Perspektif

Reynhard Sinaga, Tubuh Tanpa Ruh

1 Mins read

Oleh: Iswandi Syahputra

Wajahnya tidak menunjukkan seorang pemerkosa. Membayangkannya saja, tidak sampai pikiran saya. Karena mendengar pelaku telah memperkosa 200 korban lebih, dan yang diperkosa adalah kaum sejenis sesama pria, meleleh semua hal paling buruk tentang pemerkosaan yang pernah saya bayangkan. Serta merta diganti dengan suatu yang tak terbayangkan, tapi menjijikkan dan sangat biadab.

Peluang untuk hal itu terjadi memang sangat memungkinkan. Seperti kehidupan kota besar lainnya, Manchester, Inggris juga demikian. Saya 2 kali ke Manchester, 1 kali di antaranya sempat merasakan sedikit dunia malam. Kebetulan, menginap di apartemen sekitar tempat tinggal pelaku. Sangat mungkin dalam 1 malam pelaku mendapat 2 atau 3 korban.

Mengapa pelaku melakukan tindakan biadab tersebut?

Dalam pandangan saya, cukup panjang penjelasannya. Tapi saya menjelaskan hal-hal seperti ini dalam materi kuliah tentang STUBUH (Studi tentang Tubuh) dalam 2 kali pertemuan pada mata kuliah Komunikasi Profetik.

Intinya, setiap centimeter dalam tubuh itu, punya hasrat yang memiliki magnit untuk menarik segala energi, termasuk libido seksual sebesar-besarnya. Kalau energi itu diaktivasi, memang bisa seperti Reynhard Sinaga ini. Tubuh menjadi pusat arena pemujaan hasrat libido. Tubuh itu alat rekam paling baik untuk segala kenikmatan seksual. Tubuh menjadi arena pagelaran seksualitas.

Para wanita yang tiap akhir pekan pergi ke klinik skincare, sebenarnya bagian dari ritual pemujaan tubuh. Reynhard Sinaga juga melakukan hal serupa, hanya saja untuk kepentingan hasrat seksualitasnya dengan cara melampiaskan libidonya demi suatu pemujaan terhadap gairah dalam tubuhnya.

.

Editor: Yahya FR

Baca Juga  Darurat Kekerasan Seksual Perempuan
1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
Perspektif

Kartini Bukan Tentang Kebaya, Tapi Tentang Cara Kita Berpikir

2 Mins read
Di tengah riuh peringatan Hari Kartini setiap tahunnya, kita seringkali terjebak dalam perayaan yang bersifat seremonial. Kebaya, lomba fashion show, dan pidato-pidato…
Perspektif

Penjurusan SMA: Membuka Peluang Keteraturan dan Keberlanjutan Pendidikan

2 Mins read
Tahun ajaran baru 2025/2026 diproyeksikan sebagai titik awal sejumlah perubahan strategis dalam sistem pendidikan nasional. Di bawah komando Menteri Pendidikan Dasar dan…
Perspektif

KHGT: Menyatukan Umat dalam Bingkai Ilmu dan Waktu

3 Mins read
Dalam Risalah Islam Berkemajuan hasil Muktamar ke-48 Tahun 1443/2022 di Surakarta, ditegaskan bahwa risalah tersebut merupakan penguatan kembali terhadap gagasan dan gerakan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *