Review

Menyingkap Kisah Ajaib Syekh Abdul Qadir Jaelani

4 Mins read

Kisah-kisah yang tertuang di dalam buku ini, Kisah-Kisah Ajaib Syekh Abdul Qadir Jaelani, sama persis dengan judul yang tertulis. Benar-benar kisah ajaib. Betul-betul kisah yang menakjubkan dan mencengangkan. Banyak kisah tentang Syekh Abdul Qadir yang baru kita ketahui meski sejatinya kisah-kisah tersebut telah lama terungkap. Atau kisah itu telah lama kita dengar dari majelis ke majelis, dari mimbar ke mimbar, tetapi kita belum mengetahui kebenaran sumbernya.

Dengan membaca buku ini, kita dapat mengetahui banyak kisah tentang beliau. Tidak hanya kisah dari mulut ke mulut, namun true story ini telah terjamin kesahihannya. Sehingga kita tidak ragu lagi untuk mengisahkannya kembali dengan tidak lupa menyertakan sumber aslinya. Dan kita bisa menjawab dan menyebutkan referensinya jika ditanya mengenai sumber kisah.

Beberapa kisah menarik dari kehidupan Sulthanul Auliya tersebut, salah satunya adalah menyelamatkan muridnya dari siksaan malaikat Munkar dan Nakir, merebut ruh dari malaikat Izrail, dan mengubah bayi perempuan menjadi laki-laki.

Syekh Abdul Qadir memiliki murid yang kurang pintar dan buta agama, namun kecintaannya terhadap beliau sangatlah besar. Ketika si murid meninggal dunia, malaikat Munkar dan Nakir memeriksanya di alam kubur, “Siapa Tuhanmu, siapa Nabimu, dan apa agamamu?”. Si murid menjawab, “Saya tidak tahu. Yang saya tahu hanya guru saya; Syekh Abdul Qadir. Beliau yang sangat saya cintai.”

Mayit itu hanya menyebut-nyebut nama Syekh Abdul Qadir sehingga kedua malaikat tersebut kebingungan. Ketika keduanya mengadukan perkara itu kepada Allah, Dia menjawab, “Beri siksaan dia sebagaimana mestinya!”

Pada waktu malaikat akan menyiksa mayit itu sebagaimana perintah Allah, tiba-tiba Syekh Abdul Qadir datang dan berkata, “Wahai malaikat Munkar Nakir, mayat muridku jangan kau siksa, karena ia sewaktu hidupnya tergolong orang yang bodoh dan tidak tahu agama. Yang ia tahu hanya aku. Akulah yang akan memberi jawaban terhadap segala pertanyaan yang kalian akan tanyakan. Sekarang kalian mau menanyakan apa?”

Baca Juga  Muhammadiyah dan Pluralisme yang Substansial
***

Singkat kisah, lalu Allah menanggapi, “Sekarang Ku-ampuni dosa mayat itu. Jangan kau siksa, disebabkan karena kekasih-Ku; Abdul Qadir. Aku menanggung rindu padanya. Dan lebarkan pula kubur mayat itu!” (hlm. 69).

Kisah Syekh Abdul Qadir yang merebut ruh dari malaikat Izrail juga tak kalah menarik. Pada suatu waktu seorang pelayan Syekh Abdul Qadir meninggal dunia, kemudian istrinya datang menghadap beliau, mengadu sambil menangis. Tersentuhlah hati beliau sebab ratap tangis perempuan itu.

Lalu, sore harinya beliau terbang mengejar malaikat Izrail yang membawa keranjang maknawi berisi ruh-ruh manusia ke langit dan baru menyelesaikan tugasnya mencabut nyawa manusia di hari itu. Kemudian beliau meminta kepada malaikat Izrail agar menyerahkan kepada beliau nyawa muridnya atau mengembalikan nyawa tersebut ke badannya seperti semula. Namun, permintaan itu ditolak oleh malaikat Izrail.

Akhirnya, sebab penolakan itu, beliau merebut dan menarik keranjang maknawi, maka tumpahlah semua nyawa yang ada di dalam keranjang. Nyawa-nyawa itu pun kembali ke jasad masing-masing. Menghadapi insiden tersebut, malaikat Izrail mengadu kepada Allah. Lalu, Dia merespons, “Memang benar Abdul Qadir itu kekasih-Ku. Karena tadi nyawa pelayannya tidak kamu berikan, akibatnya seluruh ruh itu terlepas dan sekarang kamu menyesal karena kamu tidak memberikannya.” (hlm. 42).

Kedua kisah tersebut menandakan bahwa kehadiran Syekh Abdul Qadir adalah sebagai penolong. Ia menolong membebaskan muridnya yang bodoh dari pertanyaan malaikat Munkar Nakir, juga menolong mengembalikan nyawa pelayannya sebab tidak tega menyaksikan ratap tangis si istri pelayan yang ditinggal suaminya. Kisah lain yang berhubungan dengan pemberian pertolongan Syekh Abdul Qadir adalah kisah beliau yang mengubah bayi perempuan menjadi laki-laki.

