In-DepthNews

MDMC Sampaikan Strategi Kebijakan Penanggulangan Bencana di Forum ASEAN

2 Mins read

IBTimes.ID – Singapura (21/08) – Setelah Juni lalu diminta berbicara di PBB, pada tanggal 21 Agustus 2019, Dr. Rahmawati Husein, Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) diminta berbicara di pertemuan organisasi ASEAN yang membahas Strategi Kebijakan Penanggulangan Bencana untuk membangun Ketangguhan.

Dalam event tersebut Rahmawati atau yang sering dipanggil Ama diminta dalam panel tematik tentang pelokalan sebagai norma baru dalam tanggap darurat ataupun bantuan kemanusiaan. Rahmawati menyampaikan kerja Muhammadiyah dan MDMC, khususnya, yang mendaapat mandat mengorganisasi bantuan kemanusian yang dilakukan oleh jaringan Muhammadiyah.

Di Muhammadiyah sendiri, penting penguatan kapasitas di tingkat lokal baik organisasi maupun anggota Muhammadiyah yang semuanya sukarelawan untuk melakukan kerja kemanusiaan yang efektif, efesien, dan berkualitas sesuai standar. Di samping itu perlu bekerja sama dengan masyarakat di tingkat lokal untuk menjamin keberlanjutan dan menciptakan ketangguhan.

Rahmawati Husein, yang juga Dosen Fisipol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan salah satu Unsur Pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadi satu-satunya wakil Indonesia dari empat panelis yang berasal dari berbagai negara Asia Tenggara. Forum Strategis ini dihadiri wakil dari negara-negara ASEAN, Lembaga/Organisasi Kemanusiaan International, serta lembaga donor.

Pada panel tersebut Rahmawati Husein diminta untuk menyampaikan pengalaman Muhammadiyah dalam upaya penguatan lokal melalui kerja sama dengan seluruh elemen Muhammadiyah baik itu majelis-lembaga, organisasi otonom (ortom) serta rumah sakit, sekolah dan perguruan tinggi.

Penguatan kapasitas yang dilakukan Muhammadiyah juga dilakukan melalui kerja sama dengan donor seperti pemerintah Australia, dengan organisasi Internasional seperti Direct Relief, Chatolic Relief Service (CRS), Humanitarian Forum Inddonesia dan sebagainya. Investasi kapasitas ini penting untuk pelokalan kerja-kerja kemanusiaan serta meningkatkan ketangguhan masyarakat.

Baca Juga  MarkPlus Islamic Targetkan Indonesia Jadi Pusat Industri Halal Dunia

Oleh karena itu organisasi Internasional perlu bekerja sama dengan organisasi lokal untuk mewujudkan “pelokalan” yang sebenar-benarnya. Artinya, tidak mengarahkan bantuan sesuai keinginan atau praktek seperti yang mereka biasa lakukan. Para aktor Internasional tersebut perlu mencari tahu aktor lokal, memahami cara kerja organisasi lokal dan mendukung upaya yang sudah dirintis atau yang perlu dilakukan.

Rahmawati juga menegaskan perlunya memahami semua aktor baik pemerintah provinsi, kabupaten/kota, kelompok swasta, organisasi non pemerintah, LSM, komunitas, perguruan tinggi dan sebagainya.

Aktor lokal tersebut sangat penting dan memiliki peran sentral dalam mempercepat penanganan darurat yang efektif serta dapat terus melakukan semua siklus penanggulangan bencana baik dari mitigasi dan kesiapsiagaan. Sebagai contoh MDMC PP Muhammmadiyah setiap tahunnya merespon 50-70 kejadian bencana di Indonesia. Untuk merespon bencana tersebut, tidak hanya dapat dilakukan di tingkat nasional. Aktor di provinsi dan kabupaten/kota hingga desa harus dikuatkan agar masyarakat makin tangguh dan bisa pulih dengan cepat di saat mengalami bencana.

Oleh karena itu, perlu kerjasama berbagai pihak termasuk donor dan organisasi internasional. ASEAN dan AHA Center perlu melibatkan aktor lokal, memfasilitasi kerja sama antar aktor lokal di Asia Tenggara. Kerja sama ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penanganan bencana yang dapat diukur melalui kecepatan dan kualitas respon, area yang dilayani, tidak ada yg tidak terlayani kebutuhan dasarnya.(*)

 

Arif Nur Kholis
Sekretaris MDMC PP Muhammadiyah

1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
News

Isu Kepemimpinan Perempuan dalam Politik Kini Menurun

2 Mins read
IBTimes.ID – Direktur Amnesty International dan aktivis Usman Hamid menilai, isu kepemimpinan perempuan dalam politik Islam belakangan menurun. Bahkan, kata dia, jika…
News

Teladan Sumpah Pemuda Masih Relevan Hingga Kini

2 Mins read
IBTimes.ID, Jakarta (26/10/24) – Tantangan di era digital semakin besar karena informasi sangat mudah disebarluaskan dan diterima sebagai sebuah kebenaran. Itulah sebabnya,…
News

Hari Santri Nasional 2024, Santri Pondok Pesantren Afkaaruna Yogyakarta Diharapkan Jadi Ahlul Ilmi dan Ahlul Khidmah

1 Mins read
IBTimes.ID – Pondok Pesantren Afkaaruna Yogyakarta gelar Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2024 pada Selasa, 22 Oktober di lapangan Afkaaruna Secondary, Harjobinangun,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds