IBTimes.ID – Menko PMK dan Ketua PP Muhammadiyah Muhadjir Effendy menyebut bahwa pihaknya akan membuat badan dana abadi untuk kesejahteraan guru. Dana abadi tersebut akan digunakan untuk membantu guru-guru Muhammadiyah yang belum sejahtera.
“Ada guru-guru di sekolah Muhammadiyah yang gajinya hanya 50 ribu, 100 ribu. Bagaimana siswanya suruh pinter kalau gaji guru segitu?” ujar Muhadjir dalam kegiatan Muhammadiyah Teacher Forum Summit Forum Guru Muhammadiyah SMA-MA se Indonesia, Senin (24/10/2022).
Jika ada dana abadi 50 miliar, maka keuntungannya akan sangat membantu guru-guru Muhammadiyah yang gajinya masih relatif rendah.
Ia juga tengah menggagas konsep dana pensiun guru Muhammadiyah. Sehingga guru Muhammadiyah memiliki jaminan di hari tua.
“Ini akan saya kawal untuk periode depan di PP Muhammadiyah. Mohon dukungannya. Saya ini anaknya guru. Jadi saya ngerti betul bagaimana kondisi guru,” imbuhnya.
Kini, Muhammadiyah telah memiliki banyak sekolah yang besar. Sekolah-sekolah besar tersebut dapat bersinergi menghimpun dana untuk mewujudkan proyek dana abadi.
Menurutnya, Muhammadiyah adalah organisasi besar dan modern. Sehingga Muhammadiyah perlu bermimpi besar, berpikir besar, dan berkarya besar. Sinergi dan kolaborasi, imbuh Muhadjir, adalah kata kunci untuk menyelesaikan persoalan di sekolah Muhammadiyah.
Sekolah-sekolah Muhammadiyah yang menengah dan kecil harus didorong untuk menjadi sekolah besar.
Salah satu potensi yang besar untuk menjadi modal dana abadi adalah iuran anggota Muhammadiyah 10 ribu perbulan. Iuran tersebut diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah. Namun, implementasinya belum terlalu maksimal.
“Kita akan segera rancang payung hukumnya. Nanti kalau dananya cukup besar bisa kita gunakan juga untuk beasiswa dan dana pensiun. Saya percaya kunci pendidikan itu guru,” imbuhnya.
Reporter: Yusuf