IBTimes.ID – Sebagian sahabat dan tabi’in dari Madinah menganggap bahwa basmallah merupakan ayat dari surat-surat di Alquran. Pendapat ini juga disepakati oleh Imam Syafii dalam qoul jadiidnya, oleh Imam Ahmad, Ats-Tsauri, dan Syiah Imamiyah. Sedangkan dari kalangan sahabat yang sepakat dengan pendapat ini ada Ali, Ibnu Abbas, Ibnu Umar, dan Abu Hurairah.
Sedangkan dari kalangan tabi’in ada Said bin Zubair, Atha’, Zuhri, dan Ibnu Mubarok. Pandangan mereka didasarkan pada ijma’ sahabat dan tabiin. Makan, mereka tidak menulis “Amiin” dalam surat Al-Fatihah, namun menulis lafal basmallah.
“Mereka tidak menulis “amiin” karena ada hadits-hadits yang menyatakan tentang larangan untuk memasukkan hal-hal yang diluar Alquran ke dalam Alquran sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Muslim,” ujar Kang Boy dalam Ngaji Kitab Bareng Kang Boy yang disiarkan melalui kanal YouTube IBTimes.ID tentang pendapat ulama tentang basmallah.
Imam Malik dan beberapa ulama Madinah berpendapat bahwa basmallah adalah ayat tersendiri yang diturunkan khusus untuk menjadi permulaan dari surat-surat dan pemisah antar surat. Sedangkan Hamzah dan kalangan qurro Kuffah menyebut bahwa basmallah adalah ayat dari Surat Al-Fatihah. Namun, bukan ayat dari surat-surat yang lain.
Menurut Kang Boy, jika disimpulkan, ada tiga perbedaan pendapat ulama tentang basmallah. Pertama, basmallah adalah bagian dari surat Al-Fatihah dan surat-surat yang lain. Kedua, basmallah adalah tersendiri, tidak masuk bagian surat. Sedangkan ketiga, basmallah masuk ke dalam surat Al-Fatihah, namun tidak masuk ke dalam surat selain Al-Fatihah.
“Maka masyarakat tidak perlu berdebat dalam fiqh. Bagi yang mau membaca basmallah dalam shalat, ya silahkan. Bagi yang tidak, ya silahkan,” tegas Kang Boy.
Kang Boy mengutip Tafsir Al-Manar menjelaskan bahwa Alquran adalah imam dan teladan umat Islam. Alquran dibuka dengan basmallah. Hal tersebut adalah petunjuk agar setiap aktivitas manusia harus dibuka dengan basmallah.
Tidak berarti maknanya adalah bahwa kita mengawali aktivitas dengan nama Allah yang dibaca dengan tujuan meminta berkah. “Jangan lantas menyebut nama Allah untuk meminta berkah atau meminta pertolongan. Tetapi kita membaca basmallah itu karena dari Diri-Nya sendiri, karena memang layaknya seperti itu. Sudah inheren,” imbuhnya.
Reporter: Yusuf