Mari kita jadikan ghirah hari Nuzulul Qur’an ini sebagai sebagai hari membaca, pokok inti Nuzulul Qur’an adalah iqra’, yaitu ayat perintah membaca (Qs. Al’Alaq ayat 1)
Nuzulul Qur’an itu Perintah Membaca
Peristiwa Nuzulul Qur’an adalah intinya perintah membaca (iqra’). Ada empat makna iqra’ ini. Pertama, how to read, yaitu bagaimana cara kita membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, serta dapat mengkhatamkannya.
Kegiatannya adalah sekadar membaca lisan sampai khatam dengan tujuan untuk memeriahkan. Kedua, how to learn, yang berarti tentang bagaimana mendalami Al-Qur’an dengan mengetahui artinya, tafsirnya. Kegiatan berfokus pada mendalami arti dan makna yang terkandung secara tekstual dan kontekstual.
Ketiga, adalah how to understand, yaitu bagaimana kita menghayati kitab Allah tersebut. Kegiatan intinya adalah menghayati dan mengamalkan isinya. Dan keempat adalah komprehensif, bagaimana me-mukasyafah-kan atau menyingkap tabir-tabir di dalam Al-Qur’an.
Kegiatan adalah perpaduan dari ketiga hal di atas, dikaitkan dengan ilmu-ilmu lain yang lebih luas, dikaitkan dengan ayat-ayat kauliyah dan kauniyah yang terbantang di alam luas ciptaan Allah ini
Dua Tahapan Proses Diturunkannya Al-Qur’an
- Al-Qur’an diturunkan dari Lauh Mahfuz ke langit dunia dalam kitab yang utuh. Pada tahap ini, Al-Qur’an diturunkan pada malam Lailatul Qadar.
- Al-Qur’an diturunkan secara bertahap melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Ayat yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah adalah surat Al-Alaq ayat 1-5 saat berada di Gua Hira pada tahun 610 M. Saat itu, Nabi Muhammad sedang menyepi untuk menenangkan hati.
Arti Nuzulul Qur’an adalah peristiwa turunnya Al-Qur’an untuk pertama kalinya di dunia. Nuzulul Qur’an diperingati setiap 17 Ramadhan.
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)” (QS. Al-Baqarah: 185).
Dengan turunnya Al-Qur’an yang kita peringati itu, marilah kita baca Al-Qur’an, dan kita masukkan inti Al-Qur’an ke dalam hati kita serta kita praktikkan dalam kehidupan. Dengan demikian, kita akan dibedakan dengan orang lain yang tidak tersentuh Al-Qur’an.
Motivasi Iqra’ dalam Nuzulul Qur’an
Allah dan Rasul memberi motivasi kepada orang yang mau menyambut kehadiran Al-Qur’an ke dalam hatinya dengan hadits sebagai berikut:
- Bagi Tingkat Pemula
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَ هُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَؤُهُ وَهُوَ شَدِيدٌ عَلَيْهِ فَلَهُ أَجْرَانِ. رواه الترمذي
“Aisyah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Orang yang membaca Al-Qur’an dan dia pandai/lancar dalam membacanya, maka dia akan bersama para malaikat. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an namun masih tergagap-gagap (belum lancar), maka dia akan mendapatkan dua pahala” (HR. Bukhari, hadis no.4556).
Orang yang belajar membaca Al-Qur’an, ada dua yaitu yang sudah lancar/pandai, tinggal mengulang saja, pahalanya hanya satu yaitu berjalan-jalan (wisata) dengan para malaikat.
Sedangkan kedua, orang yang belajar tingkat awal, dengan bacaan yang terbata-bata, masih banyak salah baca. Allah tidak murka kepada mereka, tetapi justru memberinya dua pahala.
- Akan mendapat pahala berlipat ganda
عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Artinya: Kata ‘Abdullah ibn Mas‘ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf” (HR. At-Tirmidzi).
***
- Dirindukan surga
الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ : تَالِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ .رواه أبوداود والترمذي عن ابن عباس
Artinya: “Surga merindukan empat golongan; orang yang membaca Al-Qur’an, menjaga lisan (ucapan), memberi makan orang lapar, puasa di bulan Ramadhan” (HR. Abu Daud dan Tirmizi dari Ibnu Hasan).
- Al-Qur’an akan memberi syafaat
Bahkan Al-Qur’an itu kelak pada yaumil akhir dan akan menyelamatkan para pembacanya.
Hadis dari Abu Umamah al-Bahili:
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اقْرَءُوا الْقُرْآنَ؛ فَإِنَّهُ يَأْتِي شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِصَاحِبِهِ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Bacalah Al-Qur’an. Sebab, ia akan datang memberikan syafaat pada hari Kiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)-nya,” (HR. Ahmad).
Iqra’ Identik dengan Literasi
Dewasa ini, muncul kegiatan identik dengan iqra’ ini, yaitu kegiatan literasi. Literasi merupakan kegiatan belajar yang terdiri dari kegiatan membaca dan menulis.Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis.
Literasi dibedakan menjadi
- Literasi Dasar: Literasi dasar merupakan suatu kemampuan untuk membaca, mendengarkan, berbicara, menulis serta juga menghitung. Literasi dasar ini bertujuan untuk dapat mengoptimalkan serta meningkatkan kemampuan menulis, membaca, berbicara, menghitung, serta mendengarkan.
- Literasi Perpustakaan: Literasi perpustakaan ialah suatu kemampuan lanjutan untuk dapat mengoptimalkan literasi perpustakaan yang ada. Literasi perpustakaan ini terdiri dari memberikan pemahaman mengenai cara untuk dapat membedakan antara cerita non fiksi dan cerita fiksi, memahami penggunaan katalog serta indeks dan juga memiliki pengetahuan di dalam memahami informasi saat sedang menyelesaikan suatu tulisan, penelitian, dan lain sebagainya.
- Literasi Visual: Literasi visual ialah suatu pemahaman yang lebih antara literasi media dan juga literasi teknologi yang mengembangkannya dengan cara memanfaatkan materi visual.
- Literasi Media: Literasi media merupakan suatu kemampuan untuk dapat mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda seperti media cetak, media elektronik dan lain sebagainya dan juga dapat mengerti penggunaan dari masing-masing media yang ada tersebut.
- Literasi Teknologi: Literasi teknologi merupakan suatu kemampuan untuk dapat memahami kelengkapan dalam suatu teknologi seperti contohnya hardware dan software, memahami juga cara mengakses internet dan juga mengerti etika yang berlaku dalam penggunaan teknologi.
Dalam kaitannya dengan literasi dasar, ada enam jenis literasi yang harus dikembangkan yaitu; literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, literasi budaya dan kewargaan.
Hal-hal literasi ini, juga perlu dipungut umat Islam dalam menjadikan hari Nuzulul Qur’an sebagai hari membaca nasional.