IBTimes.ID – Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas mengapresiasi peluncuran film dokumenter Perjalanan Haji. Pihaknya menyebut bahwa film tersebut dapat memberi gambaran tentang perjalanan haji bagi masyarakat.
“Sekali lagi, saya mengapresiasi film dokumenter ini. Film ini menjadi sarana mengingat kembali bagi mereka yang sudah berhaji. Pun, film ini bisa memberi gambaran tahapan perhajian bagi mereka yang akan menunaikan ibadah haji,” ujar Menag, Rabu (10/5/2023).
Yaqut menyebut, setiap umat Muslim tentu sangat ingin beribadah haji; memenuhi panggilan Allah, menyempurnakan rukun Islam. Karenanya, beribadah haji selalu menjadi perjalanan yang sangat istimewa dan menyimpan selaksa peristiwa.
Pelaksanaannya juga harus melalui proses penantian yang teramat panjang, puluhan tahun. Bahkan menjadi semakin panjang, seiring tidak ada pemberangkatan jemaah haji pada tahun 2020 dan 2021 karena pandemi.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk membuat film dokumenter ini. Informasinya sangat lengkap, sejak dari proses penantian, persiapan, emosi saat melihat Ka’bah, kekhusyu’an Arafah, hingga tiba waktu berpisah dari kota Makkah untuk berziarah di Kota Taibah Madinah Al-Munawwarah, lalu kembali ke Tanah Air,” imbuhnya.
Ia berharap, semua jemaah haji Indonesia mendapatkan kemabruran. Sekembali ke tanah air, mereka menjadi pribadi yang peduli dan mau berbagi alias dermawan, santun tutur kata, jauh dari caci maki dan ujaran kebencian, serta terus menebarkan salam dan kedamaian. Kehadirannya diharapkan, karena warga sekitarnya merasa aman dan nyaman.
Profil jemaah haji Indonesia juga sangat beragam, baik ditilik dari profesi, usia, jenjang pendidikan, suku, dan lainnya. Sehingga, menurutnya, masih banyak ruang untuk mendokumentasikan perjalanan mereka dengan informasi yang lebih beragam dan lebih kaya.
“Selamat!” tutup Yaqut.
(Humas Kemenag/Yusuf)