IbadahNews

Pentingnya Perawatan Jenazah Bagi Masyarakat

3 Mins read

Masalah penting yang terkait dengan hubungan manusia dengan manusia lainnya salah satunya adalah masalah perawatan jenazah. Islam menaruh perhatian yang sangat serius dalam masalah ini, sehingga hal ini termasuk salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh umat manusia, khususnya umat Islam. Kegelisahan para mubaligh adalah masih banyaknya masyarakat yang tidak tahu. Bahkan masih melakukan perawatan terhadap jenazah sesuai dengan kebiasaan dan adat yang berlaku dan itu bertentangan dengan syariat islam

Padahal merawat jenazah merupakan salah satu tuntunan syariat Islam yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Perawatan jenazah ini merupakan hak bagi jenazah dan kewajiban bagi umat Islam untuk melakukannya dengan pengurusan yang terbaik. Dimana hukumnya sendiri adalah fardhu kifayah–harus ada yan melaksanakannya agar tidak timbul dosa bagi muslim yang lain.

***

Berdasarkan kegelisahan tersebut, dari itu Korps Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah (KM3) Surabaya yang merpakan kumpulan mahasiswa Muhammadiyah dari berbagai kampus di Surabaya berinisiatif mengadakan pelatihan perawatan jenazah edisi perdana. Pelatihan ini diadakan di Masjid Salman Al Farisi Sutorejo pada hari Jumat, 17 januari 2020. Agenda ini bertujuan agar umat Islam mampu untuk melakukan perawatan jenazah dan hal tersebut tidak berhenti hanya di petugas.

Ketua Pelaksana dari kegiatan ini, Ainul Yakin mengatakan pelatihan semacam ini perlu untuk dilakukan. Mengingat banyak masyarakat yang ketika keluarganya meninggal sebenarnya ingin agar yang mengurus dari pihak keluarga saja. Namun, banyak yang kurang pengetahuan mengenai bagaimana  tata cara pengurusan jenazah yang tepat sesuai syariat Islam.

Pelatihan perdana  ini mendapat apresiasi posiif dari jamaah khusunya dari Takmir Masjid Mustaqim. Ia mengatakan, “Sangat jarang dari eksponen mahasiswa yang mau untuk melakukan pelatihan semacam ini. Namun berbeda dari mahasiswa yang lainnya, para mahasiswa dari Korps Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah mau untuk terjun langsung ke masyarakat  menjelaskan proses perwatan jenazah dari mulai memandikan mengkafani mensalatkan, dan menguburkan.” 

Baca Juga  Tim Pengabdian Prodi MD UIN RM Said Surakarta Adakan Program Agribisnis di Pesantren

Pemateri dari pelatihan ini adalah Fakhrudin Lubis (Ketua KM3 Kota Surabaya). Ia menjelaskan kepada jamaah  proses perawatan jenazah dimulai dari dalil dari hadis nabi

Ada seorang lelaki yang sedang wukuf di Arafah bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Tiba-tiba ia terjatuh dari hewan tunggangannya lalu meninggal. Maka Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: mandikanlah ia dengan air dan daun bidara. Dan kafanilah dia dengan dua lapis kain, jangan beri minyak wangi dan jangan tutup kepalanya. Karena Allah akan membangkitkannya di hari Kiamat dalam keadaan bertalbiyah” (HR. Bukhari no. 1849, Muslim no. 1206).

Penyampaiannya tentu juga dilakukan dengan cara yang komunikatif agar dalam pemaparan tentu tidak membosankan. Setelah penyampaian, disambung praktek langsung secara mendetail di depan para jamaah. Sehingga jamaah bisa langsung paham dan mengerti apa yang disampaikan.

***

Tentunya juga dibantu dengan kawan lainnya yang rela menjadi media pembelajaran dari pelatihan kali ini, sehingga makin menarik. Jamaah secara serius memperhatikan penjelasan  dari pemateri, disertai dengan tanggapan dan respon bermacam macam dari para jamaah  mengingat prosesi perawatan jenazah yang biasa dilakukan dalam masyarakat memang berbeda.

Pemateri menjelaskan prosesi  perawatan jenazah ini yang meliputi memandikan jenazah, mengkafani, menshalatkan, sampai menguburkannya sesuai dengan yang diajarkan oleh Nabi. ”Memang dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad  tidak memberikan aturan yang rinci. Tetapi hanya beisi ketentuan umum saja yang mempermudah kita umat Islam untuk mengembangkannya sendiri di tengah masyarakat yang memiliki budaya yang berbeda-beda. Namun secara khusus Nabi Muhammad  juga memberikan rambu-rambu mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan oleh umat Islam,“ tutur pemateri.

Semua tahapan yang ada dalam kegiatan pelatihan pengurusan jenazah tersebut berjalan dengan baik. Para jamaah juga terlihat sangat  antusias mengikuti kegiatan tersebut.  Hal yang menarik  adalah banyaknya pertanyaan yang sifatnya darurat. Seperti tentang hukum menyalati jenazah yang tidak pernah sholat dalam hidupnya. Berdasarkan keterangan di Al-Quran,

Baca Juga  Din Syamsudin: Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika Bisa Jadi Role Model Peradaban Dunia

“Dan janganlah kamu sekali-kali menyolatkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.” (At-Taubah: 84)

Pemateri menjawab, terhadap orang yang seperti ini, kaum muslimin tetap menyolatinya. Bahkan kaum munafik yang menyembunyikan kemunafikannya, kaum muslimin tetap menyolati dan memandikannya, dan diterapkan atasnya hukum-hukum Islam, sebagaimana kaum munafik di zaman Nabi.

***

Diharapkan dari pelatihan yang dilakukan bisa berefek pada praktek pengurusan jenazah yang dilakukan. Hingga nantinya umat Islam khusunya jamaah Masjid Salman Al Farisi  mampu dan juga memahami secara utuh prosesi tatacara pengurusan jenazah. Mulai dari memandikan, mengkafani, mensalatkan, sampai dengan menguburkan jenazah.

Reporter: Daffa Salsabila Putra (Kader IMM UIN Sunan Ampel Surabaya)
Editor: Nabhan

1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
News

28.536 Guru PAI di Sekolah Ikuti PPG 2024 untuk Tingkatkan Kompetensi dan Kesejahteraan

1 Mins read
IBTimes.ID, Jakarta (20/12/24) – Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, telah sukses melaksanakan Pendidikan Profesi…
News

Adaptif Terhadap Zaman, Dosen Ilmu Komunikasi UNY Adakan Pelatihan Pelayanan Prima di PCM Depok Sleman

2 Mins read
IBTimes.ID – Menghadapi perubahan era yang berjalan sangat cepat dan dinamis, serta membutuhkan adaptasi yang juga cepat, diperlukan keahlian khusus untuk menghadapi…
News

Festival Moderasi Keindonesiaan: Menyemai Moderasi Beragama di Kalangan Milenial dan Gen-Z

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta (15/12/24) — Yayasan Pegiat Pendidikan Indonesia (PUNDI) bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan acara Festival Moderasi Keindonesiaan yang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds