Perintah Allah Agar Manusia Berdoa
Berdoa adalah sebuah kegiatan spiritual yang tidak lepas dari kehidupan sehari-hari. Bukan hanya setelah salat lima waktu, namun doa selalu dilakukan hampir dalam seluruh kegiatan seperti makan, berangkat kuliah, memulai belajar, serta berbagai kegaiatan lainnya. Hal itu sebagai bentuk hamba yang selalu memohon dan berharap pada sang pemegang kekuasan yaitu Allah Swt.
Disisi lain, pada asalnya berdoa adalah perintah dari Allah untuk manusia agar manusia menggantungkan dan juga memohon kepada Sang Maha. Dalam firman-Nya Allah SWT berfirman, “Berdoalah kepada-Ku niscaya akan ku perkenankan bagimu.” ( QS. al-Ghafir: 60)
Ayat tersebut menjadi salah satu dasar bahwa berdoa menjadi bagian dari perintah Allah. Tetapi Allah bukan hanya memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa saja tanpa memberikan ‘respon’. Terkabulnya doa adalah salah satu respon dan bentuk dimana Tuhan menepati janji atas manusia yang telah melakukan perintah Tuhannya, berdoa.
Alasan Manusia Perlu Berdoa
Manusia diciptakan memang sebagai sebaik-baik makhluk. Namun sekalipun manusia adalah makhluk paling sempurna, tetapi manusia tetaplah memiliki sisi kelemahan. Ketika ia bergantung pada sesama manusia, maka sama saja bergantung pada sesuatu yang sama lemahnya, terlebih jika bergantung ke makhluk lainnya. Maka dari itu Allah lah sebagai tempat bergantung yang sesungguhnya.
Fahruddin Faiz dalam bukunya yang berjudul Menjadi Hamba Menjadi Manusia menerangkan dengan empat karakteristik manusia yang menjadi alasan mengapa perlu berdoa. Dimana berdoa ini sebagai bukti bahwa manusia membutuhkan Allah.
Pertama, bahwa manusia itu lemah. Contohnya ketika manusia tidak makan dalam beberapa hari maka ia akan sakit dan melemah. Begitu juga saat berbicara dengan waktu yang lama manusia haus dan juga mengantuk. Ini adalah salah satu bahwa manusia memiliki sisi lemah dan tak berdaya.
Kedua, yaitu manusia itu serba tidak pasti. Misalnya ketika sudah mempersiapkan dengan rapi tentang materi yang akan disampaikan esok hari, namun ternyata pada saat waktunya materi tersebut tertinggal atau ada yang perlu direvisi. Begitupun ketika lulus kuliah mendapatkan predikat cumlaude dan percaya diri akan lebih cepat mendapatkan pekerjaan, namun pada kenyataanya masih sulit mendapatkan pekerjaan. Hal inilah yang disebut bahwa manusia serba tidak pasti, yang mana dengan hal itulah membutuhkan Allah.
Ketiga, manusia adalah makhluk terbatas. Walaupun manusia memanglah dijadikan sebaik-baik makhluk, namun manusia tetaplah makhluk yang memiliki keterbatasan. Contohnya semisal ada orang yang ahli dalam bidang biologi namun pada bidang matematika ia tidak menguasinya. Tidak ada alasan untuk menjadi sombong karena manusiapun memiliki keterbatasan. Ketika sombong karena merasa paling ganteng, maka yang lebih gantengpun banyak. Merasa jelek, yang lebih jelek apalagi, lebih banyak.
Keempat, manusia memiliki banyak ketidakmungkinan. Seperti ketika terdapat manusia yang sangat ketat dalam menjaga kesehatannya, namun tiba-tiba ia jatuh sakit. Begitupun ketika kita telah menjadi manusia yang berperilaku baik bertahun-tahun, namun tidak ada jaminan bahwa kita akan terus menjadi manusia yang baik kedepannya. Hal-hal inilah yang mana menunjukan bahwa seorang manusia dengan segala kekurangannya butuh ketersambungan komunikasi dengan Tuhan yang menguasi segalanya.
Diakhir pembahasan pada bagian ini, narasumber Ngaji Filsafat Masjid Jenderal Sudirman Yogyakarta itu menyampaikan bahwa ketika seseorang tidak mau berdoa, berarti dia tidak menyadari semua kelemahannya sebagai manusia.
