FikihPerspektif

Waktu-Waktu Mustajab untuk Berdoa

3 Mins read

Doa merupakan senjata bagi umat Islam yang sangat penting untuk mencapai harapan yang diingkannya.

Di dalam Al-Qur’an, Allah mengatakan bahwa Ia sangat mencintai hambanya yang berdoa. Seperti firman Allah yang terkandung dalam surat Ghafir ayat 60, yang artinya:

“Berdoalah kepada-Ku, Aku akan mengabulkan doa kalian. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka jahannam dalam keadaan hina”.

Berdoa boleh dilakukan di manapun dan kapanpun. Semuanya dapat dikabulkan oleh Allah. Namun, perlu kita ingat bahwa ada beberapa waktu mustajab untuk berdoa. Yang mana ketika kita berdoa pada waktu itu, lebih dikabulkan doa kita oleh Allah SWT.

Tempat doa yang paling mustajab adalah di mekkah dan madinah, namun di luar itu ada waktu yang mustajab untuk berdoa.

Waktu Mustajab untuk Berdoa

Pertama, Sepertiga Malam yang Akhir

Sepertiga malam yang akhir merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Karena di waktu tersebut, Allah turun ke langit bumi. Seperti sabda Rasullah SAW, “Allah Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit bumi pada sepertiga malam terakhir di setap malam. Kemudian Ia berfirman, ‘Siapa saja yang memohon kepada-Ku akan Aku kabulkan, siapa saja yang meminta kepada-Ku akan Kuberi, siapa saja yang memohon ampunan-Ku akan Kuampuni.’” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sepertiga malam akhir juga merupakan waktu yang paling utama untuk menunaikan shalat tahajud.

Kedua, Setelah Shalat 5 Waktu

“Abu Ummamah berkata: Dikatakan kepada Rasulullah SAW, apakah doa yang paling didengakan? Rasulullah pun menjawab : Doa di tengah malam dan doa di akhir shalat wajib.” (HR. At- Tirmidzi).

Ketiga, Saat Sujud dalam Shalat

Waku mustajab selanjutnya adalah sujud. Mengapa demikian? Karena terdapat banyak ulama memperpanjang sudunya ketika shalat sunnah guna memperbanyak doa dalam waktu tersebut.

Baca Juga  Bu Tejo, Kelompok Radikal, dan Hari Asyura

Adapun seperti itu, dalam shalat lima waktu sujud harus di sesuaikan dengan kondisi jamaah agar tidak memberatkan.

“Seorang hamba berada dekat dengan Rabb-Nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka banyaklah berdoa ketika itu” (HR. Muslim).

Keempat, antara Adzan dan Iqomat

Berdoa di antara adzan dan iqomat juga tidak akan ditolak doa kita oleh Allah SWT. Sebab waktu diantara adzan dan iqomat merupkan waktu yang mustajab untuk berdoa.

“Doa di antara adzan dan iqomat tidak tertolak.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi).

Kelima, Ketika Adzan (Berkumandang)

Ketika adzan berkumandang merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Karena ketika adzan berkumandang, kita dianjurkan diam untuk menjawab adzan dan setalah itu berdoa.

“Nabi Muhammad bersada : Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang.” (HR. Abu Daud).

Keenam, Hari Jumat

Hari jumat merupakan waktu mustajab untuk berdoa. Sehingga Rasulullah menyebutkan bahwa tidaklah hamba berdoa melainkan pasti dikabulkan Allah SWT.

Dari Abu Hurairah berkata, bahwa Rasulullah SAW mengatakan tentang hari Jumat kemudian bersabda: “Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa di waktu itu, pasti diberikan apa yang ia minta” (HR. Bukhari dan Muslim).

Namun waktu yang lebih mustajab adalah ketika diantara dua khotba,

Ketujuh, Ketika Hujan Turun

“Dua doa yang tidak tertolak, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun.”

(HR. Hakim Shahih).

Waktu hujan turun merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Ketika berdoa di waktu tersebut maka Allah SWT akan mengabulkan.

Kedelapan, Ketika Berbuka Puasa

Waktu sangat mustajab untuk berdoa salah satunya ketika saat menjelang berbuka puasa. Karena ketika kita memohon dan berdoa kepada Allah di waktu menjelang berbuka puasa, maka Allah SWT akan menerima permohonan dan doa kita.

Baca Juga  Covid-19, Pendidikan, dan Literasi Lingkungan

Banyak hadis yang mengatakan bahwa waktu berbuka puasa merupakan waktu yang sangat mustajab untuk berdoa, salah satunya:

“Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya doa orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak.” (HR. Ibnu Majah).

Bahkan di hadis lainnya dikatakan bahwa sepanjang waktu puasa merupakan waktu yang mustajab untu berdoa.

Seperti sabda Rasulullah SAW:“Ada tiga orang yang doanya tidak tertolak: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai waktunya dia berbuka, dan doanya orang yang didzalimi, Allah angkat di atas awan pada hari kiamat.” (HR. Tirmidzi dan Thabarani).

Jadi sepanjang waktu berpuasa mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Namun yang lebih mustajab untuk berdoa yaitu waktu menjelang berbuka puasa.

Kesembilan, Malam Lailatul Qadar

Malam lailatul qadar merupakan momen yang berharga bagi kaum muslim. Sebab, malam Lailatul Qadar merupakan malam di mana Allah menciptakan qadar manusia. Dan juga malam tersebut lebih baik dari pada 1000 bulan atau 83 tahun. Malam ini dikenal juga sebagai malam diturunkannya kitab suci Al-Qur’an ke bumi oleh Allah SWT.

Allah SWT berfirman : “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat – malaikat dan malaikat Jibril dengan izin tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Al – Qadar : 3 – 5).

Kesepuluh, Saat Perang Berkecamuk

Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah Saw bersbda : “Ada dua doa orang yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa pada saat azan dan doa saat perang berkecamuk.” (HR. Abu Daud).

Puja Alkhurri Karimah
1 posts

About author
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Articles
Related posts
Perspektif

Kejumudan Beragama: Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren NU yang Kurang Relevan

3 Mins read
Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU), adalah salah satu warisan berharga dalam khazanah keilmuan Islam di Indonesia. Forum ini…
Perspektif

Menjadi Guru Hebat!

3 Mins read
Peringatan Hari Guru Nasional (25 November) tahun ini mengangkat tema, “Guru Hebat, Indonesia Kuat”. Tema ini menarik untuk dielaborasi lebih jauh mengingat…
Perspektif

Mengapa Masih Ada Praktik Beragama yang Intoleran?

3 Mins read
Dalam masyarakat yang religius, kesalihan ritual sering dianggap sebagai indikator utama dari keimanan seseorang. Aktivitas ibadah seperti salat, puasa, dan zikir menjadi…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds