Perspektif

Reformasi Birokrasi: Delayering atau Delaying?

2 Mins read
Oleh: Yustinus Prastowo*

Akhir pekan, saat yang baik untuk meneliti batin dan merenungi pencapaian satu pekan terakhir. Saya bersama para pejabat di birokrasi yang sedang berpikir keras menerjemahkan instruksi Presiden untuk reformasi birokrasi dengan melakukan ‘delayering’ (perampingan jabatan eselon). Betapa pusing mereka ditambahi tugas yang super berat.

Delayering tak sekadar menghilangkan jabatan struktural, tetapi juga memikirkan hal-hal mikro yang tak dipikirkan para pembisik Presiden soal ini: Bagaimana memangkas jabatan struktural di unit vertikal yang membutuhkan manajemen, seperti di KPP atau KPBC? Bagaimana memfungsionalkan jabatan yang ada jika ukuran dan nature kerja adalah manajerial? Bagaimana memastikan rantai komando dan pertanggungjawaban berjalan dengan baik dalam skema fungsional?

Dan ternyata: bagaimana menyusun parameter KPI jabatan fungsional jika induk jabatannya saja belum punya standar yang sama? Diimbuhi: bagaimana menjelaskan pada mereka yang berpotensi kehilangan jabatan itu juga tak kehilangan remonerasi yang selama ini dinikmati ketika harus menjadi fungsional?

Masih banyak lagi yang harus dipastikan soal wacana ini. Perubahan memang menggendong banyak konsekuensi dan pengorbanan. Tapi melempar gagasan setengah matang ke publik dan telanjur menjadi instruksi ternyata jadi pelajaran mahal. Perubahan itu keniscayaan. Menyiapkan peta perubahan yang matang itu keharusan.

Reformasi Birokrasi Jangan ABS

Mari ambil satu sudut pemikiran yang khas Indonesia. Clifford Geertz, antropolog yang amat paham tentang Jawa, membuat tipologi manusia Jawa: priyayi, santri, abangan. Jika menjadi pegawai negeri adalah tiket sosial untuk pindah kelas dari abangan ke priyayi, bagaimana reformasi birokrasi yang hendak mengubah fungsi pegawai menjadi pelayan dimungkinkan? Jika mungkin, punyakah kita strategi kebudayaan yang mampu menjamin perubahan itu?

Baca Juga  Beriman dalam Bahaya Corona

Saya bersama mereka yang gundah dan galau. Banyak birokrat dan pejabat yang baik dan bagus, merangkak tangga karir dengan penuh perjuangan. Tolong jangan campakkan dan sia-siakan mereka. Ajak berubah untuk berbuah lebih lebat dan hehat. Mari mencuri kejernihan akhir pekan agar kita tak sekadar jatuh pada stigma dan euforia bahwa birokrasi itu biang kerok persoalan.

Dennis C. Grube menulis buku berjudul Megaphone Bureaucracy, yang justru menunjukkan peran penting para birokrat Gedung Putih yang gagah berani menjadi peniup peluit kebobrokan Donald Trump dan ancaman bahayanya bagi Amerika Serikat. Di China, birokrasi adalah institusi penting yang menjadi penyeimbang Partai Komunis dan memastikan layanan publik berjalan dengan baik. Sudahkan kita belajar dari mereka?

Saya ingin memercayai birokrasi, sekali lagi. Saya mendukung perubahan yang dirancang dengan matang, saya setuju perbaikan efisiensi dan efektivitas dengan transformasi. Namun jangan sampai mengorbankan birokrasi sebagai biang masalah dan keranjang sampah, karena keliru diagnosa dan sodorkan resep.

Siapapun yang diberi amanah memimpin proyek reformasi birokrasi, bekerjalah dengan jujur dan profesional. Jangan jerumuskan Presiden dan Republik ini dengan laporan ABS! Alih-alih delayering, jangan malu delaying!

*) Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis

1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
Perspektif

Blue Ecology: Tafsir Kemerdekaan Atas Maritim

5 Mins read
Perayaan kemerdekaan selalu diiringi dengan pernak-pernik kemerdekaan, seperti lomba, karnaval atau event lainya. Tetapi jarang dari kita menganggap kemerdekaan sebagai ruang kontemplatif…
Perspektif

Kebakaran Los Angeles, Azab, dan Hoax

3 Mins read
Dalam tiga hari ini, saya menerima pertanyaan bertubi-tubi tentang kebakaran di tiga district di Los Angeles, Amerika Serikat. Saking banyaknya, sejujurnya hampir…
Perspektif

Moderasi Hilirisasi Haji

3 Mins read
Dalam beberapa tahun terakhir, hilirisasi haji telah menjadi sorotan penting di Indonesia. Berangkat dari visi untuk memberikan pelayanan haji yang berkualitas dan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *