi IAIN ke UIN. Hingga saat ini, transformasi tersebut masih terus berlangsung di banyak daerah di Indonesia.
Azra merupakan sosok yang konsisten di dunia ilmu pengetahuan. Ia banyak mendirikan institusi kajian di Ciputat yang menjadi tempat bagi para akademisi di sekitarnya.
Mantan Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin menyebut bahwa Azra merupakan sosok yang selalu bicara tentang moderasi. Lukman Hakim menyebut Azra sebagai Sang Pengawal Moderasi Islam. Ia ingin Islam bisa dipahami dan diamalkan secara moderat.
“Beliau merupakan akademisi yang tulen. Cendekiawan yang fokus pada bidangnya di dunia akademik. Sama sekali tidak pernah tergoda untuk membangun karir di birokrasi atau di dunia poitik praktis,” ujar Lukman Hakim.
Kendati demikian, Azra sangat fasih bicara tentang demokrasi, hak asasi manusia, politik, hukum, dan sosial budaya. Azra adalah akademisi yang paling vokal bicara tentang persoalan keindonesiaan. Integritasnya membuatnya tidak memiliki beban untuk memberi masukan kepada berbagai pihak.
Azra selalu berpijak pada nilai-nilai kemanusiaan. Nilai-nilai kemanusiaan juga menjadi salah satu nilai yang selalu ia perjuangkan sebagai inti pokok ajaran Islam. Kemanusiaan begitu melekat dalam diri Azra.
Karya-karyanya hingga saat ini terus menjadi rujukan di dunia internasional, terutama karya terbaiknya yang berjudul Jaringan Ulama Pada Abad 17-19 di Asia Tenggara.
Lukman Hakim menyebut bahwa Azra sangat khawatir akan nasib moderasi beragama yang berada di ujung tanduk. Azra berharap gerakan moderasi beragama terus berlanjut secara institusional dan menjadi proyek jangka panjang Indonesia.
“Saya meyakini almarhum sangat bahagia saat ini dengan berbagai amal jariyah dan karyanya. Beliau sudah selesai, sudah cukup. Yang lebih perlu didoakan adalah kita, murid-muridnya,” ujar Lukman Hakim.
Reporter: RH