Akun Facebook Ade Armando kembali menimbulkan masalah. Beberapa hari ini akun tersebut menjadi perbincangan warganet, terutama warga Muhammadiyah. Hal ini terkait adanya fitnah dalam postingan akun tersebut dengan menyebutkan Muhammadiyah menggulirkan isu pemakzulan presiden. Muhammadiyah dihina, ditambah dengan sebutan “si dungu” pada postingannya yang ditujukan kepada Prof. Din Syamsuddin.
Hal ini menimbulkan kecaman dari berbagai pihak tak terkecuali warga Muhammadiyah. Hingga KOKAM Jawa Tengah mengeluarkan somasi atas postingan dalam akun Facebook tersebut. Terkait postingannya, Ade Armando sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Muhammadiyah. Namun, Ade Armando tidak mau meminta maaf kepada Prof. Din terkait sebutan “si dungu” yang juga ada pada postingan di akun miliknya tersebut.
Tentu saja hal ini semakin membuat geram para warganet, mengingat Prof. Din Syamsuddin merupakan tokoh Muhammadiyah dan juga tokoh bangsa yang sangat dihormati oleh masyarakat, khususnya warga Persyarikatan.
Muhammadiyah Dihina Sejak Lahir
Muhammadiyah pada awal proses berdirinya sudah banyak mendapat hinaan dari orang-orang. Di mana KH. Ahmad Dahlan sampai dituduh “Kyai Kafir”, serta hinaan yang lainnya. Namun, kegigihan KH. Ahmad Dahlan dengan berbekal keyakinanlah yang membuat Muhammadiyah besar hingga berusia 107 tahun seperti sekarang ini. Pahit getir dan ribuan masalah perjalanan organisasi sudah banyak pasti dialami.
Namun dengan semangat Amar Ma’ruf Nahi Munkar, hinaan dan fitnah tidak menyurutkan semangat dakwah Muhammadiyah. Justru dengan adanya orang yang tidak suka, membuat Muhammadiyah semakin kuat dan bersemangat dalam membangun peradaban serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka, apa yang terjadi belakangan ini bukanlah suatu masalah baru bagi Muhammadiyah.
Itu semua merupakan hal yang kecil bagi organisasi sebesar Muhammadiyah yang dihina sejak lahir. Muhammadiyah tidak akan goyah, surut semangat, serta runtuh dengan adanya cacian, hinaan, bahkan fitnah. Semua itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap kesolidan dan semangat berorganisasi bagi warga, kader, dan juga anggota Muhammadiyah.
Muhammadiyah juga tidak akan terlena dengan pujian ataupun dengan capaian yang ada. Namun semua itu dijadikan motivasi bagi Muhammadiyah untuk terus berbuat lebih banyak lagi bagi bangsa dan negara.
Bukan Kelas Muhammadiyah Meladeni Ade Armando
Akun Facebook Ade Armando sendiri sudah mendapatkan somasi dari KOKAM Jawa Tengah. Mengingat, menjaga kehormatan dan martabat Persyarikatan Muhammadiyah adalah kewajiban bagi aktivis, kader, anggota, serta warga Muhammadiyah. Namun, Muhammadiyah sendiri dalam hal ini Pimpinan Pusat tidak melakukan apa-apa terkait apa yang dilakukan oleh akun Facebook tersebut.
Hal ini wajar karena memang tak seharusnya organisasi besar sekelas Muhammadiyah meladeni masalah yang remeh ini. Meski kita tahu fitnah tersebut termasuk pencemaran nama baik Persyarikatan. Muhammadiyah yang hadir membangun peradaban bangsa, pastinya memiliki urusan yang lebih penting daripada mengurusi kasus semacam ini.
Maka, cukuplah para kader-kader Muhammadiyah yang melakukan tindakan atas perbuatan yang tak terpuji tersebut, tanpa perlu Muhammadiyah secara institusi yang meladeninya. Terlebih lagi, masih ada tindakan jahat berupa teror yang mengatasnamakan Muhammadiyah yang juga sudah dilaporkan ke polisi. Jadi, kita semua tinggal mengawal proses hukum yang ada, dan memastikan kepastian hukumnya agar tidak berlalu begitu saja.
