Report

Sebagaimana KH Hasyim Asy’ari, KHA Dahlan Tidak Ada Tautan dengan Wahabi

1 Mins read

IBTimes.ID – Sebagian kecil umat sering mengkontruksi gerakan dan paham keagamaan Muhammadiyah dengan aliran Islam Wahabi yang identik keras dan ancaman, bahkan sekarang karakternya sering kali muncul. Padahal Muhammadiyah dan KHA Dahlan sesungguhnya tidak punya tautan terhadap Wahabi sebagaimana Kiai Hasyim Asy’ari, pada Wahabiah.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam acara Seminar Nasional memperingati satu (1) tahun wafatnya KH Salahuddin Wahid yang diselenggarakan oleh Tebuireng Initiatives dengan tema ‘Memadukan Keberagaman, Bangsa Termajukan’ pada Sabtu (6/2).

Menurut Haedar, buku-buku dan kitab-kitab yang dibaca KH Ahmad Dahlan nyaris dalam daftarnya menurut Kiai Hadjid, salah seorang murid dan paling dekat dengan Kiai Dahlan menyebutkan tidak ada daftar Kitabut Tauhid karya Muhammad bin ‘Abdul Wahhab. Justru yang paling kuat dari Kiai Dahlan adalah Risalah At-Tauhid karya Muhammad Abduh dan Kitab Al-Iman karya Ibnu Taimiyah yang perspektifnya sangat mendalam dan luas.  

 “Kiai Dahlan seperti juga Kiai Hasyim Asy’ari biarpun lama bermukim di Makkah tidak terpengaruh, ya kira-kira seperti ikan di laut yang tidak terpengaruh menjadi asin, “ kata Haedar.

Ketika di Indonesia, bahkan Kiai Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di pusat kebudayan jawa yaitu Yogyakarta yang sinkretis. Dan Kiai Dahlan tetap sebagai Penghulu Kasultanan Yogyakarta saat menjadi Presiden Muhammadiyah, sehingga dalam diri Muhammadiyah terdapat kekuatan budaya walaupun ekresinya berbeda.

Nah, konsep tadjid Muhammadiyah yang disebut sebagai puritan, purifikasi punya dimensi justru kuat pada ishlah atau karakter reformis. Inilah yang disebut Grossman menilai Kiai Dahlan sebagai Islam liberal karena keislaman dan reformisnya, ” kata Haedar.

Untuk itulah, Haedar meminta umat untuk memahami pentingnya perspektif sosiologi agar tidak mudah mengkaitkan Muhammadiyah dengan Wahabi, rujukan kitab sampai pada adopsi pikiran tidak bersinggungan.

Baca Juga  Sylection International Symposium: UAD Gelar Konferensi Budaya untuk Perdamaian Dunia

“Tetapi entah dalam pusaran konflik apa, lalu hal ini selalu di reproduksi,” tutur Haedar.

Sumber: Muhammadiyah

Avatar
1446 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Anak Ideologis itu Amal Jariyah

1 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Pendakwah muda Habib Husein Ja’far Al Hadar menyebut anak ideologis lebih baik daripada anak biologis. Alasannya, karena perjuangan dengan…
Report

Alissa Wahid: Gus Dur Teladan Kesetaraan dan Keadilan

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Wahid memberikan tausiyah pada peringatan Haul Gus Dur ke-15 yang bertempat di Laboratorium Agama UIN…
Report

Alissa Wahid: Empat Faktor Penyebab Meningkatnya Kasus Intoleransi di Indonesia

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Qotrunnada Wahid atau Alissa Wahid menyampaikan bahwa ada empat faktor utama yang menyebabkan tren peningkatan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds