IBTimes.ID – Dalam kegiatan Website Seminar yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM pada hari Senin (07/09) pukul 09.00 WIB bersama dengan Forum Ekonomi dan Bisnis melalui platform Zoom Meeting serta Live Streaming Youtube FEB UMM, hadir Prof.Candra Fajri Ananda, Ph.D (Staff Khusus Menteri Keuangan RI – Guru Besar UB). Prof.Candra sapaannya menyampaikan beberapa poin mengenai strategi pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19 di Indonesia.
Kondisi dunia saat ini adalah dampak dari globalisasi. dan salah satu yang paling mempengaruhi adalah faktor produksi modal. Tetapi saat ini yang sangat cepat perkembangannya adalah faktor produksi manusia. Kerjasama kebijakan ekonomi antar negara memberikan dampak yang besar.
Krisis di Indonesia saat ini adalah krisi yang berbeda dengan krisis di tahun-tahun sebelumnya. Karena krisisnya adalah krisis kesehatan yang tidak diketahui wujudnya. Krisis tahun 1998 terjadi lebih banyak karena masalah moneter, saat itu ada krisis kepercayaan yang kemudian berdampak pada dunia walaupun hanya pada sektor keuangan.
Krisis tahun 2008 adalah krisis likuiditas yang dimulai dari korporasi-korporasi. Sedangkan tahun ini Indonesia mengalami krisis kesehatan. Pada awal krisis ini di Bulan Januari Indonesia belum percaya bahwa negara Indonesia terkena Covid-19.
Dilihat pada bulan Desember tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia dari kuartal ke 3 dan ke 4, yaitu 4,9, dibawah 5%. Tetapi kalau dari tahun ke tahun (y on y) pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,02%. Jadi sebenarnya konsumsi rumah tangga sudah dibawah 5%. Sehingga pada bulan Januari pemerintah memberikan subsidi untuk tourism. Pemerintah memberikan support untuk bagaimana pengeluaran rumah tangga tersebut naik. Kebijakan pada bulan Januari – Februari adalah kebijakan untuk menghindari konsumsi rumah tangga yang menurun.
Menurut Prof.Candra, koordinasi antar pemeirntah harus diperbaiki untuk kedepannya. Di Indonesia, kasus covid-19 terbanyak adalah pada provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur. Padahal dua provinsi tersebut adalah yang paling besar ukuran ekonomi nya, PDRB Jawa Timur hampir 15% dari PDB dan DKI Jakarta tentunya diatas Jawa Timur.
Perkembangan faktor produksi modal yang melibatkan manusia dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan beberapa hal. Pertama, dengan perkembangan transportasi yang kuat, aktivitas intensitas ekonomi yang kuat akan menambah penyebaran Covid-19. Kedua, kasus yang terjadi di Indonesia sama dengan kasus di dunia. China dan Vietnam mampu mengkoordinasikan masyarakatnya dengan baik, mereka pertumbuhan ekonomi nya di kuartal 2 positif. Kenapa hal tersebut terjadi? Kedua Negara tersebut mampu mendisiplinkan masyarakatnya dengan lebih baik. Karena kunci dari penyebaran Covid-19 ini adalah dispilin.
China menunjukakan pertumbuhan yang positif, sehingga mendorong Indonesia untuk pushing up bagaimana ekspor Indonesia ke China tetap berjalan. Jika dimanfaatkan akan sangat bagus untuk ekonomi Indonesia.
Prof. Candra mengungkapkan bahwa total dana untuk penanganan Covid-19 di Indonesia sebesar 695,2 T di segala sektor. Hal ini menunjukkan bahwa negara saat ini benar-benar fokus untuk memerangi Covid-19. Kunci dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah kesehatan.
Langkah pemulihan perekonomian Indonesia dalam memerangi Covid-19 disampaikan oleh Prof. Candra. Pertama, menjaga keberlangsungan usaha dengan penurunan suku bunga, memberikan relaksasi, serta memberikan insentif pajak. Kedua, menjaga konsumsi masyarakat dengan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) salah satunya. Ketiga, menjaga aktivitas produksi.
Dalam acara webinar tersebut, Prof. Candra juga menyampaikan terkait RABN 2021. Prinsip RAPBN 2021 adalah percepatan pemulihan ekonomi dan reformasi birokrasi. PR terbesar pemerintah adalah bagaimana perekonomian pulih ditahun 2021. PR ini sangat tergantung pada efektivitas dan keberhasilan penanganan covid-19, akselerasi pemulihan ekonomi yang perlu didukung terutama oleh insentif pajak, exit strategy middle income trap (jebakan pendapatan menengah).
Hal yang menyebabkan Indonesia belum bisa keluar dari middle income trap untuk melakukan pemulihan ekonomi adalah karena Indonesia gagal mereformasi dan menstruktur perekonomian di sektor industri. Kebijakan Strategi RAPBN 2021 yang disampaikan oleh Prof. Candra yang paling utama adalah pendidikan. Selanjutnya adalah kesehatan, perlindungan social, infrastruktur, kesehatan pangan, pariwisata, serta dibidang ICT.
Editor: Yusuf