IBTimes.ID – Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PW NA) Jawa Timur menggelar perayaan Milad NA ke-94 di Aula Mas Mansur Gedung PWM Jatim, Sabtu (30/7).
Dengan mengusung tema “Merawat Damai, Menggelorakan Semesta”, PW Nasyiatul Aisyiyah Jatim ingin mempertegas langkahnya dalam segala bentuk pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Ketua Umum Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Aini Syukriyah menyebut bahwa kasus kekerasan perempuan dan anak bukanlah kasus yang bisa disepelekan.
“Anak adalah aset bangsa, mereka adalah pemimpin masa depan. Begitu juga dengan perempuan. Merekalah yang akan melahirkan generasi penerus bangsa. Jika anak dan perempuan bebas dari kekerasa, maka negara kita akan bisa lebih maju. Kita harus menekan angka kekerasan di negara ini,” ujarnya.
Gelaran Milad Nasyiatul Aisyiyah tersebut dirayakan dengan berbagai macam kegiatan. Ada diskusi, pemberian penghargaan, dan aksi turun ke jalan. Diskusi digelar dengan tema “Peran Perempuan dalam Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan.
Diskusi tersebut dihadiri oleh PWA Jawa Timur Budiyati, Dinas P3AK Jawa Timur Moh Yusuf, PWM Jawa Timur Zaenal Abidin, dan PWNA Jatim Nur Aini Azizah.
Adapun penghargaan diberikan berkat kiprah kader-kader Nasyiatul Aisyiyah se Jatim. Delapan kategori yang diberikan oleh PWNA Jatim antara lain:
- Kategori paralegal terbaik diberikan kepada Feri Alhadi Susanti dari PCNA Tambaksar, Kota Surabaya.
- Kategori tergiat dalam perkaderan formal adalah PDNA Gresik.
- Kategori program kesehatan teraktif adalah PDNA Kota Malang.
- Kategori ranting terbanyak (ber-SKO) adalah PDNA Lamongan.
- Kategori teraktif dalam membuat video dakwah adalah PDNA Banyuwangi.
- Kategori peningkatan kapasitas pendidikan terbaik, PRNA Kab. Lumajang.
- Kategori PDNA Berdaya adalah PDNA Bojonegoro.
- Kategori konten terkreatif dan teraktif adalah PDNA Kota Kediri.
Sebelum itu, rangkaian milad ini juga disemarakan dengan kegiatan departemen sosial PWNA Jatim yang mengajak untuk bisa gerak serentak oleh seluruh Nasyiatul Aisyiyah di Jawa Timur agar bisa mengedukasi masyarakat tentang pencegahan kekerasan perempuan dan anak. Baik dengan diskusi ataupun turun ke jalan pada tanggal 23 & 24 Juli 2022 yang juga bertepatan dengan peringatan hari anak nasional.
Pimpinan Daerah NA di Jatim bisa melalukan aksi agar bisa dilihat oleh masyarakat secara luas, tentang keseriusan Nasyiah dalam melawan kekerasan ini. Ria Eka Lestari, ketua departemen sosial PWNA Jatim mengungkapkan bahwa ini penting dilakukan karena dapat memutus mata rantai kekerasan terhadap perempuan dan anak demi menjaga harkat dan martabat perempuan dan anak sebagai warga negara sesuai dengan hak asasi manusia.
Perempuan asal Gresik ini juga berpesan bahwa ini dapat meyakinkan masyarakat agar tidak takut speak up jika melihat kekerasan perempuan dan anak terjadi di lingkungannya. Karena edukasi masyarakat terhadap jenis kekerasan perempuan dan anak yang kadang masih dianggap hal biasa dan sepele.
“Sebagai organisasi perempuan muda yang bergerak di bidang keperempuanan merasa perlu terlibat dalam peran serta mewujudkan zero kekerasan perempuan dan anak,” ungkapnya.
PWNA melihat, lanjut perempuan yang biasa disapa Tari tersebut, kekerasan perempuan dan anak kerap terjadi sebagai gangguan ketakutan, tangisan, hingga nyawa melayang menjadi ancaman terhadap perempuan dan anak. Bahkan 1 dari 4 perempuan setiap tahunnya menjadi korban kekerasan di Indonesia.
Reporter: Yusuf