Jakarta – Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un telah meninggal dunia Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Solahudin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah pada pukul 20:59 di RS Harapan Jakarta.
Mendengar kabar duka ini, Abdul Mu’ti (Sekretaris Umum PP. Muammadiyah) menyampaikan perasaan kehilangannya. Mu’ti menyatakan, “secara pribadi dan atas nama PP. Muhammadiyah saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Gus Solah. Kami merasa sangat kehilangan. Semoga beliau husnul hatimah dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah”.
Menurut Mu’ti, Gus Sholah adalah salah satu ulama dan tokoh NU yang sangat dekat dengan berbagai kalangan, khususnya dengan Muhammadiyah. Beberapa kali beliau mengisi dan menghadiri acara Muhammadiyah.
“Gus Solah adalah sosok yang terbuka dan egaliter. Dalam bergaul, beliau tidak membedakan usia dan hangat dengan siapa siapa saja. Usia beliau sangat jauh di atas saya, bahkan seusia dengan ayah saya. Walau demikian, sepertinya tidak ada jarak antara saya dengan Gus Solah.” imbuh Mu’ti.
Selain itu Mu’ti juga mengatakan, “Kami sering diskusi masalah umat dan bangsa. Bahkan, saking dekatnya, beliau sering cerita dapurnya NU. Beliau sosok yang sederhana dan bersahaja. Inilah kepribadian yang membuat saya terkesan dan menjadi teladan bagi umat dan bangsa” pungkasnya.