IBTimes.ID – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menjadi tuan rumah pelaksanaan Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) tahun 2023. Tak hanya jadi tuan rumah, UMY juga mengirimkan satu tim perwakilannya pada ajang kompetisi tahun ini.
Tim Abichandra yang mewakili UMY kali ini berhasil meraih posisi juara 2 dalam KJI 2023 pada kategori jembatan rangka baja berskala.
Uniknya, bentuk rangka utama jembatan yang dirancang oleh tim Abichandra ini terinspirasi dari anyaman daun kelapa.
Ketua tim Abichandra Muhammad Althaf menyampaikan, ia dan timnya membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikan rancangan jembatan ini dari awal hingga selesai.
“Jembatan ini kami beri nama Sandya Niskala, dan ini merupakan tipe jembatan Warren Truss yang banyak dipakai di Australia dan juga wilayah lainnya,” ujar Althaf sebagaimana dikutip dari laman resmi milik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada (29/10/23).
Dalam membuat struktur jembatan Sandya Niskala, Muhammad Althaf dan timnya terinspirasi dari anyaman daun kelapa. Dirinya dan timnya menyusun rangka utama kerangka jembatan yang berbentuk segitiga kemudian disatukan menjadi rangka yang utuh sehingga menciptakan penghubung yang kokoh dan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi penggunanya.
Muhammad Althaf mengungkapkan, bahwa selama proses perancangan jembatan Sindya Niskala ia dan timnya terlebih dahulu melakukan riset dan penyusunan rencana yang matang sebelum akhirnya menemukan rancangan jembatan yang tepat.
Begitupun dalam menentukan tipe jembatan yang dirancang, tim Abichandra mempertimbangkan beberapa tipe jembatan, di antaranya; Warren Truss, K Truss, dan Howe Truss.
“Kami melakukan riset menggunakan delapan model dari ketiga tipe jembatan ini, dan memutuskan untuk menggunakan tipe Warren Truss sebagai tipe jembatan yang lebih umum namun tetap mampu menahan beban yang sudah diestimasikan yaitu 400 kilogram,” jelas Althaf yang juga merupakan mahasiswa Teknik Sipil UMY itu.
Pada ajang Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) 2023, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta yang meraih juara.
Althaf selaku ketua tim Abichandra mengaku tidak menyangka, sebab semua finalis memiliki rancangan jembatan yang unik dan bagus.
“Menjadi juara sebenarnya di luar prediksi kami, mengingat jembatan Sandya Niskala yang kami rancang tidak memiliki desain yang terlalu esentrik, namun lebih terkesan sederhana,” sebutnya.
Muhammad Althaf dan tim Abichandra berharap supaya rancangan jembatan ini di Indonesia dapat lebih tepat guna.
(Soleh)