***

Ada seorang laki-laki yang termasuk salah satu murid di majelis taklim, datang menghadap Syekh Abdul Qadir dengan membawa permohonan ingin mempunyai anak laki-laki. Beberapa hari kemudian, istrinya melahirkan, namun bayinya perempuan, sementara yang ia inginkan adalah bayi laki-laki. Lalu ia segera membawa bayinya itu menghadap Syekh Abdul Qadir. Sambil menyerahkan bayi itu, ia berkata bahwa ia ingin bayi laki-laki, bukan bayi perempuan.

Baca Juga  Dualisme Tasawuf Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam Kitab Sirr al-Asrar

“Segera balut burit bayimu itu dan bawa pulang. Nanti kamu akan mendapati bayimu menjadi bayi laki-laki,” perintah Syekh Abdul Qadir.

Kemudian dibalutnya bayi tersebut dengan pemburitan, lalu digendong dibawa pulang. Setibanya di rumah, saat ia buka pembebat bayinya itu, ia begitu bahagia karena si bayi mungil perempuan tadi telah menjadi bayi laki-laki imut atas izin Allah dan berkat karamah Syekh Abdul Qadir (hlm. 43).

Dan masih sangat banyak kisah lain yang tidak kalah ajaib. Seperti saat beliau tidak mau menyusu ketika masih bayi menjadi tanda masuknya bulan Ramadan, menundukkan seratus ribu perampok, menghidupkan orang yang meninggal dunia selama lima ratus tahun, menyurutkan air yang pasang dengan mengarahkan tongkatnya hingga batas air yang diinginkan, memahami suara hati Abdullah bin Dzayyal yang ingin melihat keramat dari tongkatnya, bertemu Rasulullah dan Ali bin Abi Thalib yang kemudian meludah ke dalam mulutnya, menghidupkan orang yang mati tenggelam di dasar laut, mengusap burung merpati yang sudah terputus kepalanya lalu bisa terbang lagi, menghidupkan lagi tulang belulang ayam, dan sebagainya, dan seterusnya.

“Saya izinkan dan restui penulisan buku yang ditulis oleh Ananda Ibnu Watiniyah ini dengan referensi-referensi terpercaya. Semoga mendapatkan hasil yang terbaik dan rida Allah selalu menyertai Ananda.”

Demikian pernyataan Syekh Prof. Dr. Muhammad Fadhil al-Jaelani, RAH., cucu Syekh Abdul Qadir Jaelani yang ke-25, sebagaimana termaktub pada cover buku ini, Kisah-Kisah Ajaib Syekh Abdul Qadir Jaelani.

***

Kalimat persetujuan tersebut telah mewakili kata sambutan dari keluarga Syekh Abdul Qadir Jaelani. Beliau telah merestui atas lahirnya buku langka ini. Maka, Ibnu Watiniyah selaku penulis menganggap buku ini tidak perlu lagi memuat kata sambutan juga kata pengantar.

Baca Juga  Belajar Filsafat Bukan Perkara yang Haram

Sebagaimana juga disebutkan dalam pernyataan di atas, bahwa buku super tebal (setebal 506) ini, disadur dari sumber-sumber terpercaya. Hal ini dibuktikan dengan catatan kaki yang dibubuhi dalam setiap kisah. Di antara sumber-sumber terpercaya tersebut adalah kitab Khulashah al-Mafakhir fi Manaqib al-Syekh ‘Abd al-Qadir, Nahr al-Qadiriyah, Sirrul Asrar wa Muzhhir al-Anwar fi ma Yahtaju Ilaihi, dan lain sebagainya.

Identitas Buku

Judul Buku: Kisah-Kisah Ajaib Syekh Abdul Qadir Jaelani
Penulis: Ibnu Watiniyah
Penerbit: Mentari Media
Cetakan: II, Februari 2017
Tebal: 506 halaman
ISBN: 978-602-6940-19-3

Editor: Yahya

Fathorrozi
5 posts

About author
Pendidik di Pondok Pesantren Nurul Qarnain Jember
Articles
Related posts
Review

Ketika Agama Tak Berdaya di Hadapan Kapitalisme

4 Mins read
Globalisasi merupakan revolusi terbesar dalam sejarah kehidupan manusia. Dalam buku berjudul Beragama dalam Belenggu Kapitalisme karya Fachrizal A. Halim dijelaskan bahwa globalisasi…
Review

Kitab An-Naja, Warisan Filsafat Ibnu Sina

4 Mins read
Kitab An-Naja adalah salah satu karya penting dalam filsafat Islam yang berisi tentang gagasan besar seorang filsuf bernama Ibnu Sina, yang juga…
Review

Kitab Al-Fasl Ibnu Hazm: Mahakarya Filologi Intelektual Islam Klasik

3 Mins read
Ibnu Hazm (994–1064 M), seorang cendekiawan Andalusia, dikenal sebagai salah satu pemikir paling produktif dan brilian dalam sejarah intelektual Islam. Karya-karyanya mencakup…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds