Report

NU dan Muhammadiyah, Penjaga Gawang Perdamaian di Indonesia

1 Mins read

IBTimes.IDNU dan Muhammadiyah adalah penjaga gawang perdamaian di Indonesia. Menurut Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, Indonesia dapat menjaga perdamaian dan ukhuwah melalui NU dan Muhammadiyah.

Ukhuwah yang harus dijaga, imbuhnya, adalah ukhuwah Islamiyah (persaudaraan seiman), ukhuwah wathoniyah (persaudaraan sebangsa), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan manusia universal).

“NU adalah organisasi yang dibangun atas dasar prinsip ahlus sunnah wal jamaah. Ia memiliki karakter keindonesiaan yang kuat. Muhammadiyah fokus terhadap pengentasan fakir miskin. Kedua organisasi ini memiliki spirit nasionalisme yang tinggi,” ujar Zuhairi.

Menurutnya, NU dan Muhammadiyah telah membuktikan bahwa Islam mampu membangun demokrasi dan berkomitmen terhadap isu-isu sosial di Indonesia.

Hal tersebut ia sampaikan dalam kegiatan Online International Seminar “Building International Cooperation to Reinforce Commitments s and Practices of Islam as Rahmatan Lil ‘Alamin”, Rabu (26/1). Kegiatan tersebut digelar oleh INFID, PP Muhammadiyah, dan PBNU.

Dengan modal tersebut, Zuhairi menyebut bahwa Indonesia juga bisa menjadi katalisator perdamaian dunia. Maka, untuk semakin meneguhkan perdamaian di dunia Islam, ia menyebut bahwa umat Islam perlu gagasan baru untuk mempromosikan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

“Kita perlu gagasan baru untuk mempromosikan Islam rahmatan lil alamin. Gagasan yang akan kita gunakan dalam menjalin relasi dengan negara lain untuk mewujudkan perdamaian,” imbuhnya.

Aktivis Nahdlatul Ulama tersebut menyebut bahwa seminar internasional yang telah digelar oleh INFID bersama PP Muhammadiyah dan PBNU selama tiga hari tersebut merupakan upaya untuk membangun ide-ide segar yang konstruktif dalam rangka menyebarkan Islam rahmatan lil ‘alamin. Seminar tersebut menjadi langkah awal dalam membangun peradaban.

“Kita tidak boleh kehilangan optimisme. Yang perlu diingat, kita harus menguatkan persaudaraan antar umat Islam terlebih dahulu untuk kemudian mengajak negara-negara lain untuk mempromosikan Islam yang rahmatan lil alamin,” pungkasnya.

Baca Juga  Syamsul Anwar: Jadikan Agama sebagai Penyelesai Masalah

Dalam kesempatan tersebut, Dubes Zuhairi Misrawi berperan memberikan pidato kunci dalam penutupan Online International Seminar bertajuk Building International Cooperation to Reinforce Commitments and Practices of Islam as Rahmatan Lil ‘Alamin.

Seminar internasional tersebut digelar oleh INFID bersama PP Muhammadiyah dan PBNU, dan didukung oleh Kedutaan Besar RI di Tunisia, Pakistan, dan Malaysia. Kegiatan digelar secara daring selama tiga hari, sejak tanggal 25 Januari hingga 27 Januari 2022.

Reporter: Yusuf

Related posts
Report

Muktamar JIMM 2023: Mendorong Pembaharuan Pemikiran, Pengetahuan, dan Gerakan Muhammadiyah

7 Mins read
IBTimes.ID – Para kader Muhammadiyah yang tergabung dalam Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) kembali menyelenggarakan sebuah agenda yang bernama Muktamar Pemikiran Islam…
Report

Haedar Nashir: Moderasi adalah Solusi Menangani Radikalisme dan Ekstremisme

1 Mins read
IBTimes.ID – Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan, bahwa pendekatan moderasi adalah solusi dalam menangani radikalisme dan ekstremisme. Hal ini…
Report

Riset: Pesantren, Politik Dinasti, dan Oligarki Kekuasaan

5 Mins read
IBTimes.ID – Oligarki kekuasaan dan politik dinasti adalah dua fenomena pemilihan kepala daerah dan pemilihan anggota legislatif secara langsung yang terjadi pasca…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *