IBTimes.ID – Dua pesantren milik Persyarikatan Muhammadiyah, yaitu Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta dan Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta mendapatkan muadalah (penyetaraan) ijazah Ma’had Buus Islamiyah Al-Azhar atau sederajat SMA. Selain dua pesantren tersebut, Pondok Pesantren Diniyah Formal (PDF) juga mendapatkan hal yang sama.
Keputusan tersebut disampaikan oleh Direktur Administrasi Umum untuk Mahasiswa Internasional pada tanggal 22 September 2021 setelah ditetapkan oleh Sidang Majelis Tinggi Al-Azhar.
Muadalah atau ijazah penyetaraan adalah syarat utama dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Al-Azhar, baik mereka yang mengikuti seleksi jalur beasiswa maupun non-beasiswa (mandiri). Jika tidak mempunyai ijazah yang disetarakan, maka yang bersangkutan tidak bisa melanjutkan kuliah di Universitas Al-Azhar.
Untuk Muallimin dan MBS, penyetaraan ijazah diberikan pada program IPA dan IPS, sedangkan untuk PDF diberikan pada program IPS. Dilansir dari laman KBRI Kairo, Penyetaraan tersebut menambah daftar lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang berhasil meraih muadalah (penyetaraan) ijazah menjadi 9 lembaga.
Enam lembaga pendidikan lainnya yang telah disetarakan sebelumnya adalah Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta, Pondok Modern Tazakka Batang, Pondok Pessantren Amanatul Ummah Surabaya, Pondok Modern Al-Ikhlas Kuningan, dan Madrasah Nurul Falah, Jakarta.
Pemberian muadalah dari Al-Azhar tersebut diapresiasi oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ia bersyukur setelah melalui proses panjang, akhirnya tiga lembaga pendidikan di Indonesia berhasil memperoleh muadalah.
Selain itu, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Waryono Abdul Ghafur juga menilai keputusan ini sebagai kesempatan emas bagi para santri pesantren yang memiliki satuan Pendidikan Diniyah Formal.
“Kami sangat senang atas keputusan penyeteraan ijazah dari Universitas Al-Azhar. Semoga para santri bisa menyiapkan diri lebih matang untuk melanjutkan studinya ke salah satu kampus tertua di dunia itu,” kata Waryono.
Sejak beberapa tahun terakhir mahasiswa dari Indonesia yang kuliah di Al-Azhar tidak hanya masuk di fakultas keagamaan, tetapi juga fakultas eksakta, seperti kedokteran, teknik, dan farmasi. Untuk bisa masuk fakultas eksakta di Universitas Al-Azhar calon mahasiswa harus memiliki ijazah Program IPA. Nilai kelulusan akumulatif minimal untuk bisa masuk fakultas eksakta di Al-Azhar bervariasi setiap tahunnya. Tahun 2021 ini, Al-Azhar menetapkan minimal 94% untuk Fakultas Kedokteran, 93% untuk Fakultas Farmasi, dan 92% untuk Fakultas Teknik.
Reporter: Yusuf