Tata Cara Berdoa
Berdoa bukanlah sekedar permohonan manusia kepada Tuhannya, tetapi lebih daripada itu. Berdoa menjadi salah satu jalan dimana manusia berkomunikasi dengan Sang Pencipta. Seperti yang kita ketahui ketika akan berkomunikasi dengan pejabat saja tata bahasa yang digunakan sangatlah hati-hati dan halus, maka apalagi ketika akan berkomunikasi dengan Tuhan yang menciptakan semesta ini.
Ketika akan berdoa, terlebih dahulu kita ucapkan basmallah lalu dilanjutkan dengan memuji Allah. Memuji Allah disini contohnya dengan menyebutkan, “ Wahai yang Maha Baik, Wahai Tuhan Sekalian Alam, atau singkatnya Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin. Hal jika dianalogikan saat meminta bantuan kepada sesama manusia seperti dengan memberi pujian, “ Eh kamu baik banget atau Kamu kok ganteng banget, minta rotinya dong dan sebagainya “ Dalam berdoa hal ini juga sebagai pengakuan atas lemahnya kita dan juga betapa mulianya Allah. Walaupun tanpa pengakuan manusia, Allah pun tetap Mulia, tetapi disini kitalah yang membutuhkan Allah.
Selanjutnya kita bisa sambung dengan bersalawat kepada Nabi Muhammad Saw sebagai salah urutan dalam berdoa. Berikunya kita sadari terlebih dahulu kesalahan sebagai manusia dengan memohon ampun pada Allah. Lalu barulah kita menyampaikan harapan kepada Allah.
Dalam berdoa, Rasulullah Saw memberi tips kepada kita ketika berdoa menyebut asma-asma-Nya seperti ketika kita ingin meminta ilmu maka kita sebut Ya a‘Alim, Yang Maha Mengetahui, ketika meminta ampunan kita sebut dahulu Yaa Ghafurr, Yang Maha Mengampuni, ataupun ketika meminta rezeki kita sebut Yaa Razaq, Yang Maha Pemberi Rizki dan juga dengan asma-asma indah-Nya tak terbatas. Jangan lupa pula ketika telah sampai dipenghujung doa ditutup dengan salawat dan juga hamdalah.
Di atas adalah salah satu template dalam berdoa, namun hal yang tidak boleh tertinggal juga dari berdoa adalah hadirnya hati. Jangan sampai berdoa kita hanya sekedar ucapan lisan, namun tidak sampai ke hati. Karena dengan menghadirkan hati maka akan terhubunglah komunikasi baik dengan Tuhan.
Selain itu dalam berdoa kita perlu merendah dihadapan Tuhan salah satunya berdoa dengan suara yang lirih atau sewajarnya, tidak perlu ketika berdoa dengan suara kerasa-keras yang berlebihan. Selanjutnya yang tak kalah penting dalam berdoa adalah yakin dan berharap penuh kepada Allah kalau doa kita akan dikabulkan.
Cara Allah Mengabulkan Doa
Terkabulnya doa sudah menjadi bagian dari janji Allah kepada hamba yang berdoa. Seperti dalam QS al-Ghafir: 60, Allah juga berjanji dalam surat al-Baqarah: 186 “…Aku menjawab panggilan (doa)-nya orang yang berdoa ketika ia berdoa kepada-Ku.”
Allah bisa mengabulkan segala doa sama persis seperti apa yang hamba itu minta bahkan dalam waktu dekat. Namun kadang Allah juga ‘menunda’ pengabulan doa hambanya karena Allah lebih tahu kapan hamba tersebut pantas dan siap untuk mendapatkan apa yang ia minta dalam doa.
Selain itu, Allah juga bisa saja tidak mengabulkan doa hambanya namun Allah ganti dengan yang lebih baik bagi hamba tersebut. Allah tidak pernah menyia-nyiakan permintaan hamba yang telah tulus berdoa.
Segala kebaikan doa pasti akan Allah kabulkan dengan cara-Nya yang pastinya Allah lebih tahu apa yang terbaik. Karena Allah bukan hanya mengabulkan apa yang hamba minta, namun Allah juga tahu apa dan kapan sesuatu itu diberikan kepada hamba.
Editor: Soleh