Tarikh

Meski Sudah Dibubarkan, Inilah Sejarah Masuknya HTI ke Indonesia

2 Mins read

HTI atau Hizbut Tahrir Indonesia adalah partai internasional yang berideologi Islam. Artinya Hizbut Tahrir menjadikan akidah Islam sebagai asas dari partainya. Sehingga dalam menetapkan ide, hukum-hukum dan pemecahan persoalan kehidupan, Hizbut Tahrir hanya berlandaskan pada Islam.

Sebagai organisasi politik, Hizbut Tahrir tidak bisa lepas dan dilepaskan dengan aktivitas politik. Bahkan gerakan ini menandakan bahwa umat Islam harus sadar politik. Lebih jauh, gerakan ini menyakini bahwa akidah Islam merupakan pemikiran yang bersifat politik dan asas pemikiran politik bagi umat Islam.

Namun bagi Hizbut Tahrir, politik bukanlah seperti yang dipahami banyak orang sebagai aktivitas dalam pemerintahan.

Perkembangan Hizbut Tahrir

Hizbut Tahrir memandang politik adalah bagaimana mengatur dan memelihara urusan masyarakat sesuai dengan hukum syariat Islam. Hizbut Tahrir lebih banyak bergerak di tengah-tengah masyarakat untuk bersama-sama menjadikan Islam sabagai mabda’ dalam seluruh rana kehidupan. Serta, membimbing umat untuk mendirikan kembali sistem khilafah demi tegaknya hukum-hukum Islam di seluruh penjuru dunia.

Sejarah HTI merupakan bagian dari Hizbut Tahrir di Palestina yang didirikan oleh Taqiyuddin an-Nabhani pada tahun 1953. Kelompok ini mempunyai gerakan untuk mendirikan sistem khilafah al-Islamiyah.

Gerakan ini didasari atas keinginan mengembalikan kejayaan dan kekuasaan Islam yang di rebut orang kafir. Sejak Hizbut Tahrir berdiri hingga tahun 2013, kelompok ini berkembang sampai diberbagai negara, yakni Pakistan, Uzbekistan, Irak, Mesir, Arab Saudi, Malaysia, Sudan, Aljazair, Indonesia, Belanda, Amerika Serikat, Prancis, dan lain-lain.

Pandangan Hizbut Tahrir tentang Demokrasi

Banyak negara tersebut telah menganut politik demokrasi yang di dalamnya berkembang subur kapitalisme. Akan tetapi, bagi Hizbut Tahrir, sistem demokrasi adalalah sistem kufur.

Mereka beralasan bahwa pertama, demokrasi adalah sistem kapitalisme murni, kedua al-Hakim adalah Allah SWT, bukan manusia. Ketiga, kedaulatan mutlak milik syara’, bukan milik rakyat. Keempat, kebenaran bukan di tentukan suara mayoritas.

Baca Juga  Wunsdorf, Masjid Pertama di Jerman Pada Era Perang Dunia I

Pada masa perkembangan Hizbut Tahrir di rana Global, awalnya berpusat di Yodarnia, Suriah, Libanon dan kemudian menyebar ke negara Arab di Timur Tengah.

Namun sejak masa perkembangannya, aktivitas Hizbut Tahrir sangat sering berbenturan dengan kebijakan pemerintah di berbagai negara dan berujung pada pelanggaran kegiatan dalam realitas kehidupan.

Masuknya Hizbut Tahrir ke Indonesia

Masuknya Hizbut Tahrir ke Indonesia pada tahun 1983 bermula dari Ustaz Mamak Abdullah bin Nuh. Pengelola pondok pesantren Al-Ghazali, Bogor yang juga staf pengajar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan mengajak Ustaz Abdurrahmad Al-Baghdadi untuk menetap di Bogor, merupakan anggota Hizbut Tahrir dari Yordania, yang merupakan hasil perluasan wilayah oleh Hizbut Tahrir pusat di Yordania.

Pada saat inilah al-Bagdadi menyebarkan ide-ide tentang Hizbut Tahrir dan  berinteraksi dengan para mahasiswa IPB bertempat di masjid al-Ghifari IPB.

Kemudian mahasiswa yang sudah menerima dakwah tersebut, ditugaskan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa lainnya baik dalam kampus IPB atau kampus lainnya yang aktif di Lembaga Dakwa Kampus (LDK).

Adapun seruan Khilafah yang dibawa oleh HTI tidak hanya disuarakan di masjid dan di kampus saja, melainkan mulai merambah dan menjangkau ruang-ruang publik yang lebih luas. Seperti melalui seminar-seminar yang diadakan di hotel-hotel dan kantor-kantor intansi pemerintahan.

Maka dari situlah, HTI mulai percaya diri dan mulai mengupayakan tahapan terakhir menuju penegakan khilafah, yakni mencari dukungan kepada tokoh-tokoh kuat untuk bersama Hizbut Tahrir dalam rangka mengambil alih kekuasaan.

HTI adalah gerakan politik transnasional. Orang-orang yang ada di gerakan Hizbut Tahrir Indonesia tidak mengenal Ketua, Presiden, atau Pimpinan dari suatu Negara.

Di Indonesia, struktur Hizbut Tahrir pada umumnya digunakan oleh organisasi sosial keagamaan dengan istilah ketua umum dan yang lebih banyak tampil di publik adalah juru bicara dan struktur organisasinya seperti hendak mewujudakannya struktur khilafah Islamiyah yang di perjuangkan.

Baca Juga  Jamaluddin Al-Afghani (6): Berjuang di Bawah Tirani Mamluk

Hizbut Tahrir Indonesia mempunyai tujuan yakni membangkitkan kembali umat Islam dari kemerosotan yang sangat parah, membebaskan umat dari ide-ide sistem perundang-undangan, dan hukum-hukum kufur, serta membebaskan mereka dari cengkraman dominasi dan pengaruh negara-negara kafir.

Hizbut Tahrir Indonesia juga bermaksud membangun kembali daulah khilafah Islamiyah di muka bumi. Sehingga hukum yang di turunkan Allah SWT dapat diberlakukan kembali.

Editor: Yahya FR

Arum Puspita Sari
3 posts

About author
Mahasiswa
Articles
Related posts
Tarikh

Ahli Dzimmah: Kelompok Non-Muslim yang Mendapat Perlindungan di Masa Khalifah Umar bin Khattab

2 Mins read
Pada masa kepemimpinan khalifah Umar bin Khattab, Islam mengalami kejayaan yang berkilau. Khalifah Umar memainkan peran penting dalam proses memperluas penyebaran Islam….
Tarikh

Memahami Asal Usul Sholat dalam Islam

5 Mins read
Menyambut Isra Mi’raj bulan ini, saya sempatkan menulis sejarah singkat sholat dalam Islam, khususnya dari bacaan kitab Tarikh Al-Sholat fi Al-Islam, karya…
Tarikh

Menelusuri Dinamika Sastra dalam Sejarah Islam

3 Mins read
Dinamika sastra dalam sejarah Islam memang harus diakui telah memberikan inspirasi di kalangan pemikir, seniman, maupun ulama’. Estetika dari setiap karya pun,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *