Pengantar
Ada dua keindahan yang dapat menyatukan dunia. Keindahan sepakbola dan keindahan berkesenian. Ketika ajang empat tahunan Piala Dunia dilangsungkan, masyarakat dunia dihibur dengan permainan para seniman bola dari berbagai belahan bumi. Sebut saja tendangan salto ala Pele dalam tiga seri Piala Dunia 1958, 1962 dan 1970, tendangan bola menipu ala Antonin Panenka dalam Piala Eropa 1976 yang melegenda dan direplikasi hingga saat ini, dribbling menyihir ala Maradona di Piala Dunia Mexico 1986 saat taklukkan Inggris 1986, tendangan bebas ala Ronaldinho dengan tendangan kencang dan memutar juga tendangan melengkung ala David Beckham saat ceploskan bola ke gawang Yunani samakan kedudukan 2-2 di menit akhir pertandingan. Dan masih banyak lagi.
Masyarakat dunia pun dihibur rasa keindahannya saat melihat lukisan lukisan karya Pablo Picasso, Raden Saleh hingga Gus Mus dan seterusnya. Para penikmat sastra disihir dengan cerita tragedi Romeo Juliet yang disajikan William Shakespeare lewat novel. Novel kritis ala Najib Mahfuz hingga syair dan puisi indah karya Rendra dan Sapardi Djoko Damono. Sementara seni musik antarkan nama-nama the Beatles, Deep Purple, Koes Plus, Panbers, De Loyd, Slank, Kla Projects, Dewa, Vina Panduwinata, Rosa dan calon Diva Indonesia bahkan dunia, Putri Ariani.
Kecerdasan Sang Putri
Ketika Sang Putri Ariani mendapatkan golden buzzer dari Simon Cowell seorang juri galak dan kejam dalam Audisi America’s Got Talent (AGT) 2023 saya sempat berpikir Putri peroleh berkah simpati Simon. Benar suaranya terdengar antara lembut dan menggelegar, tetapi akankah itu bisa dilakukannya lagi di semi-final? Apalagi setelah Audisi itu Sang Putri disibukkan dengan acara yang tidak ada hubungannya dengan bernyanyi.
Ini rada mirip dengan perilaku Pasukan Ke-11 an Garuda jelang final dengan Malaysia belasan tahun lalu. Pertanyaan saya mulai terjawab ketika Sang Putri penuhi undangan Deddy Corbuzier. Saya temukan kecerdasan Sang Putri di acara itu. Ia benar-benar dapat menjawab pertanyaan Deddy dengan santai bahkan bermain-main dengan Deddy. Ia respons guyonan Deddy dengan guyonan setimpal. Dengan cerdasnya Sang Putri pun penuhi ajakan latihan Ahmad Dhani yang brillian dan kontroversial itu.
Kecerdasan lainnya pun hadir saat ia melakukan pemanasan sebelum tampil di semifinal AGT itu. Ia tampil elegan dalam acara nyanyi level dunia bersama pencipta lagu penyanyi kesohor peraih 16 Grammy Award. Itu penting untuk iklan bahwa dia telah diakui dalam maqam penyanyi arasy dunia. Kedua, ia melatih suaranya serta drill menguasai panggung kolosal.
Kecerdasan Sang Putri berpuncak saat memilih lagu I Still Haven’t Found What I’m Looking For milik Bono dan Band legendaris U2 asal Irlandia. Ada dua hal yang diperoleh Sang Putri.
Pertama, dengan memilih lagu ciptaan Bono itu dia sedang menyisir religiusitas yang inklusif yang dimiliki para penikmat lagu I Still Haven’t. Itu karena lagu tersebut sering dinyanyikan di gereja-gereja di Inggris dan Irlandia serta Amerika, karena pesan religius yang diusung lagu itu.
Kedua, karena U2 band legendaris maka para penyuka U2 jatuhkan pilihannya kepada Sang Putri. Selebihnya, Sang Putri lah yang paling tahu kekuatan dan keistimewaan suaranya yang lembut sekaligus cetar membahana. Dengan tentukan lagu U2 itu dia dapat eksplorasi suaranya secara maksimal.
Selasa malam waktu Pasadena Amerika Serikat Rabu pagi Waktu Indonesia tanggal 5 September 2023 lalu, Sang Putri pun sukses membuat panggung AGT 2023 terpukau dan berikan standing ovation yang bergema dan lama. Itu membuat Amerika heboh. Bono pun tergerak hatinya untuk berikan Piala pengakuan berupa rencana projek setelah ajang AGT tuntas. Luar biasa Sang Putri.
Berbakat dan Menuai Banyak Pujian
Beberapa hari setelah Audisi AGT itu saya secara sengaja cari tahu tentang siapa sesungguhnya Sang Putri Ariani? Ternyata Ia telah dilatih bernyanyi sejak belia. Meskipun Ia melalui berbagai latihan sejak kecil, saya merasakan suara Sang Putri sama dengan dribbling dan tendangan bola La Pulga yang sulit ditiru itu.
Ada bakat alam yang menyertai kepiawaian Sang Putri saat bernyanyi. Karena seperti halnya La Pulga yang tampak biasa ketika membawa bola tetapi kebiasaannya itu menjadi tidak biasa saat dia dalam kecepatannya berlari membawa dan mendribling bola seperti melekat di kakinya. Begitu pun dengan suara Sang Putri saat menyanyikan lagu. Dengan merubah arransemen lagu ia hadirkan soul suatu lagu terdengar berbeda bahkan menjadi lebih enak dari penyanyi aslinya. Itu yang dipujikan Lady Gaga. Itu pula penilaian para pengamat.
Pujian itulah yang menyatukan para penikmat seni suara dan seni musik saat mendengar dan menyaksikan Sang Putri tampil bernyanyi dengan gerakan jemari di tut piano yang dimainkannya. Masyarakat dunia pun tidak lagi perhatikan busana plus kerudung yang dikenakan Sang Putri.
Selamat Sang Putri Penyanyi cerdas. Selamat menaklukan dunia dengan meraih Grammy Award. Amin.
Editor: Soleh