News

Pelatihan LOVE Maarif Institute di Lamongan, Membuka Ruang Diskursif untuk Guru Agama

2 Mins read

IBTimes.ID – Pelatihan LOVE (Living Our Values Everyday) dalam penguatan nilai-nilai inklusi sosial keagamaan untuk guru-guru pendidikan agama oleh Maarif Institute telah memasuki pada pertemuan yang ke-3. Setelah pelatihan di Malang dan Bekasi, Saat ini, Rabu (13/09/2023) Maarif Menggelar Pelatihan LOVE di Lamongan. 

Bertempat di Tanjung Kodok Beach Resort Lamongan, Pelatihan ini digelar seperti pada pelatihan sebelumnya; selama tiga hari. Sejak Rabu 13 September sampai Jumat 15 September 2023.

Kegiatan Ini tetap melibatkan 20 Peserta Pelatihan yang notabene adalah Guru Agama di Lembaga Sekolah Menengah Atas (SMA/MA) dan Kejuruan (SMK) dengan klasifikasi Lintas agama dan lintas organisasi keagamaan. Ada dari unsur Muhammadiyah, NU, Penghayat Kepercayaan, Katolik, dan Protestan. 

Pelatihan dibuka dengan sambutan Direktur Eksekutif Maarif Institute; Abd Rohim Ghazali yang menjelaskan bahwa pelatihan ini dilaksanakan di Lamongan bukan tanpa alasan tapi berdasarkan hasil riset tentang kondisi Lamongan. 

Pelatihan ini di samping menjadi perwujudan dari gagasan Buya Syafii Maarif tentang Keislaman, Keindonesiaan dan Kemanusiaan, yang menjadi tiga matra integral, pelatihan ini juga mencoba membuka cakrawala berpikir yang bisa menerima perbedaan sebagai rahmat, bukan sebagai ancaman. 

“Manusia saling memusuhi karena ketidak saling tahuan dan pahaman sebagaimana pepatah annasu a’daau ma jahiluhu, manusia cenderung memusuhi apa yang tidak/belum diketahuinya. Di pelatihan ini, dalam waktu tiga hari, bapak ibu yang mungkin selama ini memiliki perbedaan agama dan mazhab, dipertemukan untuk saling mengenal, dan saling memahami.”

Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Moh. Shofan dalam pengantar pembukaan pelatihan ini. Ia menjelaskan bahwa tiga dosa besar dalam pendidikan yang berupa intoleransi, kekerasan seksual dan perundungan/bullying adalah hal-hal yang sejatinya harus dipaksa hilang dari diri sendiri terlebih dahulu, baru disebarluaskan. 

Baca Juga  Maarif Institute dan Institut Leimena Gelar Webinar Tentang Kerukunan Umat Beragama

“Pendidikan adalah investasi kemanusiaan yang memberikan ruang-ruang keterbukaan dalam aspek afektif, moralitas, spiritualitas dan sensitivitas. Sehingga ukurannya bukan nilai dan prestasi, unggul dan rendah, tetapi kedalaman pemikiran, kepekaan terhadap lingkungan sosial keagamaan dan kemanusiaan,” jelasnya.

Shofan juga menegaskan bahwa pemilihan Lamongan bukan tanpa alasan, ia menyinggung kasus perundungan dalam pendidikan yang baru-baru ini terjadi justru menjadi afirmasi bahwa penting untuk membuat pelatihan LOVE bagi guru agama di Lamongan”

Sesi pertama mengawali pelatihan ini adalah seminar yang menjadi bagian dari rangkaian pelatihan. Narasumber yang hadir dalam seminar adalah KH. Farid Dhofir, Lc. M.Si. Ia menjelaskan bagaimana relasi sosial keagamaan itu harus ada keterbukaan yang mana sejalan dengan sirah-sirah atau kisah-kisah para sahabat yang berdampingan dengan non-muslim atau para pendeta di masa-masa islam pasca Nabi Muhammad. 

Sedangkan pemateri kedua yaitu Dr. Piet H. Khaidir, direktur Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran dan Sains. Ia menjelaskan bahwa relasi inklusivitas dalam agama dan keragaman harus memiliki power marketing yang jelas dan termanagement. Ia menjelaskan bagaimana para agamawan, da’i dan khususnya guru harus berperan aktif dalam perkembangan teknologi dan sosial media. Apalagi dalam konteks dakwah dan lain sebagainya. 

Narasumber ketiga, dosen dari Universitas Muhammadiyah Lamongan, Ali Zulfikar, M.A yang memaparkan hasil risetnya  tentang adanya ketersinggungan dan pemendaman luka akibat kekerasan seksual yang bukan oleh orang lain sebagai pelakunya, melainkan orang terdekat, sampai ke gurunya. 

Seminar ini berjalan dengan sangat lancar, bahkan mengundang antusias peserta pelatihan. Seminar yang dimoderatori oleh Imroatul Munawaroh ini menyampaikan pesan bahwa perbedaan itu dapat dicairkan dengan perjumpaan dan komunikasi dialogis sehingga mengurangi dan bahkan menghilangkan kecurigaan dan permusuhan di antara umat beragama, khususnya dalam dunia pendidikan.

Baca Juga  Maarif Institute Luncurkan Buku Kisah Inspiratif Pemimpin Pesantren

(Soleh)

Avatar
1457 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
News

28.536 Guru PAI di Sekolah Ikuti PPG 2024 untuk Tingkatkan Kompetensi dan Kesejahteraan

1 Mins read
IBTimes.ID, Jakarta (20/12/24) – Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, telah sukses melaksanakan Pendidikan Profesi…
News

Adaptif Terhadap Zaman, Dosen Ilmu Komunikasi UNY Adakan Pelatihan Pelayanan Prima di PCM Depok Sleman

2 Mins read
IBTimes.ID – Menghadapi perubahan era yang berjalan sangat cepat dan dinamis, serta membutuhkan adaptasi yang juga cepat, diperlukan keahlian khusus untuk menghadapi…
News

Festival Moderasi Keindonesiaan: Menyemai Moderasi Beragama di Kalangan Milenial dan Gen-Z

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta (15/12/24) — Yayasan Pegiat Pendidikan Indonesia (PUNDI) bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan acara Festival Moderasi Keindonesiaan yang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds