IBTimes.ID, Kuala Lumpur – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia menyelenggarakan pengajian yang bertemakan “dari Fikih Bencana ke Fitnah Informasi”. Acara ini diselenggarakan di Taman Ampang Hilir, Kuala Lumpur, Malaysia pada Ahad (7/10) dan dihadiri 100 jamaah warga PCIM dan Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Malaysia
Pengajian Taman PCIM memang sudah berjalan cukup lama serta dikemas dengan konsep yang asyik dan kreatif. Pengajian diselenggarakan di pagi hari, dimulai dengan senam kebugaran jasmani untuk para jamaah. Tak jarang ibu-ibu jamaah PCIA Malaysia kompak menyiapkan makanan untuk disantap saat pengajian berlangsung.
Pada saat pengajian tersebut Ustadz Arifin berperan menjadi narasumber. Ustadz Arifin memberikan paparan untuk menjaga hubungan antarmanusia di era informasi yang dipenuhi bermacam hal dari berita bohong, ujaran kebencian, hingga fitnah. “Semua harus dimasuki secara seimbang dan berjamaah, saling mendukung serta jangan saling mengusik,” demikian ujar Ustadz Arifin
Narasumber selanjutnya juga menekankan untuk fokus pada peningkatan akhlak, baik pada keluarga, sesama manusia, maupun kepada Allah SWT. “Kita perlu memperbaiki dalam menyikapi musibah sesuai dengan teologi Islam,” ujar Ustadz Arifin. Fikih kebencanaan bersama akhlak kebencanaan ini menjadi konsep yang penting untuk dipahami melihat perkembangan terjadinya berbagai bencana di Indonesia.
Menyikapi kegiatan ini, Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr Haedar Nashir turut berbahagia atas perkembangan dan kegiatan warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Malaysia. “Salam untuk keluarga PCIM Malaysia, ikut senang dengan pengajian penuh kekeluargaan,” ujar Ustad Dr Haedar Nashir lewat pesan pendek kepada Ketua PCIM Malaysia Sonny Zulhuda.
Di akhir acara, Ustadz Ali Imron menyampaikan bahwa infak untuk Rumah Dakwah terkumpul RM 562. Sementara Ketua Majelis Ekonomi dan Lazismu PCIM Malaysia Ali Fauzi menyampaikan perkembangan pengumpulan dana bantuan bencana gempa bumi dan tsunami Sulawesi Tengah telah mencapai RM 15.000 dan akan terus dilanjutkan. (nabhan)