Muhammadiyah merupakan organisasi yang sudah kenyang merasakan pahit manisnya bangsa ini. Tak ada gunanya meladeni hinaan, cacian, dan fitnah dari siapapun. Cukup dengan mengklarifikasi atas tuduhan yang ada, dan juga memaafkan atas perbuatan jahat yang dilakukan. Namun jika perbuatan kejahatan sudah keterlaluan, sebagai organisasi yang taat konstitusional, maka ada baiknya menempuh jalur hukum.
Nggak Masalah Jika Dihina
Sebenarnya banyak sekali hal-hal kurang mengenakan yang ditujukan kepada Muhanmadiyah, apalagi di media sosial. Namun sejatinya, semua itu tidak akan membuat nama Muhammadiyah hina ataupun turun martabatnya. Justru akan membuat nama Muhammadiyah semakin bermartabat. Karena Muhammadiyah meski dihina terbukti sudah melakukan dan berbuat banyak bagi negeri ini, tentunya dengan dakwah Islam.
Organisasi yang sudah satu abad lebih usianya ini, memberikan segenap apa yang dimiliki dan yang mampu diberikan untuk bangsa Indonesia. Banyaknya Amal Usaha Muhammadiyah yang ada di setiap wilayah di Indonesia adalah bukti nyata. Bahwa begitu banyak peran serta Muhammadiyah dalam membangun bangsa dan negara.
Sikap konsisten Muhammadiyah dengan tidak berpolitik praktis juga membuat Muhammadiyah bisa menjaga martabatnya dari awal berdiri hingga kini. Maklum, karena Muhammadiyah ada dan berdiri untuk berdakwah dan memberikan apa yang dapat Muhammadiyah sumbangsihkan bagi bangsa.
Maka tak heran jika Muhammadiyah tidak meminta jatah ataupun posisi di pemerintahan. Secara organisasi, Muhammadiyah dapat hidup mandiri tanpa harus meminta kepada siapapun. Hal ini yang membuat Muhammadiyah besar dan tak heran jika banyak angin masalah yang akan terus menerpa.
Dakwah yang Menggembirakan
Muhammadiyah meskipun dihina pastinya sudah memberikan maaf kepada siapapun yang memfitnah ataupun menghinanya, tak terkecuali akun Facebook Ade Armando. Maka, dengan adanya hal ini haruslah menjadi ‘suntikan’ semangat bagi Muhammadiyah untuk terus dan lebih berbakti pada negeri.
Apalagi Muhammadiyah secara totalitas memberikan sumbangsihnya dalam menghadapi pandemi Covid-19 seperti saat ini. Bukan hanya tenaga tetapi juga dana ratusan milyar sudah digelontorkan. Tentu saja ini merupakan dakwah Muhammadiyah dalam semangat berta’awun untuk negeri. Muhammadiyah mampu besar secara mandiri adalah bukti kesolidan organisasi ini.
Sehingga Muhammadiyah tak akan terganggu dengan kerikil dan debu berupa fitnah dan hinaan. Namun warga, kader, dan juga anggota Muhammadiyah amat sangat menyayangkan terhadap hal tersebut. Oleh karena itu, baiknya akun Facebook Ade Armando meminta maaf kepada Prof. Din Syamsuddin atas sebutan “si dungu” melalui postingannya pada 1 Juni 2020 lalu.
Dengan meminta maaf, maka akan lebih baik dan tidak membuat suasana semakin gaduh, mengingat Prof. Din Syamsuddin selain tokoh Muhammadiyah, juga merupakan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia. Prof. Din pun malah mendoakan Ade Armando ketika diminta berkomentar atas postingan yang ada di akun Facebook Ade Armando tersebut.
Mari kita pererat persaudaraan kita dengan semangat Pancasila dan persatuan kebangsaan. Agar bangsa kita semakin kuat dan tidak terpecah-pecah dengan masalah yang selalu hampir sama. Sehingga kita mampu bangkit dan juga menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Editor : Rifqy N.A./Nabhan