Peristiwa

Pasca Pelantikan, Biden Langsung Cabut Muslim Travel Ban

1 Mins read

IBTimes.ID – Pasca dilantik secara resmi pada Kamis (21/1), Biden langsung mencabut aturan-aturan Trump, Presiden Amerika sebelumnya yang terkesan diskriminatif.

Ia menandatangani beberapa perintah eksekutif. Di antara perintah yang ia tandatangani adalah diakhirinya larangan perjalanan terhadap beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, seruan bagi badan-badan federal untuk memprioritaskan keadilan rasial, menghentikan pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko, mencabut persetujuan terhadap pembangunan jaringan pipa minyak Keystone XL, membatalkan perintah Trump untuk mengecualikan nonwarga negara dari sensus AS, dan meningkatkan perlindungan antidiskriminasi berdasarkan identitas gender atau orientasi seksual.

Biden juga menandatangani surat-surat yang menyatakan niat AS untuk bergabung kembali dengan Perjanjian Iklim Paris dan menarik deklarasi Trump bahwa Amerika akan mundur dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Tidak ada waktu lain untuk memulai selain hari ini,” kata Biden kepada wartawan di Oval Office, Gedung Putih, saat dia mulai menandatangani setumpuk dokumen. “Saya akan mulai dengan menepati janji yang saya buat kepada rakyat Amerika,” imbuh Biden.

Sejak masa kampanye, Joe Biden sudah berjanji untuk mencabut larangan masuk AS bagi negara-negara muslim. Begitu ia terpilih menjadi presiden, beberapa organisasi muslim sudah memintanya untuk mewujudkan janjinya tersebut.

“Ada banyak alasan bagi Biden untuk mengakhiri larangan pada hari pertama masa kepresidenannya karena ini adalah sesuatu yang dia kampanyekan,” kata Direktur Legislatif Nasional Emgage Action Iman Awad.

Negara-negara yang sebelumnya dilarang oleh Trump untuk masuk ke AS antara lain Suriah, Iran, Sudan, Libya, Somalia, Yaman, Eritrea, Nigeria, Myanmar, Kyrgyzstan, dan Tanzania. Departemen Luar Negeri juga diinstruksikan oleh Biden untuk mulai membuka kembali aplikasi visa untuk negara-negara tersebut.

Dalam hal penanganan pandemi, Biden kembali membentuk Directorate for Global Health Security and Biodefense, yang pernah ada era Barack Obama. Mereka tergabung dalam Dewan Keamanan Nasional setelah epidemi Ebola 20214. Namun direktorat ini dibubarkan saat pemerintahan Donald Trump.

Baca Juga  Baitul Arqam PCIM Turki, Wujud Nyata Internasionalisasi Muhammadiyah di Turki

Biden dan penasihat kampanyenya berpendapat langkah pembubaran tersebut menurunkan kesiapan pemerintah AS menghadapi pandemi COVID-19. Biden juga akan secara menerapkan “response coordinator” yang akan melaporkan kepada presiden tentang vaksin, pengujian dan produksi, suplai, dan distribusi peralatan pelindung diri.

Ia menyerukan penggunaan masker secara nasional dan melakukan jaga jarak kepada seluruh warga Amerika Serikat. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus corona di AS.

Reporter: Yusuf

Related posts
Peristiwa

Lazismu Kirim Bantuan 20 Unit WC Umum Portabel untuk Dukung PHBS Warga Gaza

1 Mins read
IBTimes.ID, Mesir – Keberangkatan armada truk bantuan kemanusiaan Lazismu menuju Palestina melalui jalur Mesir telah resmi dilepas bersamaan dengan kolaborasi program Join…
Peristiwa

Pelepasan Delegasi Join Action For Palestine 4, Lazismu Kirim Tiga Truk Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina

2 Mins read
IBTimes.ID – Bantuan kemanusiaan untuk Palestina masih sangat diharapkan bisa diterima warga terdampak akibat genosida Israel. Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) akan…
Peristiwa

Sirkuit Pertamina Mandalika Rilis Kalender Event 2026

2 Mins read
IBTimes.ID – Lombok Tengah semakin menegaskan posisinya sebagai rumah besar motorsport Indonesia. Memasuki 2026, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menyiapkan kalender kegiatan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *